Praktisi Desa Wisata Apresiasi Pendampingan Langsung Program KSW 5.0
loading...
A
A
A
JAKARTA - Praktisi dan pegiat desa wisata mengapresiasi pelaksanaan proses pendampingan 5 tahap secara langsung di tiap desa wisata dalam rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0. Dengan demikian para pendamping desa wisata dan masyarakat dapat bersama menyusun langkah strategis pengembangan kepariwisataan.
Praktisi Desa Wisata Udi Hartoko yang dikenal sebagai Hero penggerak Desa Wisata Pujon Kidul, Malang, Jawa Timur menjelaskan, tantangan terbesar pengembangan desa wisata seringkali kurang mengutamakan sisi pemberdayaan serta penguatan sumber daya manusia (SDM).
"Sementara pembangunan desa wisata tidak hanya ditentukan oleh infratruktur tapi harus ditopang dengan SDM yang tepat," katanya dalam kegiatan Workshop Desa Wisata yang merupakan bagian dari acara puncak Kampanye Sadar Wisata 5.0, Sabtu (25/11/2023).
Ia menilai pelaksanaan program Kampanye Sadar Wisata 5.0 sangat tepat, karena mengarah pada penguatan SDM dan kelembagaan. Kegiatan yang diawali dengan sosialisasi, pelatihan, dan 5 tahapan pendampingan secara intensif ini diharapkan mampu membangun pemahaman tentang pentingnya unsur manusia sebagai pengelola dan penggerak pariwisata.
Udi menyoroti tahap Pendampingan Program KSW 5.0 yang menurutnya sangat bermanfaat untuk memetakan kebutuhan setiap desa agar program berlangsung optimal.
"Biasanya pelatihan atau bimtek dilakukan di tempat yang berbeda (bukan di desa wisata). Pendampingan pada KSW 5.0 dilaksanakan bertahap sampai 5 kali di desa terkait sehingga manfaatnya luar biasa. Dengan (fasilitator) yang tinggal di desa, maka dapat memahami kebutuhan dan problematika yang ada. Ini penting untuk menentukan langkah berikutnya," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Praktisi Desa Wisata Nglanggeran, Gunung Kidul, DIY Sugeng Handoko menyatakan hal senada. Desa wisata yang mendapatkan Program KSW 5.0 terasa sekali perbedaannya, karena programnya berkelanjutan dan temanya disesuaikan dengan kebutuhan tiap desa wisata.
"Melalui Pendampingan ini fasilitator atau pendamping desa dapat melakukan evaluasi dan membimbing warga membuat inovasi. Tiap desa tentu memiliki karakter yang dapat dikembangkan sesuai dengan keunggulan dan keunikan masing-masing," ujarnya.
Untuk mempertahankan dampak positif KSW 5.0 yang telah dirasakan masyarakat desa wisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong dan memantau bagaimana desa-desa wisata penerima manfaat program akan dapat menjaga keberlanjutan program tersebut secara mandiri.
Praktisi Desa Wisata Udi Hartoko yang dikenal sebagai Hero penggerak Desa Wisata Pujon Kidul, Malang, Jawa Timur menjelaskan, tantangan terbesar pengembangan desa wisata seringkali kurang mengutamakan sisi pemberdayaan serta penguatan sumber daya manusia (SDM).
"Sementara pembangunan desa wisata tidak hanya ditentukan oleh infratruktur tapi harus ditopang dengan SDM yang tepat," katanya dalam kegiatan Workshop Desa Wisata yang merupakan bagian dari acara puncak Kampanye Sadar Wisata 5.0, Sabtu (25/11/2023).
Ia menilai pelaksanaan program Kampanye Sadar Wisata 5.0 sangat tepat, karena mengarah pada penguatan SDM dan kelembagaan. Kegiatan yang diawali dengan sosialisasi, pelatihan, dan 5 tahapan pendampingan secara intensif ini diharapkan mampu membangun pemahaman tentang pentingnya unsur manusia sebagai pengelola dan penggerak pariwisata.
Udi menyoroti tahap Pendampingan Program KSW 5.0 yang menurutnya sangat bermanfaat untuk memetakan kebutuhan setiap desa agar program berlangsung optimal.
"Biasanya pelatihan atau bimtek dilakukan di tempat yang berbeda (bukan di desa wisata). Pendampingan pada KSW 5.0 dilaksanakan bertahap sampai 5 kali di desa terkait sehingga manfaatnya luar biasa. Dengan (fasilitator) yang tinggal di desa, maka dapat memahami kebutuhan dan problematika yang ada. Ini penting untuk menentukan langkah berikutnya," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Praktisi Desa Wisata Nglanggeran, Gunung Kidul, DIY Sugeng Handoko menyatakan hal senada. Desa wisata yang mendapatkan Program KSW 5.0 terasa sekali perbedaannya, karena programnya berkelanjutan dan temanya disesuaikan dengan kebutuhan tiap desa wisata.
"Melalui Pendampingan ini fasilitator atau pendamping desa dapat melakukan evaluasi dan membimbing warga membuat inovasi. Tiap desa tentu memiliki karakter yang dapat dikembangkan sesuai dengan keunggulan dan keunikan masing-masing," ujarnya.
Untuk mempertahankan dampak positif KSW 5.0 yang telah dirasakan masyarakat desa wisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong dan memantau bagaimana desa-desa wisata penerima manfaat program akan dapat menjaga keberlanjutan program tersebut secara mandiri.