Indef Sebut 95% Netizen Kecewa dengan Putusan MK Batas Usia Capres-Cawapres
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 95% netizen kecewa dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan perkara batas usia capres cawapres pekan lalu. Keputusan tersebut dinilai netizen sebagai langkah memuluskan Gibran Rakabuming Raka.
"Netizen kecewa dengan putusan MK. Mereka merasa di prank, karena sebelumnya menolak gugatan tersebut. Di mana 95% netizen kecewa dengan putusan tersebut. Mereka menilai ada konflik kepentingan," jelas Dana Analyst Continuum Indef Wahyu Tri Utomo pada diskusi publik secara daring, Minggu (29/10/2023).
Data netizen sendiri dianalisis oleh Continuum pada periode 11-24 Oktober 2023 dari platform media sosial terutama X. Data tersebut diambil dari semua perbincangan tentang putusan MK berjumlah 155.781 perbincangan oleh 148.750 akun media sosial.
Dia menambahkan, 95% netizen netizen yang kecewa atas putusan MK dilandasi atas ketidaksepakatan mereka jika perkara tersebut menjadi kewenangan MK. Netizen menilai, perkara tersebut mestinya menjadi kewenangan DPR. "Namun ada juga netizen tak mempermasalahkan soal batas usia, agar anak muda punya peluang," katanya.
Menurut dia, netizen muak dengan MK yang dianggap cawe-cawe atas batas usia capres. Bahkan mereka menilai putusan tersebut penuh sandiwara. "Publik mengalami krisis kepercayaan kepada MK dari dugaan pelanggaran etik hingga kejanggalan putusan MK. Apalagi setelah MK menolak gugatan batas usia maksimal capres 70 tahun. Netizen menilai perkara tersebut penuh intrik politik," katanya.
"Netizen kecewa dengan putusan MK. Mereka merasa di prank, karena sebelumnya menolak gugatan tersebut. Di mana 95% netizen kecewa dengan putusan tersebut. Mereka menilai ada konflik kepentingan," jelas Dana Analyst Continuum Indef Wahyu Tri Utomo pada diskusi publik secara daring, Minggu (29/10/2023).
Data netizen sendiri dianalisis oleh Continuum pada periode 11-24 Oktober 2023 dari platform media sosial terutama X. Data tersebut diambil dari semua perbincangan tentang putusan MK berjumlah 155.781 perbincangan oleh 148.750 akun media sosial.
Dia menambahkan, 95% netizen netizen yang kecewa atas putusan MK dilandasi atas ketidaksepakatan mereka jika perkara tersebut menjadi kewenangan MK. Netizen menilai, perkara tersebut mestinya menjadi kewenangan DPR. "Namun ada juga netizen tak mempermasalahkan soal batas usia, agar anak muda punya peluang," katanya.
Menurut dia, netizen muak dengan MK yang dianggap cawe-cawe atas batas usia capres. Bahkan mereka menilai putusan tersebut penuh sandiwara. "Publik mengalami krisis kepercayaan kepada MK dari dugaan pelanggaran etik hingga kejanggalan putusan MK. Apalagi setelah MK menolak gugatan batas usia maksimal capres 70 tahun. Netizen menilai perkara tersebut penuh intrik politik," katanya.
(cip)