Hari Pahlawan, Fadli Zon Ingatkan soal Tantangan Global
loading...
A
A
A
Dalam tiga dekade terakhir, telah terjadi pasang surut politik global yang sangat mencolok. Sekitar 32 tahun Uni Soviet runtuh, tapi hari ini Rusia ternyata cukup tangguh menghadapi Amerika Serikat dan seluruh sekutunya di Eropa. Meski digempur oleh berbagai sanksi ekonomi yang sangat berat, Rusia sanggup bertahan, bahkan masih bisa mempertahankan dan meluaskan pengaruh politiknya.
Fadli Zon menjelaskan, dua dekade lalu sangat sulit membayangkan negara-negara Barat akan menghadapi senjakala kejayaannya sebagai pemenang Perang Dunia. Namun hari ini perkembangan dunia berubah. Politik global kini tak lagi bersifat unipolar, atau bipolar, melainkan bergeser menjadi multipolar. Artinya, telah terjadi dekonsentrasi kekuasaan di tingkat global. Penguasa lama kini telah melemah kekuatannya, sementara penguasa-penguasa baru terus bermunculan dan semakin kuat.
"Saya melihat, berbagai perubahan yang tengah terjadi sedang mengarah pada perubahan yang jauh lebih besar. Dunia sedang menuju perubahan orde atau tatanan baru," katanya.
Apa yang sedang berlangsung di Palestina, misalnya, tidak akan lagi sama dengan perang atau ketegangan yang pernah muncul sebelumnya. Perang kali ini bisa menarik dunia ke dalam konflik sangat luas, apalagi sebelumnya dunia sudah dibuat tegang oleh perang di Ukraina.
Di sisi lain, juga ada konflik besar yang siap meletus di Indo-Pasifik. Jika terus-menerus dibiarkan mengalami eskalasi, konflik terbuka antara China dan Amerika Serikat bisa jadi tinggal menghitung hari. Semua gesekan tersebut akan membuat dunia kita tak lagi sama, mungkin tidak sampai hitungan dekade ke depan.
"Dengan semangat Hari Pahlawan, semoga kita bisa sama-sama berjuang mempertahankan bangsa dan peradaban kita," katanya.
Fadli Zon menjelaskan, dua dekade lalu sangat sulit membayangkan negara-negara Barat akan menghadapi senjakala kejayaannya sebagai pemenang Perang Dunia. Namun hari ini perkembangan dunia berubah. Politik global kini tak lagi bersifat unipolar, atau bipolar, melainkan bergeser menjadi multipolar. Artinya, telah terjadi dekonsentrasi kekuasaan di tingkat global. Penguasa lama kini telah melemah kekuatannya, sementara penguasa-penguasa baru terus bermunculan dan semakin kuat.
"Saya melihat, berbagai perubahan yang tengah terjadi sedang mengarah pada perubahan yang jauh lebih besar. Dunia sedang menuju perubahan orde atau tatanan baru," katanya.
Apa yang sedang berlangsung di Palestina, misalnya, tidak akan lagi sama dengan perang atau ketegangan yang pernah muncul sebelumnya. Perang kali ini bisa menarik dunia ke dalam konflik sangat luas, apalagi sebelumnya dunia sudah dibuat tegang oleh perang di Ukraina.
Di sisi lain, juga ada konflik besar yang siap meletus di Indo-Pasifik. Jika terus-menerus dibiarkan mengalami eskalasi, konflik terbuka antara China dan Amerika Serikat bisa jadi tinggal menghitung hari. Semua gesekan tersebut akan membuat dunia kita tak lagi sama, mungkin tidak sampai hitungan dekade ke depan.
"Dengan semangat Hari Pahlawan, semoga kita bisa sama-sama berjuang mempertahankan bangsa dan peradaban kita," katanya.
(abd)