Jaksa Agung Diyakini Konsisten Jaga Marwah Kejaksaan di Tahun Politik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat hukum Masriadi Pasaribu mendukung Jaksa Agung ST Burhanuddin konsisten menjaga marwah lembaga kejaksaan. Khususnya di tahun politik jelang pelaksanaan Pemilu 2024.
Dia berharap Jaksa Agung tetap profesional dan imparsial serta tidak terpengaruh isu miring yang menyerang martabatnya. “Rakyat percaya Jaksa Agung. Kita support beliau karena kita tidak ingin Kejagung ternoda oleh intrik politik ataupun serangan koruptor,” ujar Masriadi, Selasa (14/11/2023).
Masriadi mengatakan saat ini masyarakat menaruh kepercayaan tinggi kepada Kejagung, terutama di tengah masalah integritas yang menimpa lembaga penegak hukum lain.
Merujuk hasil survei terbaru Indikator, ia menyebut tingkat kepercayaan terhadap Korps Adhyaksa mencapai 75,1 persen, paling tinggi dibanding lembaga, seperti Polri dan KPK. "Itu tidak lepas dari kepemimpinan Pak Burhanuddin. Dan saya kira sakarang ini masa keemasan Kejagung,” ungkapnya.
Menurut Masriadi, sejak Kejaksaan Agung dipimpin ST Burhanuddin, banyak kebijakan yang menghadirkan rasa keadilan masyarakat. Salah satunya, penerapan restorative justice dalam sistem peradilan melalui Peraturan Jaksa Agung No 15 Tahun 2020.
“Prestasi Jaksa Agung juga terlihat dari keberaniannya mengungkap korupsi besar seperti kasus Jiwasraya, Asabri, dan yang terbaru kasus proyek BTS 4G dengan kerugian mencapai triliunan rupiah,” tambah Masriadi.
Tidak hanya itu, faktor kepemimpinan Burhanuddin yang berhasil membumikan visi serta menyatukan semangat kerja kejaksaan di daerah juga jadi faktor penting lainnya.
Berbagai instruksi yang diberikan, termasuk dalam hal ini penetapan target minimal dua kasus korupsi yang harus dituntaskan dalam setahun, membuat kinerja kejaksaan daerah disegani.
“Sekarang banyak yang takut dengan kejaksaan daerah. Marwahnya sudah kembali sebagai penegak hukum yang berwibawa, disegani, ditakuti, juga dipercaya masyarakat,” tandasnya.
Menurut Masriadi tidak mudah membangkitkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kejaksaan. Pasalnya, lembaga ini rawan potensi penyimpangan sebagaimana dilakukan beberapa oknum jaksa selama ini.
Namun, berkat ketegasan dan keseriusan Jaksa Agung dalam melakukan pembenahan internal, kini masyarakat semakin percaya kejaksaan. "Kepercayaan itu yang harus dijaga, harus hati-hati karena koruptor juga punya agenda di tahun politik dengan memanfaatkan situasi,” tutupnya.
Lihat Juga: Elon Musk Disebut The Real President, Trump Ungkap 3 Alasan Pendiri Tesla Tidak Akan Jadi Pemimpin AS
Dia berharap Jaksa Agung tetap profesional dan imparsial serta tidak terpengaruh isu miring yang menyerang martabatnya. “Rakyat percaya Jaksa Agung. Kita support beliau karena kita tidak ingin Kejagung ternoda oleh intrik politik ataupun serangan koruptor,” ujar Masriadi, Selasa (14/11/2023).
Masriadi mengatakan saat ini masyarakat menaruh kepercayaan tinggi kepada Kejagung, terutama di tengah masalah integritas yang menimpa lembaga penegak hukum lain.
Merujuk hasil survei terbaru Indikator, ia menyebut tingkat kepercayaan terhadap Korps Adhyaksa mencapai 75,1 persen, paling tinggi dibanding lembaga, seperti Polri dan KPK. "Itu tidak lepas dari kepemimpinan Pak Burhanuddin. Dan saya kira sakarang ini masa keemasan Kejagung,” ungkapnya.
Menurut Masriadi, sejak Kejaksaan Agung dipimpin ST Burhanuddin, banyak kebijakan yang menghadirkan rasa keadilan masyarakat. Salah satunya, penerapan restorative justice dalam sistem peradilan melalui Peraturan Jaksa Agung No 15 Tahun 2020.
“Prestasi Jaksa Agung juga terlihat dari keberaniannya mengungkap korupsi besar seperti kasus Jiwasraya, Asabri, dan yang terbaru kasus proyek BTS 4G dengan kerugian mencapai triliunan rupiah,” tambah Masriadi.
Tidak hanya itu, faktor kepemimpinan Burhanuddin yang berhasil membumikan visi serta menyatukan semangat kerja kejaksaan di daerah juga jadi faktor penting lainnya.
Berbagai instruksi yang diberikan, termasuk dalam hal ini penetapan target minimal dua kasus korupsi yang harus dituntaskan dalam setahun, membuat kinerja kejaksaan daerah disegani.
“Sekarang banyak yang takut dengan kejaksaan daerah. Marwahnya sudah kembali sebagai penegak hukum yang berwibawa, disegani, ditakuti, juga dipercaya masyarakat,” tandasnya.
Menurut Masriadi tidak mudah membangkitkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kejaksaan. Pasalnya, lembaga ini rawan potensi penyimpangan sebagaimana dilakukan beberapa oknum jaksa selama ini.
Namun, berkat ketegasan dan keseriusan Jaksa Agung dalam melakukan pembenahan internal, kini masyarakat semakin percaya kejaksaan. "Kepercayaan itu yang harus dijaga, harus hati-hati karena koruptor juga punya agenda di tahun politik dengan memanfaatkan situasi,” tutupnya.
Lihat Juga: Elon Musk Disebut The Real President, Trump Ungkap 3 Alasan Pendiri Tesla Tidak Akan Jadi Pemimpin AS
(cip)