Kunjungi Kupang, Ganjar Kenang Bantu Mahasiswa NTT di Semarang saat Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon presiden (capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menyoroti pentingnya membangun gotong royong dan rasa kemanusiaan dalam hidup bermasyarakat.
Hal ini disampaikan Ganjar dalam sambutan di hadapan komunitas akademik Universitas San Pedro Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (1/12/2023).
Ganjar memulai sambutannya dengan menceritakan kisah dirinya menolong mahasiswa asal NTT di Semarang, Jawa Tengah pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu.
"Beberapa waktu lalu (saat) terjadi pandemi di Semarang, saya menengok beberapa asrama mahasiswa. Beberapa di antara asrama mahasiswa itu adalah asrama mahasiswa NTT," katanya.
Banyak mahasiswa NTT di Semarang kala itu mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup karena belum mendapat kiriman uang dari orang tua. Mereka juga tidak tahu harus berbuat apa untuk mengatasi situasi saat itu.
Ganjar yang saat itu menjabat Gubernur Jawa Tengah, langsung memerintahkan jajaran terkait untuk membantu semua mahasiswa dari seluruh Indonesia yang ada di Jateng.
"Teman-teman, apa yang saya mau ceritakan adalah, bagaimana membangun gotong-royong, membangun rasa kemanusiaan yang adil dan beradap," katanya.
Kebijakan yang diambil Ganjar kala itu didorong oleh perasaan senasib. Pasalnya, semasa kuliah, capres nomor urut 3 itu pernah mengalami situasi yang lebih sulit. Belajar dari pengalaman itu, Ganjar mengajak seluruh mahasiswa yang hadir untuk terus belajar peka terhadap situasi sosial di sekitar.
"Teman-teman, melatih diri, membangun kepekaan, membangun relasi sosial itu bisa dilakukan sejak seusia ini. Tapi kalau jadi pejabat, kamu, kamu, kamu, mesti ingat pada rakyat," katanya.
Hal ini disampaikan Ganjar dalam sambutan di hadapan komunitas akademik Universitas San Pedro Kupang, Nusa Tenggara Timur, Jumat (1/12/2023).
Ganjar memulai sambutannya dengan menceritakan kisah dirinya menolong mahasiswa asal NTT di Semarang, Jawa Tengah pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu.
"Beberapa waktu lalu (saat) terjadi pandemi di Semarang, saya menengok beberapa asrama mahasiswa. Beberapa di antara asrama mahasiswa itu adalah asrama mahasiswa NTT," katanya.
Banyak mahasiswa NTT di Semarang kala itu mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup karena belum mendapat kiriman uang dari orang tua. Mereka juga tidak tahu harus berbuat apa untuk mengatasi situasi saat itu.
Ganjar yang saat itu menjabat Gubernur Jawa Tengah, langsung memerintahkan jajaran terkait untuk membantu semua mahasiswa dari seluruh Indonesia yang ada di Jateng.
"Teman-teman, apa yang saya mau ceritakan adalah, bagaimana membangun gotong-royong, membangun rasa kemanusiaan yang adil dan beradap," katanya.
Kebijakan yang diambil Ganjar kala itu didorong oleh perasaan senasib. Pasalnya, semasa kuliah, capres nomor urut 3 itu pernah mengalami situasi yang lebih sulit. Belajar dari pengalaman itu, Ganjar mengajak seluruh mahasiswa yang hadir untuk terus belajar peka terhadap situasi sosial di sekitar.
"Teman-teman, melatih diri, membangun kepekaan, membangun relasi sosial itu bisa dilakukan sejak seusia ini. Tapi kalau jadi pejabat, kamu, kamu, kamu, mesti ingat pada rakyat," katanya.
(abd)