Ganjar Tepis Prabowo soal Petani Jateng Sulit Dapat Pupuk
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menepis langsung informasi yang didapatkan calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto soal sulitnya petani Jawa Tengah untuk mendapatkan akses pupuk.
Hal ini bermula ketika prosesi debat tengah mengangkat isu tentang pelayanan publik yang harus menghendaki adanya persamaan perlakuan dan memperhatikan khusus kelompok rentan, perempuan, anak, dan disablitas.
Dalam kesempatan ini, Ganjar menjelaskan, persoalan terkait ini sudah dilakukan pada 10 tahun masa kepemimpinannya di Jawa Tengah. Dia mengatakan dirinya selalu mengajak kelompok-kelompok tersebut sejak awal.
"Kesetaraan dalam perencanaan Pembangunan itulah yang kita harapkan bisa merepresentasikan apa yang mereka harapkan," kata Ganjar.
Menanggapi pernyataan Ganjar, Prabowo mengatakan kelompok rentan tidak saja dari itu saja. Namun, juga petani dan nelayan.
Dalam kesempatan inilah, Prabowo bercerita dirinya mendengar petani-petani di Jawa Tengah sulit mendapatkan pupuk dan mengeluh dengan Kartu Tani yang diluncurkan Ganjar. "Saya Kira bapak bisa menjawab masalah ini," ujar Prabowo.
Dengan lugas, Ganjar menjawab terkait persoalan yang dipaparkan Prabowo tersebut. Dia pun mengingatkan bahwa kelangkaan pupuk sebenarnya bukan terjadi di Jawa Tengah.
"Pupuk langka terjadi di Papua Pak, pupuk langka terjadi di Sumatra Utara Pak, pupuk langka terjadi di NTT, NTB, Kalimantan Timur," ujar Ganjar.
"Mungkin bapak sedikit agak lupa, kalau saya bisa mengingatkan karena bapak pernah menjadi Ketua HKTI, Pak data petani Kita tidak pernah beres, Maka kalo kemudian satu data petani itu bisa Kita kelola Maka distribusi pupuknya bisa sampai dan tepat sasaran," katanya.
Hal ini bermula ketika prosesi debat tengah mengangkat isu tentang pelayanan publik yang harus menghendaki adanya persamaan perlakuan dan memperhatikan khusus kelompok rentan, perempuan, anak, dan disablitas.
Dalam kesempatan ini, Ganjar menjelaskan, persoalan terkait ini sudah dilakukan pada 10 tahun masa kepemimpinannya di Jawa Tengah. Dia mengatakan dirinya selalu mengajak kelompok-kelompok tersebut sejak awal.
"Kesetaraan dalam perencanaan Pembangunan itulah yang kita harapkan bisa merepresentasikan apa yang mereka harapkan," kata Ganjar.
Menanggapi pernyataan Ganjar, Prabowo mengatakan kelompok rentan tidak saja dari itu saja. Namun, juga petani dan nelayan.
Dalam kesempatan inilah, Prabowo bercerita dirinya mendengar petani-petani di Jawa Tengah sulit mendapatkan pupuk dan mengeluh dengan Kartu Tani yang diluncurkan Ganjar. "Saya Kira bapak bisa menjawab masalah ini," ujar Prabowo.
Dengan lugas, Ganjar menjawab terkait persoalan yang dipaparkan Prabowo tersebut. Dia pun mengingatkan bahwa kelangkaan pupuk sebenarnya bukan terjadi di Jawa Tengah.
"Pupuk langka terjadi di Papua Pak, pupuk langka terjadi di Sumatra Utara Pak, pupuk langka terjadi di NTT, NTB, Kalimantan Timur," ujar Ganjar.
"Mungkin bapak sedikit agak lupa, kalau saya bisa mengingatkan karena bapak pernah menjadi Ketua HKTI, Pak data petani Kita tidak pernah beres, Maka kalo kemudian satu data petani itu bisa Kita kelola Maka distribusi pupuknya bisa sampai dan tepat sasaran," katanya.
(abd)