Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan Pesawat Tempur Taktis Andalan TNI AU

Jum'at, 17 November 2023 - 11:10 WIB
loading...
Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan Pesawat Tempur Taktis Andalan TNI AU
Kadispenau Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati mengungkapkan, pesawat EMB 314 Super Tucano yang mengalami lost contact dan jatuh di daerah Pasuruan merupakan kekuatan dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Foto/TNI AU
A A A
JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati mengungkapkan, pesawat EMB 314 Super Tucano yang mengalami lost contact dan jatuh di daerah Pasuruan merupakan kekuatan dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Empat prajurit terbaik TNI Angkatan Udara (AU) gugur dalam kecelakaan tersebut.

"Pesawat EMB 314 Super Tucano ini merupakan pesawat latih lanjut yang berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya," kata Agung melalui keterangan tertulisnya, Jumat (17/11/2023).

Pesawat tersebut merupakan produksi Embraer Brazil bermesin Pratt and Whitney Canada PT6A-68C turboprop dengan kecepatan maksimum 590 km/h dan ketinggian 35.000 ft. "Dan sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7g dan -3.5g," katanya.





Agung menjelaskan, pesawat EMB 314 Super Tucano TT-3103 mulai memperkuat Skadron Udara 21 pada 2 Februari 2012 sedangkan TT-3111 pada 23 November 2015. "Kedua pesawat ini dalam kondisi yang layak terbang dan usia pakai yang relatif muda yakni 11 tahun dan 8 tahun," katanya.

"Berbagai misi operasi dan Latihan telah dilaksanakan oleh pesawat tempur kebanggaan TNI Angkatan Udara ini," sambungnya.

Untuk itu, Agung mengatakan bahwa TNI AU akan membentuk tim investigasi untuk mencari penyebab jatuhnya dua pesawat andalan matra udara. "Tim yang dibentuk oleh Pusat Kelaikudaraan dan Keselamatan Terbang dan Kerja (Puslaiklambangja) TNI AU akan melakukan investigasi dengan melihat faktor-faktor yang dikenal dengan istilah 5 M (Man, Machine, Medium, Mission, and Management) secara menyeluruh terhadap penyebab jatuhnya kedua pesawat," kata Agung.

Tim tersebut, kata Agung, akan memeriksa secara langsung bagaimana kondisi pesawat setelah kecelakaan di lokasi kejadian. Tim investigasi juga akan menjalani seluruh prosedur dalam menginvestigasi jatuhnya pesawat TNI AU.

"Di antaranya kondisi cuaca pada saat kejadian, melakukan pemeriksaan seluruh personel yang terlibat dalam penerbangan dan berbagai kemungkinan lainnya," katanya.

Terutama, kata Agung, adalah Flight Data Recorder pesawat yang merekam data penerbangan, mesin, komunikasi penerbang, dan video penerbangan sampai detik terakhir berfungsi.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1959 seconds (0.1#10.140)