Tuntaskan Full Marathon 42 KM, Berikut Tips dari Siti Atikoh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Istri calon presiden yang didukung Partai Perindo Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti berhasil menyelesaikan Full Marathon (FM) 42KM. Bersama teman-temannya, Atikoh menyelesaikan lari sepanjang 42KM itu dengan catatan waktu 5 jam 46 menit.
Ditanya soal resep bugar dan mampu menyelesaikan Full Marathon di usianya yang segera 52 tahun itu, Atikoh mengaku hanya latihan yang membuatnya mampu. Menurutnya, tidak ada hal yang bisa diraih dengan instan.
"Ya harus latihan, enggak bisa sesuatu itu instan, tetap proses itu akan mempengaruhi hasil," kata Atikoh, Minggu (19/11/2023).
Dimulai sejak pukul 05.00 WIB, Atikoh berlari dengan 1.463 marathoners. Termasuk di antaranya 70 pelari dari negara asing serta 18 pelari elite nasional. Satu di antaranya atlet nasional Agus Prayogo.
Atikoh mengatakan, meski rute FM kali ini sangat menantang dan melelahkan namun terasa ringan karena dukungan warga. Di sepanjang jalan, warga memberi semangat dengan berbagai cara. Dari yang muda hingga yang tua.
Misalnya, seorang siswa SMP 1 Mertoyudan yang secara khusus memberi dukungan dengan meneriakan chant khas supporter sepakbola. Tak sedikit pula warga yang khusus membuat karya untuk menghibur para peserta.
"Rame banget, seru. Warganya antusias," ucap Atikoh.
Adapun rute dalam event Borobudur Marathon 2023 ini cukup menantang. Mulai dari kondisi cuaca yang cukup terik sehingga mudah membuat dehidrasi, serta rute menanjak yang membutuhkan fisik yang prima.
"Benar-benar mletre, panas dan banyak tanjakannya," kata Atikoh.
Istri Ganjar yang dikenal rutin berolahraga ini mengatakan, FM kali ini menjadi pengalamannya yang berat. Terutama karena faktor cuaca dan kurangnya latihan.
"Ini FM paling berat menurut saya, tanjakan dan panasnya ya luar biasa, mungkin juga karena kurang latihan," kata Atikoh.
Sebagai informasi, Atikoh Ganjar sebelumnya menyelesaikan Full Marathon pertamanya pada event Pocari Run 2022 lalu. Borobudur Marathon 2023 ini menjadi FM keduanya. Selain itu, Atikoh juga telah menyelesaikan FM di Tokyo Marathon sebagai ajang world marathon major pertamanya di awal tahun 2023.
Ditanya soal resep bugar dan mampu menyelesaikan Full Marathon di usianya yang segera 52 tahun itu, Atikoh mengaku hanya latihan yang membuatnya mampu. Menurutnya, tidak ada hal yang bisa diraih dengan instan.
"Ya harus latihan, enggak bisa sesuatu itu instan, tetap proses itu akan mempengaruhi hasil," kata Atikoh, Minggu (19/11/2023).
Dimulai sejak pukul 05.00 WIB, Atikoh berlari dengan 1.463 marathoners. Termasuk di antaranya 70 pelari dari negara asing serta 18 pelari elite nasional. Satu di antaranya atlet nasional Agus Prayogo.
Atikoh mengatakan, meski rute FM kali ini sangat menantang dan melelahkan namun terasa ringan karena dukungan warga. Di sepanjang jalan, warga memberi semangat dengan berbagai cara. Dari yang muda hingga yang tua.
Misalnya, seorang siswa SMP 1 Mertoyudan yang secara khusus memberi dukungan dengan meneriakan chant khas supporter sepakbola. Tak sedikit pula warga yang khusus membuat karya untuk menghibur para peserta.
"Rame banget, seru. Warganya antusias," ucap Atikoh.
Adapun rute dalam event Borobudur Marathon 2023 ini cukup menantang. Mulai dari kondisi cuaca yang cukup terik sehingga mudah membuat dehidrasi, serta rute menanjak yang membutuhkan fisik yang prima.
"Benar-benar mletre, panas dan banyak tanjakannya," kata Atikoh.
Istri Ganjar yang dikenal rutin berolahraga ini mengatakan, FM kali ini menjadi pengalamannya yang berat. Terutama karena faktor cuaca dan kurangnya latihan.
"Ini FM paling berat menurut saya, tanjakan dan panasnya ya luar biasa, mungkin juga karena kurang latihan," kata Atikoh.
Sebagai informasi, Atikoh Ganjar sebelumnya menyelesaikan Full Marathon pertamanya pada event Pocari Run 2022 lalu. Borobudur Marathon 2023 ini menjadi FM keduanya. Selain itu, Atikoh juga telah menyelesaikan FM di Tokyo Marathon sebagai ajang world marathon major pertamanya di awal tahun 2023.
(maf)