Ganjar Bakal Pastikan Tak Ada UMKM Gagal Mendapatkan KUR
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD bakal memastikan tidak ada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang gagal mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR). Hal tersebut jika Ganjar-Mahfud terpilih menjadi presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.
Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Sumantri Suwarno mengatakan bahwa para pelaku ekonomi kecil dan menengah selalu menjadi jejaring pengaman bangsa dalam berbagai krisis ekonomi.
“Karenanya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang pertahun telah menyalurkan pendanaan murah dengan plafon hampir Rp300 triliun akan dipertajam agar tepat sasaran terutama prosesnya menjadi lebih cepat dan sederhana,” kata Sumantri, Kamis (14/12/2023).
Dia mengatakan, dunia telah berubah, digitalisasi ekonomi telah merambah semua sektor. “Pemberian KUR tidak boleh lagi dijalankan dengan cara business as usual, tetapi harus memiliki kecepatan yang sama dengan gerak laju ekonomi digital,” tuturnya.
Dia menambahkan, KUR selama ini terus membesar plafonnya, tetapi daya dorongnya tidak terlalu terasa karena belum dilakukan penajaman strategi dan prioritas penyaluran.
Dia menuturkan, dengan prioritas diberikan kepada pengusaha muda, maka kelompok usia produktif ini akan menjadi bagian terpenting dari pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045. “Dan yang terpenting, jika Ganjar-Mahfud terpilih tidak boleh lagi ada UMKM yang gagal mendapatkan KUR selama syarat dasarnya terpenuhi,” pungkasnya.
Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Sumantri Suwarno mengatakan bahwa para pelaku ekonomi kecil dan menengah selalu menjadi jejaring pengaman bangsa dalam berbagai krisis ekonomi.
“Karenanya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang pertahun telah menyalurkan pendanaan murah dengan plafon hampir Rp300 triliun akan dipertajam agar tepat sasaran terutama prosesnya menjadi lebih cepat dan sederhana,” kata Sumantri, Kamis (14/12/2023).
Dia mengatakan, dunia telah berubah, digitalisasi ekonomi telah merambah semua sektor. “Pemberian KUR tidak boleh lagi dijalankan dengan cara business as usual, tetapi harus memiliki kecepatan yang sama dengan gerak laju ekonomi digital,” tuturnya.
Dia menambahkan, KUR selama ini terus membesar plafonnya, tetapi daya dorongnya tidak terlalu terasa karena belum dilakukan penajaman strategi dan prioritas penyaluran.
Dia menuturkan, dengan prioritas diberikan kepada pengusaha muda, maka kelompok usia produktif ini akan menjadi bagian terpenting dari pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045. “Dan yang terpenting, jika Ganjar-Mahfud terpilih tidak boleh lagi ada UMKM yang gagal mendapatkan KUR selama syarat dasarnya terpenuhi,” pungkasnya.
(rca)