Keuskupan Agung Ende Yakini Pasangan Ganjar-Mahfud Tokoh Pemersatu dan Penjaga NKRI

Sabtu, 02 Desember 2023 - 17:27 WIB
loading...
Keuskupan Agung Ende Yakini Pasangan Ganjar-Mahfud Tokoh Pemersatu dan Penjaga NKRI
Capres Ganjar Pranowo berdialog bersama sejumlah romo, pendeta, dan suster di Keuskupan Agung Ende, Ndona, Gheogoma, Kabupaten Ende, NTT, Sabtu (2/12/2023). Foto/MPI
A A A
ENDE - Calon Presiden (Capres) yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo berdialog bersama sejumlah romo, pendeta, dan suster di Keuskupan Agung Ende, Ndona, Gheogoma, Kabupaten Ende , Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (2/12/2023).

Sambil memakan ubi noanosi khas Ende, Ganjar berdiskusi tentang bagaimana menjaga persatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.


Dalam kesempatan itu, Administrator Diosesan Keuskupan Agung Ende, Romo Yosef Daslan Moang Kabu menyebut persatuan Indonesia sangat penting dijaga dengan sosok kepemimpinan terbaik.

Romo Yosef mewakili para romo, pendeta, dan suster di Keuskupan Agung Ende meyakini Ganjar Pranowo-Mahfud MD adalah pasangan pemersatu bangsa yang mampu mewujudkan hal itu.

"Pak Ganjar dan Pak Mahud MD, capres dan akan menjadi presiden, adalah tokoh pemersatu, penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Romo Yosef.

Di sisi lain, Romo Yosef mengatakan bahwa segala hal yang berkaitan dengan pecah belah kesatuan dan persatuan merupakan tugas tak mudah ketika Ganjar menjadi pemimpin Indonesia nanti.

Sebab itu, Romo Yosef bersama romo, pendeta, dan suster di Keuskupan Agung Ende siap terus berkontribusi membantu kepemimpinan Ganjar untuk menyebarkan kedamaian, ketenteraman, dan kebinekaan di bumi Indonesia, khususnya NTT.

"Pak Ganjar dan Pak Mahfud sebagai paket yang kami harapkan menjadi presiden dan wakil presiden betul-betul memberi ruang kepada kami untuk wilayah Indonesia timur ini," tuturnya.

Romo Yosef pun berharap melalui kepemimpinan Ganjar-Mahfud MD nanti, program persatuan tersebut dapat sejalan dengan pembangunan Indonesia yang tak hanya Jawa dan Sumatera sentris tapi Indonesia sentris.

"Yaitu pembangunan yang bukan lagi berdasarkan Jawa sentris tapi Indonesia sentris. Itu yang baik, dan benar bukan hanya IKN (Ibu Kota Nusantara)-nya tapi seluruh program kegiatan kita ke depan," harapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1821 seconds (0.1#10.140)