Momen Mahfud MD Ungkap Prestasi LPSK Lindungi Eliezer di Kasus Ferdy Sambo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD menceritakan prestasi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) yang dinilai berhasil salah satunya melindungi saksi dan korban Bharada Richard Eliezer dalam pusara kasus pembunuhan berencana mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.
Hal itu disampaikan dalam acara Rasa Indonesia bertajuk 'Rembuk Nasional Sahabat Saksi dan Korban untuk Indonesia 2023' di Camp Hulu Cai Resort, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/12/2023).
"Salah satu contoh kemudian menjadi prestasi dari LPSK itu kasus terbunuhnya Yosua (Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat)," kata Mahfud.
Mahfud pun mengatakan,Bharada E atau Eliezer masuk dalam skenario aksi tembak menembak antaranya dengan Brigadir J atau Yosua Hutabarat. Ia pun menyebut ada kejanggalan hingga akhirnya LPSK berkomunikasi dengan Bharada E untuk memberikan perlindungan.
"Karena di skenario begitu, Eliezer semula mengaku dia yang membunuh karena saya ditembak duluan, dia mengaku terus sampai sebulan lebih," ucapnya.
"Akhirnya kita semua berteriak bahwa itu tidak masuk akal. LPSK menjamin akan memberikan perlindungan kalau mengaku, mengaku lah dia. Itu pentingnya membangun keberanian orang yang menjadi korban sekaligus saksi," tambahnya.
Lebih lanjut, Cawapres nomor urut 3 yang diusung Partai Perindo itu pun mengungkap, masih banyak orang-orang seperti Bharada E. Menurutnya mereka sebagai saksi dan korban merasa ketakutan karena diteror oleh terduga pelaku.
"Dan orang yang takut seperti Eliezer itu, orang yang juga diteror, kalau Eliezer itu dijanjiin sambil diteror. Ada yang diteror, kamu jangan ngomong, kalau ngomong awas, hilang, dibunuh, tiba-tiba jadi mayat. Sehingga orang takut," ujarnya.
Hadir dalam acara tersebut di antaranya Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroyo, Wakil Ketua LPSK Susilaningtias, Wakil Ketua LPSK Achmadi dan Ratusan Sahabat Saksi dan Korban.
Lihat Juga: Bocoran Mahfud MD soal Penanganan Judi Online di Komdigi: Akan Sampai ke Otak dan Jantung Pelaku
Hal itu disampaikan dalam acara Rasa Indonesia bertajuk 'Rembuk Nasional Sahabat Saksi dan Korban untuk Indonesia 2023' di Camp Hulu Cai Resort, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/12/2023).
"Salah satu contoh kemudian menjadi prestasi dari LPSK itu kasus terbunuhnya Yosua (Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat)," kata Mahfud.
Mahfud pun mengatakan,Bharada E atau Eliezer masuk dalam skenario aksi tembak menembak antaranya dengan Brigadir J atau Yosua Hutabarat. Ia pun menyebut ada kejanggalan hingga akhirnya LPSK berkomunikasi dengan Bharada E untuk memberikan perlindungan.
"Karena di skenario begitu, Eliezer semula mengaku dia yang membunuh karena saya ditembak duluan, dia mengaku terus sampai sebulan lebih," ucapnya.
"Akhirnya kita semua berteriak bahwa itu tidak masuk akal. LPSK menjamin akan memberikan perlindungan kalau mengaku, mengaku lah dia. Itu pentingnya membangun keberanian orang yang menjadi korban sekaligus saksi," tambahnya.
Lebih lanjut, Cawapres nomor urut 3 yang diusung Partai Perindo itu pun mengungkap, masih banyak orang-orang seperti Bharada E. Menurutnya mereka sebagai saksi dan korban merasa ketakutan karena diteror oleh terduga pelaku.
"Dan orang yang takut seperti Eliezer itu, orang yang juga diteror, kalau Eliezer itu dijanjiin sambil diteror. Ada yang diteror, kamu jangan ngomong, kalau ngomong awas, hilang, dibunuh, tiba-tiba jadi mayat. Sehingga orang takut," ujarnya.
Hadir dalam acara tersebut di antaranya Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroyo, Wakil Ketua LPSK Susilaningtias, Wakil Ketua LPSK Achmadi dan Ratusan Sahabat Saksi dan Korban.
Lihat Juga: Bocoran Mahfud MD soal Penanganan Judi Online di Komdigi: Akan Sampai ke Otak dan Jantung Pelaku
(maf)