Dihadiri Perwakilan 16 Negara, Hikmahbudhi Sukses Jadi Tuan Rumah Rapat Komite INEB
loading...
A
A
A
JAKARTA - Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) sukses menjadi tuan rumah Advisory Committee Meeting and Executive Committee Meeting International Network of Engaged Buddhists (INEB). Kegiatan INEB ini dihadiri oleh 16 perwakilan negara dari seluruh dunia.
"Kegiatan ini sudah berlangsung dari tanggal 21 November dan akan selesai pada 23 November ini," ujar Ketua Umum PP Hikmahbudhi Wiryawan dalam keterangannya, Kamis (23/11/2023).
Kegiatan ini berlangsung di Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Rapat Komite International INEB diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari ilmuwan Buddhis, pengusaha, anggota Sangha, birokrat, serta lainnya.
"Kegiatan yang kami lakukan selama tiga hari antara lain berkunjung ke Museum Muhammadiyah dan melakukan dialog dengan tema Religious Moderation for a Just and Peaceful Civilization di Pondok Pesantren Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta," jelas Wiryawan.
Setelah itu, rombongan yang berjumlah sekitar 50 orang ini melanjutkan perjalanan ke Museum Kereta Keraton Yogyakarta. Di lokasi itu, mereka diterima Langsung Gusti Kanjeng Ratu Bendara.
"Kegiatan lalu dilanjutkan dengan rapat Advisory Committee Meeting dan Executive Commitee Meeting (INEB) dengan fokus pembahasan terkait ekonomi, keberagaman dan isu-isu terkini baik di umat Buddha dunia dan isu global lainnya," tambah Executive Committee INEB dari Indonesia Wintomo Tjandra.
Kegiatan ini turut dihadiri Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Buddha Kemenag, Supriyadi. Dalam sambutannya, Supriyadi menyampaikan selamat atas terlaksananya dialog sebagai wujud upaya mempererat kerja sama antar penganut Buddhis dan penganut Islam.
Ia menyebutkan negara memberikan ruang bagi agama-agama untuk berkembang sebagaimana kebijakan pemerintah membentuk Kementerian Agama yang di dalamnya meliputi layanan mencakup Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, serta Khonghucu.
“Kalau kita melihat jumlah penduduk di Asia, 40% juga menjadi penganut agama Buddha. Inilah sebuah komunikasi yang baik, yang dibangun oleh INEB agar bisa mewujudkan persahabatan sejati di mana kita tahu bahwa agama sesungguhnya punya peran penting untuk membangun kondisi sosial agar kehidupan semakin baik, rukun damai dengan memahami setiap perbedaan sebagai potensi untuk kita lakukan sebuah komunikasi,” paparnya.
"Kegiatan ini sudah berlangsung dari tanggal 21 November dan akan selesai pada 23 November ini," ujar Ketua Umum PP Hikmahbudhi Wiryawan dalam keterangannya, Kamis (23/11/2023).
Kegiatan ini berlangsung di Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Rapat Komite International INEB diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari ilmuwan Buddhis, pengusaha, anggota Sangha, birokrat, serta lainnya.
"Kegiatan yang kami lakukan selama tiga hari antara lain berkunjung ke Museum Muhammadiyah dan melakukan dialog dengan tema Religious Moderation for a Just and Peaceful Civilization di Pondok Pesantren Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta," jelas Wiryawan.
Setelah itu, rombongan yang berjumlah sekitar 50 orang ini melanjutkan perjalanan ke Museum Kereta Keraton Yogyakarta. Di lokasi itu, mereka diterima Langsung Gusti Kanjeng Ratu Bendara.
"Kegiatan lalu dilanjutkan dengan rapat Advisory Committee Meeting dan Executive Commitee Meeting (INEB) dengan fokus pembahasan terkait ekonomi, keberagaman dan isu-isu terkini baik di umat Buddha dunia dan isu global lainnya," tambah Executive Committee INEB dari Indonesia Wintomo Tjandra.
Kegiatan ini turut dihadiri Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Buddha Kemenag, Supriyadi. Dalam sambutannya, Supriyadi menyampaikan selamat atas terlaksananya dialog sebagai wujud upaya mempererat kerja sama antar penganut Buddhis dan penganut Islam.
Ia menyebutkan negara memberikan ruang bagi agama-agama untuk berkembang sebagaimana kebijakan pemerintah membentuk Kementerian Agama yang di dalamnya meliputi layanan mencakup Bimas Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, serta Khonghucu.
“Kalau kita melihat jumlah penduduk di Asia, 40% juga menjadi penganut agama Buddha. Inilah sebuah komunikasi yang baik, yang dibangun oleh INEB agar bisa mewujudkan persahabatan sejati di mana kita tahu bahwa agama sesungguhnya punya peran penting untuk membangun kondisi sosial agar kehidupan semakin baik, rukun damai dengan memahami setiap perbedaan sebagai potensi untuk kita lakukan sebuah komunikasi,” paparnya.