Latgab Persekutuan FPDA, untuk Hadapi Indonesia?
loading...
A
A
A
Pertanyaan dimaksud antara lain, apakah sejatinya masih menganggap Indonesia masih musuh potensial? Bila dengan Indonesia sudah menjalin hubungan mesra, lantas negara mana yang menjadi ancaman? Sebaliknya dari perspektif Jakarta, apakah FPDA masih layak dipertimbangkan sebagai ancaman?
Tujuan Pembentukan dan Dinamika
Berdasar sejarah, FPDA merupakan kerja sama pertahanan yang ditandatangani pada 1971 antara Inggris, Australia, Selandia Baru, Malaysia dan Singapura. Tujuan pembentukan sebagai wadah konsultasi 5 negara anggota untuk bersama-sama menentukan tindakan apa yang harus diambil secara kolektif atau terpisah dalam merespons munculnya ancaman atau serangan.
baca juga: AS Pantau Latihan Militer China di Sekitar Taiwan
Pembentukan FDPA dilakukan setelah Inggris pada Januari 1968 mengumumkan segera menarik pasukannya dari Malaysia dan Singapura pada 1971, sebagai hasil keputusan pada 1967 untuk menarik pasukannya di sebelah timur Terusan Suez.
Penarikan ini berkonsekwensi pada penghentian jaminan pertahanan Britania Raya atas Malaysia dan Singapura di bawah Perjanjian Pertahanan Anglo-Malaya. Karena itulah, 5 negara membuat keputusan bersama sebagai solusi atas kemungkinan serangan terhadap Malaysia dan Singapura setelah pasukan Inggris tidak lagi melindunginya.
Tak dapat dimungkiri, pembentukan FPDA yang dilakukan sesaat usai Dwikora mereda karena tumbangnya Orde Lama adalah untuk mengadapi kemungkinan ancaman Indonesia secara bersama-sama alias keroyokan.
Jurnal Lemhanas RI pada Desember 2022 secara gamblang menyebut pembentukan FPDA ditujukan melindungi Singapura dan Malaysia karena menganggap negeri ini ancaman baginya. Sebaliknya, bagi Indonesia adalah ancaman karena berada tepat di samping halaman rumah.
Selain itu, pembentukan FPDA juga merupakan jawaban Inggris atas keresahan meluasnya pengaruh Uni Soviet dengan ideologi komunisme di Asia Tenggara. Karena itulah, FPDA dibentuk untuk melindungi Singapura, Malaysia, Australia, Inggris dan Selandia Baru dari ancaman yang mewarnai geopolitik saat itu.
Sejak berdiri, anggota FPDA konsisten melakukan koordinasi seperti melakukan latihan bersama.Unsur penting FPDA adalah Markas Besar Sistem Pertahanan Wilayah Terpadu (HQ IADS) yang yang dipimpin perwira bintang dua dan didukung personel dari negara anggota dari tiga matra.
Tujuan Pembentukan dan Dinamika
Berdasar sejarah, FPDA merupakan kerja sama pertahanan yang ditandatangani pada 1971 antara Inggris, Australia, Selandia Baru, Malaysia dan Singapura. Tujuan pembentukan sebagai wadah konsultasi 5 negara anggota untuk bersama-sama menentukan tindakan apa yang harus diambil secara kolektif atau terpisah dalam merespons munculnya ancaman atau serangan.
baca juga: AS Pantau Latihan Militer China di Sekitar Taiwan
Pembentukan FDPA dilakukan setelah Inggris pada Januari 1968 mengumumkan segera menarik pasukannya dari Malaysia dan Singapura pada 1971, sebagai hasil keputusan pada 1967 untuk menarik pasukannya di sebelah timur Terusan Suez.
Penarikan ini berkonsekwensi pada penghentian jaminan pertahanan Britania Raya atas Malaysia dan Singapura di bawah Perjanjian Pertahanan Anglo-Malaya. Karena itulah, 5 negara membuat keputusan bersama sebagai solusi atas kemungkinan serangan terhadap Malaysia dan Singapura setelah pasukan Inggris tidak lagi melindunginya.
Tak dapat dimungkiri, pembentukan FPDA yang dilakukan sesaat usai Dwikora mereda karena tumbangnya Orde Lama adalah untuk mengadapi kemungkinan ancaman Indonesia secara bersama-sama alias keroyokan.
Jurnal Lemhanas RI pada Desember 2022 secara gamblang menyebut pembentukan FPDA ditujukan melindungi Singapura dan Malaysia karena menganggap negeri ini ancaman baginya. Sebaliknya, bagi Indonesia adalah ancaman karena berada tepat di samping halaman rumah.
Selain itu, pembentukan FPDA juga merupakan jawaban Inggris atas keresahan meluasnya pengaruh Uni Soviet dengan ideologi komunisme di Asia Tenggara. Karena itulah, FPDA dibentuk untuk melindungi Singapura, Malaysia, Australia, Inggris dan Selandia Baru dari ancaman yang mewarnai geopolitik saat itu.
Sejak berdiri, anggota FPDA konsisten melakukan koordinasi seperti melakukan latihan bersama.Unsur penting FPDA adalah Markas Besar Sistem Pertahanan Wilayah Terpadu (HQ IADS) yang yang dipimpin perwira bintang dua dan didukung personel dari negara anggota dari tiga matra.