11 KSAD Kelahiran Jawa Tengah, Nomor 3 Gugur Ditembak PKI

Minggu, 05 November 2023 - 05:56 WIB
loading...
11 KSAD Kelahiran Jawa Tengah, Nomor 3 Gugur Ditembak PKI
Sejumlah perwira tinggi TNI AD mendapatkan kenaikan pangkat. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Beberapa Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) lahir di Jawa Tengah. Jabatan strategis tersebut ditempati oleh Perwira Tinggi (Pati) TNI bintang empat.

Jabatan KSAD merupakan puncak tertinggi karier militer bagi seorang prajurit TNI AD. Biasanya, KSAD diangkat dan dilantik oleh Presiden Republik Indonesia di Istana Negara.

Berikut ini nama-nama KSAD yang lahir di Jawa Tengah:

11 KSAD Kelahiran Jawa Tengah, Nomor 3 Gugur Ditembak PKI

1. Jenderal TNI (HOR) Goesti Pangeran Harjo Djatikoesoemo

Pria kelahiran Surakarta, 1 Juli 1917 adalah KSAD pertama. Dia menjabat selama setahun sejak 1948-1949. Putra ke-23 dari Susuhunan Pakubuwono X ini merupakan salah satu pahlawan nasional.

GPH Djatikoesoemo memulai karier militernya saat ia mengikuti pendidikan militer pada zaman Belanda yaitu di Corps Opleiding Reserve Officieren (CORO). Selama menjadi prajurit TNI, Djatikoesoemo ikut bertempur melawan penjajah Jepang dan agresi militer Belanda ke II pada 1949.

Sejumlah jabatan strategis pernah diembannya yakni, sebagai Ketua BKR Surakarta, Gubernur Militer Akademi (MA) Yogyakarta, hingga Kepala Staf Angkatan Darat. Dia juga pernah menjadi Dubes RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh pada Kerajaan Maroko (1965-1966). Dubes RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh pada di Perancis dan Kerajaan Spanyol merangkap Kepala Perwakilan Tetap pada UNESCO.

11 KSAD Kelahiran Jawa Tengah, Nomor 3 Gugur Ditembak PKI

2. Jenderal TN (Purn) Bambang Soegeng

Bambang Soegeng merupakan KSAD kelahiran Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah pada 31 Oktober 1913. Dia tercatat sebagai KSAD ke-3 yang menjabat selama hampir tiga tahun sejak 22 Desember 1952 hingga 8 Mei 1955.

Putra sulung dari 6 bersaudara pasangan Slamet dan Zahro awalnya menempuh pendidikan HIS di Tegalrejo, kemudian melanjutkan ke MULO di Purwokerto dan menyelesaikan pendidikan AMS bagian A di Yogyakarta. Karier militer Bambang dimulai pada 1943 saat dia mengikut pendidikan perwira PETA Gyugun Renseitai di Bogor.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, Bambang diangkat menjadi Komandan Resiman TKR di Wonosobo dengan pangkat Letnan Kolonel. Pada Juni 1950 Bambang diangkat menjadi Panglima Divisi I T&T V/Brawijaya. Sosoknya yang bisa diterima semua pihak, membuat Presiden Soekarno mengangkatnya sebagai KSAD.

11 KSAD Kelahiran Jawa Tengah, Nomor 3 Gugur Ditembak PKI

3. Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani

Ahmad Yani merupakan salah satu KSAD kelahiran Jawa Tengah. Pria kelahiran Jenar, Purwodadi, Purworejo, Kerasidenan Kedu pada 19 Juni 1922 ini tercatat sebagai KSAD ke 5. Pada 1943, Ahmad Yani bergabung menjadi anggota PETA (Pembela Tanah Air) yang dibentuk Jepang.

Selama menjadi tentara, Ahmad Yani pernah terlibat dalam berbagai pertempuran di antaranya, Pertempuran Ambarawa, Serangan Umum 1 Maret, penumpasan pemberontakan PKI 1948 dan Darul Islam Tentara Islam Indonesia DI/TII, pemberontakan Permesta, Operasi Trikora dan Konfrontasi Indonesia–Malaysia.

Ahmad Yani tercatat sebagai salah satu Pahlawan Revolusi yang gugur dalam tragedi Gerakan 30 September (G30S/PKI). Jenazahnya ditemukan dalam sumur di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur.

11 KSAD Kelahiran Jawa Tengah, Nomor 3 Gugur Ditembak PKI

4. Jenderal TNI (Purn) Soerono Reksodimedjo

Orang nomor satu di TNI AD ini merupakan kelahiran Banyumas, Jawa Tengah pada 6 September 1923. Soerono tercatat sebagai KSAD ke-10 yang menjabat sejak 27 April 1973 – 10 Mei 1974.

Mengawali karier militernya sebagai Kaizabu Syutjo/Dainippon, kemudian Syudanco/PETA, Soerono banyak merupakan perwira TNI AD dengan karier yang cukup cemerlang. Dia pernah menduduki sejumlah posisi strategis di antaranya, Gubernur AMN, Magelang kemudian Pangdam IV Diponegoro dan Pangkowilhan II Jawa Madura.

Soerono kemudian menduduki jabatan tertinggi di TNI AD dengan menjabat KSAD selama setahun sejak 1973 hingga 1974. Dia kemudian diangkat menjadi Wakil Panglima ABRI. Selain di militer, Soerono juga pernah menduduki Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) dan Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) di era pemerintahan Presiden Soeharto.

11 KSAD Kelahiran Jawa Tengah, Nomor 3 Gugur Ditembak PKI

5. Jenderal TNI (Purn) Poniman

KSAD kelahiran Jawa Tengah lainnya yakni, Jenderal TNI (Purn) Poniman. Lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah pada 18 Juli 1926, Poniman tercatat sebagai KSAD ke-13 yang menjabat selama tiga tahun pada periode 1980-1983.

Mengawali karier militernya dengan menjadi tentara sukarela Pembela Tanah Air (PETA), Poniman merupakan prajurit TNI yang sangat cerdas. Tak heran, berbagai posisi penting di TNI AD dipercayakan kepada Poniman di antaranya, Danrem Purwakarta Kodam VI/Siliwangi, Danrem Priateng Kodam VI/Siliwangi, dan Danrem Suryakencana Kodam VI/Siliwangi.

Kariernya terus meningkat, Poniman diangkat menjadi Pangdam III/17 Agustus, kemudian Pangdam XV/Pattimura, hingga Pangdam V/Jayakarta. Kariernya terus mentereng, Poniman selanjutnya dipercaya menjadi Pangkostrad, Pangkowilhan I, Deputi KSAD sebelum akhirnya menjadi KSAD.

11 KSAD Kelahiran Jawa Tengah, Nomor 3 Gugur Ditembak PKI

6. Jenderal TNI (Purn) Tyasno Sudarto

Tokoh militer Indonesia kelahiran Magelang, Jawa Tengah pada 14 November 1948 ini tercatat sebagai KSAD ke-21. Tyasno Sudarto menjabat KSAD selama setahun sejak 1999 hingga 2000.

Mantan Pangdam IV/Diponegoro ini merupakan abituren atau Akademi Militer (Akmil) 1970. Selama pengabdiannya di TNI, mantan Kepala BAIS TNI ini pernah diterjunkan dalam Operasi Seroja di Timor Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste. Setelah menjabat Kepala BAIS TNI, Tyasno Sudarto akhirnya diangkat menjadi KSAD.

11 KSAD Kelahiran Jawa Tengah, Nomor 3 Gugur Ditembak PKI

7. Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto

Mengutip informasi dari buku berjudul “Profil Kepala Staf Angkatan Darat ke-1 sampai dengan ke-26” yang diterbitkan Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjaharahad) disebutkan Endriartono Sutarto lahir di Purworejo, pada 29 April 1947.

Usai lulus SMA, Endriartono Sutarto memutuskan untuk masuk AKABRI dan lulus pada 1971. Sepanjang kariernya di militer, Endriartono Sutarto meraih puncaknya ketika menjadi Panglima TNI. Posisi ini ditempatinya pada periode 2002-2006.

Sebelum ditunjuk menjadi Panglima TNI, Jenderal kelahiran Jawa Tengah ini juga sempat menduduki sejumlah jabatan penting lainnya di TNI seperti Danpaspampres (1997-1998), Dansesko TNI (1999-2000), hingga KSAD (2000-2002).

11 KSAD Kelahiran Jawa Tengah, Nomor 3 Gugur Ditembak PKI

8. Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso

Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 8 September 1952. Dia tercatat sebagai KSAD ke-24 yang menjabat pada 2005 di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Djoko Santoso merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1975. Karier Djoko di militer dimulai dengan menjabat sebagai Komandan Peleton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang. Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002—2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku.

Djoko kemudian dipercaya menjadi Panglima Kodam Jaya Maret-Oktober 2003. Setelah itu karier terus melejit hingga menjadi Wakasad pada 2003, kemudian naik menjadi KSAD pada 2005, sebelum akhirnya menjadi Panglima TNI pada 2007—2010.

11 KSAD Kelahiran Jawa Tengah, Nomor 3 Gugur Ditembak PKI

9. Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo

Abituren Akmil 1980 dari kesatuan Infanteri Kopassus ini tercatat sebagai KSAD ke-27. Adik ipar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu lahir di Magelang, Jawa Tengah pada 5 Mei 1955.

Sarwo Edhie Wibowo merupakan putra dari mantan Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo. Dia mengawali karier militernya sebagai Komandan Pleton (Danton) Grup I Kopassandha sekarang bernama Kopassus.Pernah terlibat dalam Operasi Seroja di Timor Timur, karier militer Pramono Edhie Wibowo terus menanjak.

Dia pernah menjabat sebagai Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2001. Kemudian Danjen Kopassus, Pangdam III/Siliwangi, Pangkostrad hingga akhirnya dilantik menjadi KSAD. Pengangkatan itu berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor: 40/TNI/2011, menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.

11 KSAD Kelahiran Jawa Tengah, Nomor 3 Gugur Ditembak PKI

10. Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo

Gatot Nurmantyo lahir di Tegal, Jawa Tengah pada 13 Maret 1960. Dia tercatat sebagai KSAD ke 30 yang menjabat selama setahun sejak 25 Juli 2014 hingga 15 Juli 2015.

Gatot Nurmantyo pernah bertugas sebagai Komandan Upacara Pengibaran Bendera dalam HUT ke-58 RI padsa 17 Agustus 2003 di Istana Negara. Termasuk terlibat dalam Operasi Seroja dan Operasi Tinombala. Ayahnya, Suwantyo merupakan seorang purnawirawan TNI dan pernah menjadi anak buah dari Jenderal TNI Gatot Soebroto dalam Laskar Kemerdekaan di Banyumas.

Jebolan Akademi Militer (Akmil) 1982 ini telah banyak mencicipi berbagai jabatan strategis di TNI. Di antaranya seperti Pangdam V/Brawijaya, Dankodiklat TNI AD, Pangkostrad, dan KSAD. Puncak karier militernya didapat ketika ditunjuk menjadi Panglima TNI menggantikan posisi Jenderal TNI Moeldoko. Gatot menjabat sebagai Panglima TNI selama dua tahun pada 2015-2017.

11 KSAD Kelahiran Jawa Tengah, Nomor 3 Gugur Ditembak PKI

11. Jenderal TNI (Purn) Mulyono

Mulyono lahir di Desa Cepokosawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada 12 Januari 1961. Mulyono merupakan KSAD ke-31. Penunjukannya sebagai KSAD berdasarkan Keppres Nomor 54/TNI Tahun 2015 menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang dimutasi menjadi Panglima TNI.

Mengawali karier militernya, sebagai Danton Yonif 712/Wiratama Kodam XIII/Merdeka di Sulawesi Utara (Sulut), Mulyono kemudian dipercaya menjadi Danki Yonif 712/Wiratama dan Pasiops Yonif 712/Wiratama hingga berpangkat Kapten. Selama bertugas Mulyono diterjunkan di beberapa daerah operasi seperti Papua dan Timor Timur sekarang bernama Timor Leste. Mulyono pernah menjadi lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad).

Beberapa jabatan yang pernah diembannya yakni, Dandim 0901/Samarinda, naik menjadi Danrem 032/Wirabraja, kemudian Pangdam Jaya, selanjutnya Pangkostrad sebelum akhirnya mencapai puncaknya menjadi KSAD.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1413 seconds (0.1#10.140)