Mahfud MD Ajak para Kiai Ponpes Sirnamiskin Ciptakan Demokrasi yang Baik
loading...
A
A
A
BANDUNG - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menciptakan sistem demokrasi yang baik, salah satunya lewat Pemilu 2024 yang adil dan jujur.
Ajakan ini disampaikan Mahfud MD saat mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Sirnamiskin, di Jalan Raya Kopo No.429-433, Situsaeur, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung. "Mari kita berjuang lewat demokrasi, jangan curang-curangan lah," ucap Mahfud, Sabtu (16/12/2023).
Pada kesempatan itu, Mahfud menjelaskan mengenai sistem demokrasi pada zaman Orde Baru. Menurutnya, saat itu sistem demokrasi berjalan dengan tidak baik.
"Kalo zaman Orde Baru itu demokrasinya enggak benar, itu demokrasi seolah-olah kata Gus Dur. Seolah olah ada demokrasi, ada pemilu, tapi nyatanya semua diatur jadi DPR harus ngomong ke Pak Harto, jadi ketua partai ngomong Soeharto," jelasnya.
Meski sistem demokrasinya berjalan tidak baik, kata Mahfud, namun PKI mampu diusir pada zaman Presiden Soeharto. Selain itu, ekonomi pun tercatat tumbuh dengan baik.
"Apa zaman Pak Harto jelek? Enggak, Pa Harto mampu usir PKI, pertumbuhan ekonomi ada di angka 7. Karena banyak korupsinya jadi waktu krisis ekonomi ambruknya parah hingga ada Reformasi. Reformasi itu muncul karena kebohongan pemimpin," katanya.
Oleh karena itu, Mahfud pun berkomitmen, ke depan pihakya akan memperjuangkan sisten demokrasi yang jujur. Salah satu caranya dengan menerapkan visi Nahdlatul Ulama (NU).
"Makanya saya keliling ke pesantren-pesantren untuk menjelaskan visi NU, saya ingin memakai visi NU dalam demokrasi. Saya ingin menjadi seorang NU yang muncul dengan proses kepemimpinan itu dengan bermartabat," ungkapnya.
Ajakan ini disampaikan Mahfud MD saat mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Sirnamiskin, di Jalan Raya Kopo No.429-433, Situsaeur, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung. "Mari kita berjuang lewat demokrasi, jangan curang-curangan lah," ucap Mahfud, Sabtu (16/12/2023).
Pada kesempatan itu, Mahfud menjelaskan mengenai sistem demokrasi pada zaman Orde Baru. Menurutnya, saat itu sistem demokrasi berjalan dengan tidak baik.
"Kalo zaman Orde Baru itu demokrasinya enggak benar, itu demokrasi seolah-olah kata Gus Dur. Seolah olah ada demokrasi, ada pemilu, tapi nyatanya semua diatur jadi DPR harus ngomong ke Pak Harto, jadi ketua partai ngomong Soeharto," jelasnya.
Meski sistem demokrasinya berjalan tidak baik, kata Mahfud, namun PKI mampu diusir pada zaman Presiden Soeharto. Selain itu, ekonomi pun tercatat tumbuh dengan baik.
"Apa zaman Pak Harto jelek? Enggak, Pa Harto mampu usir PKI, pertumbuhan ekonomi ada di angka 7. Karena banyak korupsinya jadi waktu krisis ekonomi ambruknya parah hingga ada Reformasi. Reformasi itu muncul karena kebohongan pemimpin," katanya.
Oleh karena itu, Mahfud pun berkomitmen, ke depan pihakya akan memperjuangkan sisten demokrasi yang jujur. Salah satu caranya dengan menerapkan visi Nahdlatul Ulama (NU).
"Makanya saya keliling ke pesantren-pesantren untuk menjelaskan visi NU, saya ingin memakai visi NU dalam demokrasi. Saya ingin menjadi seorang NU yang muncul dengan proses kepemimpinan itu dengan bermartabat," ungkapnya.