Menlu Retno Tekankan Pentingnya Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Kamis, 30 November 2023 - 10:21 WIB
loading...
Menlu Retno Tekankan Pentingnya Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menekankan pentingnya gencatan senjata secara permanen di Jalur Gaza, Palestina. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi menekankan pentingnya gencatan senjata secara permanen di Jalur Gaza , Palestina. Hal ini sebagai salah satu sebuah aksi baru yang diinisiasi Menlu Retno agar dapat mencegah agar kekerasan tidak terulang kembali di Gaza.

Hal ini disampaikannya dalam pertemuan di DK PBB yang turut hadir sejumlah Menlu OKI di New York, Rabu (29/11/2023). Pertemuan tersebut sekali lagi untuk menunjukkan dukungan OKI terhadap Palestina dan merupakan bagian tindak lanjut mandat yang diberikan pemimpin OKI dalam KTT di Riyadh 11 November lalu untuk menggunakan semua upaya guna mencari penyelesaian situasi di Gaza.

"Oleh karena itu, sebuah aksi baru DK PBB diperlukan, dan aksi ini harus memuat: Pertama, pentingnya pemberian bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke seluruh wilayah Gaza dan dapat termonitor dengan baik," ujar Menlu dalam keterangannya, Kamis (30/11/2023).



Kedua, penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, yang harus betul-betul dilakukan. Ketiga, pentingnya gencatan senjata yang permanen untuk mengakhiri semua kekejaman.

"Di akhir pernyataan, saya menegaskan kembali bahwa bangsa Palestina memiliki hak untuk merdeka berdasarkan two-state solution. Saat ini adalah saat yang tepat untuk memulai kembali proses perdamaian tersebut," jelasnya.

Selain itu, Menlu Retno menyampaikan kekhawatiran yang dalam atas situasi di Gaza saat ini. Dia khawatir terhadap meningkatnya serangan kepada warga Palestina di Tepi Barat.

"Apabila jumlah tawanan yang dibebaskan Israel sama banyaknya atau kurang lebih sama banyaknya dengan penangkapan baru di Tepi Barat, pertanyaannya adalah apa gunanya?" katanya.

Kemudian Indonesia menyambut baik truce yang berlangsung saat ini. Namun Menlu berpendapat bahwa hal itu tidak cukup, karena humanitarian pause masih terlalu sempit dan rapuh untuk betul-betul membuat situasi Gaza lebih baik secara berkesinambungan.

"Saya kutip pernyataan PM Netanyahu yang mengatakan bahwa operasi militer akan dilakukan kembali dengan kekuatan penuh pada saat truce selesai. Saya sampaikan saya tidak dapat memahami pernyataan semacam ini," paparnya.

Dia pun juga tidak dapat memahami jika DK PBB membiarkan ancaman terhadap kemanusiaan ini pada akhirnya menjadi kenyataan. Menurutnya, DK PBB harus dapat mencegah agar kekerasan tidak terulang kembali.

"kita peringati Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina, maka kita jangan menutup mata atau tinggal diam terhadap perjuangan rakyat Palestina," tutupnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5669 seconds (0.1#10.140)