Gen Z Kalimantan Sebut IKN Jadi Representasi Bangsa yang Unggul

JAKARTA - Keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara ( IKN ) dianggap penting terus diupayakan demi pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di Indonesia. Karena itu, dibutuhkan pemimpin yang punya komitmen kuat untuk menyukseskan program besar ini.

Hal ini disampaikan generasi muda Kalimantan menyikapi munculnya pro kontra IKN dalam beberapa waktu belakangan ini. Pembangunan Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur itu perlu dilihat sebagai peluang untuk berpartisipasi dalam cita-cita bersama membawa Indonesia lebih unggul.

Mahasiswi hukum Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat, Florencia Lie mengatakan, pemindahan ibu kota ke Kalimantan merupakan peluang emas buat anak-anak muda di pulau berjuluk Pulau Seribu Sungai itu.



"Menurut saya ini merupakan suatu peluang yang bagus agar anak muda (Kalimantan) bisa berkarya, memberikan pandangan yang baru kepada semua lapisan masyarakat bahwasannya anak muda juga bisa membangun Indonesia," kata Florencia dalam keterangannya, Kamis (7/12/2023).

Gadis berusia 23 tahun ini menambahkan, dibutuhkan pemimpin yang punya visi-misi yang kuat demi membawa Indonesia mencapai tujuan ini. "Tentu saja pemimpin yang memiliki visi dan misi yang sama untuk mau membangun dan melanjutkan tujuan utama Nusantara," katanya.

Florencia sangat berharap mega proyek IKN bisa terus dilanjutkan. "Mengenai pro-kontra ini memang hal biasa, karena bisa ini merupakan perubahan yang cukup besar. Saya yakin IKN akan menjadi representasi bangsa yang unggul," kata gadis kelahiran Singkawang, Kalbar itu.

Sementara itu, pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berkomitmen akan melanjutkan pembangunan IKN.



"Dari Nusantara, kita wujudkan pembangunan yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Ganjar dalam unggahan di akun Instagramnya, @ganjar_pranowo, Kamis (7/12/2023).

"IKN sudah dimulai dan harus dilanjutkan," tulis Ganjar lagi.

Menurut Ganjar, komitmen melanjutkan pembangunan IKN bukan sekadar melaksanakan perintah undang-undang, tapi juga komitmen menggerus ketimpangan pembangunan di Indonesia.