Tanggapi Pidato Megawati, TPN Ganjar-Mahfud Bicara KKN Tak Sesuai Demokrasi

Minggu, 12 November 2023 - 17:40 WIB
loading...
Tanggapi Pidato Megawati,...
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Ahmad Basarah merespons pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertajuk hati nurani yang menyinggung kondisi hukum dan politik dalam negeri. Foto/Achmad Al Fiqri
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Ahmad Basarah merespons pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertajuk hati nurani yang menyinggung kondisi hukum dan politik dalam negeri. Ia menilai konsen utama dari pidato Megawati itu yakni agar Pemilu 2024 dapat berjalan sesuai ideologi Pancasila.

Basarah mengatakan, pidato itu berdasarkan atas hati nurani dan tuntutan akal sehat Megawati. "Beliau sampaikan keprihatinannya dan sekaligus menyayangkan apa yang telah dan mungkin akan terus terjadi belakangan ini di dalam praktik berdemokrasi dan berhukum yang telah dipertotonkan atau dipertunjukan di tengah-tengah masyarakat Indonesia," kata Basarah saat jumpa pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Minggu (12/11/2023).

Ia menuturkan, pidato Megawati menyoroti putusan MK yang mengabulkan salah satu gugatan terkait batas usia capres-cawapres. Putusan itu dinilai telah menuai kontroversi di tengah masyarakat.





Apalagi, kata Basarah, buntut putusan itu telah membuat Ketua MK Anwar Usman dicopot dari jabatannya oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK). "Unsur kolusi dan nepotisme itulah yang sebenarnya menjadi praktik demokrasi yang tidak sesuai dengan semangat reformasi, yang telah ditegaskan oleh Bu Mega bahwa reformasi 98 muncul salah satunya akibat praktik KKN, sehingga harus keluar keputusan MPR terkait dengan praktik KKN yang harus dibentikan di era reformasi ini," terang Basarah.

Megawati, kata Basarah, telah mengatakan bahwa hukum sebagai pranata masyarakat harus menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ia melanjutkan, konstitusi sebagai visi besar bangsa Indonesia telah didesain pertama kali oleh para pendiri bangsa ketika merumuskan dan menyepakati UUD 1945.

"Begitu juga hukum, dia harus didedikasikan untuk kepentingan bangsa dan negara bukan untuk kepentingan orang perorang, kelompok maupun golongan," tutur Basarah.

Sementara MK, kata Basarah, ketika dibentuk memiliki sebagai the guardian of ideology atau penjaga ideologi. MK, sambungnya, juga ditetapkan sebagai lembaga negara yang ditujukan untuk sebagai penjaga konstitusi.

"Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab moral dan tanggung jawab komlnstitusional para hakim konstitusi untuk menjaga muruah ideologi bangsa dan muruah konstitusi bangsa Indonesia," tegas Basarah.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
7 Fakta Dokumen Rahasia...
7 Fakta Dokumen Rahasia Titipan Hasto Kristiyanto yang Dititipkan ke Petinggi PDIP
Megawati Tulis Surat...
Megawati Tulis Surat Dukacita atas Wafatnya Paus Fransiskus
Hari Kartini, Megawati...
Hari Kartini, Megawati Tegaskan Perempuan Bukan Makhluk yang Harus Tunduk dalam Diam
Megawati: Perempuan...
Megawati: Perempuan adalah Tiang Negara, jika Rapuh, Tergulinglah Masa Depan Bangsa
8 Daerah Gelar Pemungutan...
8 Daerah Gelar Pemungutan Suara Ulang Pilkada 2024 pada 19 April, Ini Daftarnya
Internal PDIP Solid...
Internal PDIP Solid Jelang Kongres, Yasonna: Mana Ada Beda-beda Sikap
Sinyal Pertemuan Lanjutan...
Sinyal Pertemuan Lanjutan Prabowo dan Megawati, Gerindra: Itu Suatu yang Baik!
Banyak Kader PDIP Minta...
Banyak Kader PDIP Minta Megawati Jadi Ketum Lagi
Megawati Nonton Drama...
Megawati Nonton Drama Teater Sejarah Soekarno dan Imam Al Bukhari di Gedung Kesenian Jakarta
Rekomendasi
Bunda Iffet Dirawat...
Bunda Iffet Dirawat di Rumah Sakit, Bimbim Slank Mohon Doa
Fokus Masa Depan, LG...
Fokus Masa Depan, LG Bangun Jalinan Konektivitas dengan Mahasiswa
UNJ Wisuda 2.026 Lulusan...
UNJ Wisuda 2.026 Lulusan di GOR Berstandar Internasional, Ini Pesan Rektor
Berita Terkini
Profil Kolonel Inf R...
Profil Kolonel Inf R Marlon I Silalahi, Peraih Adhi Makayasa yang Jadi Dansat 81 Kopassus
30 menit yang lalu
Bertemu Penasihat Khusus...
Bertemu Penasihat Khusus Presiden, Heikal: Program MBG Perkuat Pertahanan Nasional
51 menit yang lalu
Kejari Jakpus Kantongi...
Kejari Jakpus Kantongi Nama-nama Tersangka Korupsi PDNS Komdigi
56 menit yang lalu
Isu Matahari Kembar...
Isu Matahari Kembar Muncul dari Hasil Rentetan Peristiwa
6 jam yang lalu
Bareskrim Tangguhkan...
Bareskrim Tangguhkan Penahanan 4 Tersangka Kasus Pagar Laut Tangerang, Termasuk Kades Kohod
6 jam yang lalu
Tim Hukum Hasto Sebut...
Tim Hukum Hasto Sebut Adanya Dugaan Pencatutan Nama Pimpinan Partai oleh Saeful Bahri
6 jam yang lalu
Infografis
Iran: 2 Kapal Induk...
Iran: 2 Kapal Induk Nuklir AS Tak akan Berani Menyerang!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved