6 Fakta Menarik Doni Monardo, Pernah Jabat Danpaspampres hingga Kepala BNPB
loading...
A
A
A
JAKARTA - Letjen TNI (Purn.) Doni Monardo memiliki sejumlah fakta menarik semasa hidupnya. Dia merupakan salah satu Perwira Tinggi (Pati) TNI yang telah banyak menjabat posisi strategis.
Doni Monardo meninggal dunia di RS Siloam pada Minggu, 3 Desember 2023. Dia dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, pada Senin, 4 Desember 2023.
Menurut mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, sosok Doni Monardo adalah purnawirawan yang punya jati diri dan prestasi luar biasa ketika masih berdinas. Sedangkan bagi KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, sosok Doni adalah senior yang dihormati karena telah banyak mengabdikan dirinya pada negara dan bangsa.
Meskipun lahir di Cimahi, Jawa Barat pada 10 Mei 1963, Doni rupanya memiliki darah minang dari sang ayah yang berasal dari Lintau, Kabupaten Tanah Datar. Sementara ibunya berasal dari Nagari Sungai Tarab, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Karena ayahnya seorang prajurit TNI, Doni harus tinggal berpindah-pindah sejak kecil. Awalnya dia menghabiskan masa kanak-kanak di Aceh, kemudian sempat berpindah ke Padang hingga lulus SMA.
Doni pada akhirnya mengikuti jejak sang ayah untuk berkarir di militer. Dia berhasil masuk Akademi Militer dan lulus pada tahun 1985.
Selama kurang lebih 36 tahun Doni berkarier menjalankan penugasan. Ia pernah berdinas di Banten, Bali, Aceh, Jakarta, Sulawesi Selatan, Bogor, Maluku, dan Jawa Barat. Penugasan luar negerinya juga termasuk menonjol.
Pada tahun 2011, ketika dirinya masih menjabat sebagai Wadanjen Kopassus, Doni sempat terlibat langsung dalam operasi pembebasan Kapal Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak di Perairan Somalia.
Keberhasilannya ini membuat Doni menjadi salah satu jenderal terbaik yang dimiliki Angkatan Darat. Tidak hanya itu, Doni juga pernah diterjunkan dalam operasi Timor Timur (Timtim) yang sekarang bernama Timor Leste.
Pada tahun 2012, selepas menjabat sebagai Wakil Danjen Kopassus, Doni ditunjuk untuk menjabat sebagai Komandan Paspampres di era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono.
Jabatan Danpaspampres itu diemban hingga tahun 2014, tepatnya setelah Presiden Joko Widodo naik tahta. Setelah itu dirinya ditunjuk sebagai Danjen Kopassus.
Bagi prajurit Korps Baret Merah, Doni Monardo merupakan sosok yang sangat dihormati dan disegani. Ia menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus pada 5 September 2014.
Uniknya, pada HUT Kopassus ke-63 pada 16 April 2015, Kopassus mengundang pihak yang pernah menjadi musuh untuk bersilaturahmi dengan anggota, baik yang masih aktif maupun yang sudah purnawirawan ke Markas Kopassus di Cijantung.
Di antaranya mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf, kemudian Panglima Pasukan Pertahanan Timor Leste sekaligus tokoh militer Fretilin Lere Anan Timur dan sebagainya. Hal tersebut membuat Doni dijuluki sebagai seseorang yang dapat membuat lawan menjadi kawan.
Sebelum memasuki usia pensiun pada tahun 2021, Doni Monardo yang kala itu sudah menyandang pangkat jenderal bintang tiga sempat menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Setelah melepaskan jabatannya di militer, Doni lantas sempat menjabat sebagai Komisaris Utama MIND ID/Inalum di tahun 2021-2023, dan juga pernah menjadi Ketua Umum PPAD dari tahun 2022-2023.
Doni Monardo meninggal dunia di RS Siloam pada Minggu, 3 Desember 2023. Dia dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, pada Senin, 4 Desember 2023.
Menurut mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, sosok Doni Monardo adalah purnawirawan yang punya jati diri dan prestasi luar biasa ketika masih berdinas. Sedangkan bagi KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, sosok Doni adalah senior yang dihormati karena telah banyak mengabdikan dirinya pada negara dan bangsa.
6 Fakta Menarik Doni Monardo
1. Pemuda Asal Minang
Meskipun lahir di Cimahi, Jawa Barat pada 10 Mei 1963, Doni rupanya memiliki darah minang dari sang ayah yang berasal dari Lintau, Kabupaten Tanah Datar. Sementara ibunya berasal dari Nagari Sungai Tarab, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Karena ayahnya seorang prajurit TNI, Doni harus tinggal berpindah-pindah sejak kecil. Awalnya dia menghabiskan masa kanak-kanak di Aceh, kemudian sempat berpindah ke Padang hingga lulus SMA.
2. Mengikuti Jejak sang Ayah
Doni pada akhirnya mengikuti jejak sang ayah untuk berkarir di militer. Dia berhasil masuk Akademi Militer dan lulus pada tahun 1985.
Selama kurang lebih 36 tahun Doni berkarier menjalankan penugasan. Ia pernah berdinas di Banten, Bali, Aceh, Jakarta, Sulawesi Selatan, Bogor, Maluku, dan Jawa Barat. Penugasan luar negerinya juga termasuk menonjol.
3. Pernah Ikut Operasi Pembebasan Kapal dari Perompak Somalia
Pada tahun 2011, ketika dirinya masih menjabat sebagai Wadanjen Kopassus, Doni sempat terlibat langsung dalam operasi pembebasan Kapal Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak di Perairan Somalia.
Baca Juga
Keberhasilannya ini membuat Doni menjadi salah satu jenderal terbaik yang dimiliki Angkatan Darat. Tidak hanya itu, Doni juga pernah diterjunkan dalam operasi Timor Timur (Timtim) yang sekarang bernama Timor Leste.
4. Pernah Jadi Danpaspampres SBY
Pada tahun 2012, selepas menjabat sebagai Wakil Danjen Kopassus, Doni ditunjuk untuk menjabat sebagai Komandan Paspampres di era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono.
Jabatan Danpaspampres itu diemban hingga tahun 2014, tepatnya setelah Presiden Joko Widodo naik tahta. Setelah itu dirinya ditunjuk sebagai Danjen Kopassus.
5. Sosok yang Dihormati di Kopassus
Bagi prajurit Korps Baret Merah, Doni Monardo merupakan sosok yang sangat dihormati dan disegani. Ia menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus pada 5 September 2014.
Uniknya, pada HUT Kopassus ke-63 pada 16 April 2015, Kopassus mengundang pihak yang pernah menjadi musuh untuk bersilaturahmi dengan anggota, baik yang masih aktif maupun yang sudah purnawirawan ke Markas Kopassus di Cijantung.
Di antaranya mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf, kemudian Panglima Pasukan Pertahanan Timor Leste sekaligus tokoh militer Fretilin Lere Anan Timur dan sebagainya. Hal tersebut membuat Doni dijuluki sebagai seseorang yang dapat membuat lawan menjadi kawan.
6. Menjabat sebagai Ketua BNPB sebelum Pensiun
Sebelum memasuki usia pensiun pada tahun 2021, Doni Monardo yang kala itu sudah menyandang pangkat jenderal bintang tiga sempat menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Setelah melepaskan jabatannya di militer, Doni lantas sempat menjabat sebagai Komisaris Utama MIND ID/Inalum di tahun 2021-2023, dan juga pernah menjadi Ketua Umum PPAD dari tahun 2022-2023.
(okt)