Sejarah Singkat 4 Partai Politik Koalisi Pengusung Ganjar-Mahfud MD
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD , merupakan pasangan yang disokong oleh empat partai politik, yakni PDI Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hanura.
Masing-masing partai politik penyokong Ganjar-Mahfud ini memiliki latar belakang dan sejarah yang unik dan menarik untuk dibahas. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah masing-masing partai politik tersebut secara singkat, simak pembahasannya:
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah partai terbesar di Indonesia saat ini. Sebelum bernama PDIP, partai ini bernama Partai Demokrasi Indonesia atau PDI. Partai ini terbentuk pada 10 Januari 1973.
PDIP dipimpin Megawati Soekarnoputri, putri dari Proklamator RI Soekarno (Bung Karno). Awalnya. Megawati dilarang menjadi pemimpin partai oleh pemerintah Orde Baru, dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 2 – 6 Desember 1993 di Surabaya. Namun, para peserta KLB justru malah mendukung Megawati menjadi Ketua Umum PDI.
Setelah pemerintahan Orde Baru berakhir, nama PDI diganti oleh Megawati, dengan menambahkan kata ‘Perjuangan’ di belakangnya. Nama baru ini. PDI Perjuangan, kemudian dideklarasikan.
PDIP juga merupakan rumah capres Ganjar Pranowo selama menjalani karier politiknya. Sejak menjadi anggota DPR RI, Gubernur Jawa Tengah, hingga saat ini berkompetisi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sama seperti PDIP, PPP merupakan salah satu partai politik yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Tidak hanya itu, PPP juga merupakan salah satu partai politik berbasis Islam yang cukup besar.
Partai ini didirikan pada 5 Januari 1973 dengan nama Partai Persatuan Pembangunan yang disingkat menjadi PPP.
Berdirinya partai berlambang Ka'bah ini adalah hasil penggabungan dari beberapa partai seperti Partai Nahdlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Perti.
Dengan gabungan dari sejumlah partai berbasis Islam tersebut, PPP awalnya mengusung asas Islam. Namun sejak tahun 1984, PPP mulai menganut asas negara Pancasila karena adanya tekanan pemerintah di masa Orde Baru.
Saat ini PPP tengah dipimpin oleh Muhammad Mardiono, yang terpilih sebagai Plt Ketua Umum. Keputusan ini ditetapkan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP pada September 2022.
Kini PPP menggaet Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, sebagai “wajah” baru yang dekat dengan generasi muda. PPP juga ikut dalam mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam Pilpres 2024.
Masing-masing partai politik penyokong Ganjar-Mahfud ini memiliki latar belakang dan sejarah yang unik dan menarik untuk dibahas. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah masing-masing partai politik tersebut secara singkat, simak pembahasannya:
1. PDIP
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah partai terbesar di Indonesia saat ini. Sebelum bernama PDIP, partai ini bernama Partai Demokrasi Indonesia atau PDI. Partai ini terbentuk pada 10 Januari 1973.
PDIP dipimpin Megawati Soekarnoputri, putri dari Proklamator RI Soekarno (Bung Karno). Awalnya. Megawati dilarang menjadi pemimpin partai oleh pemerintah Orde Baru, dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 2 – 6 Desember 1993 di Surabaya. Namun, para peserta KLB justru malah mendukung Megawati menjadi Ketua Umum PDI.
Setelah pemerintahan Orde Baru berakhir, nama PDI diganti oleh Megawati, dengan menambahkan kata ‘Perjuangan’ di belakangnya. Nama baru ini. PDI Perjuangan, kemudian dideklarasikan.
PDIP juga merupakan rumah capres Ganjar Pranowo selama menjalani karier politiknya. Sejak menjadi anggota DPR RI, Gubernur Jawa Tengah, hingga saat ini berkompetisi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
2. PPP
Sama seperti PDIP, PPP merupakan salah satu partai politik yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Tidak hanya itu, PPP juga merupakan salah satu partai politik berbasis Islam yang cukup besar.
Partai ini didirikan pada 5 Januari 1973 dengan nama Partai Persatuan Pembangunan yang disingkat menjadi PPP.
Berdirinya partai berlambang Ka'bah ini adalah hasil penggabungan dari beberapa partai seperti Partai Nahdlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Islam Perti.
Dengan gabungan dari sejumlah partai berbasis Islam tersebut, PPP awalnya mengusung asas Islam. Namun sejak tahun 1984, PPP mulai menganut asas negara Pancasila karena adanya tekanan pemerintah di masa Orde Baru.
Saat ini PPP tengah dipimpin oleh Muhammad Mardiono, yang terpilih sebagai Plt Ketua Umum. Keputusan ini ditetapkan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP pada September 2022.
Kini PPP menggaet Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, sebagai “wajah” baru yang dekat dengan generasi muda. PPP juga ikut dalam mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam Pilpres 2024.