Alam Ganjar Bijak Tanggapi Politik Dinasti
loading...
A
A
A
JAKARTA - Alam Ganjar, putra sematawayang dari calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo kembali menjadi perhatian masyarakat terutama para pelaku dan pengamat politik. Pasalnya saat Alam Ganjar diwawancarai oleh Grace Tahir di channel YouTube-nya, dia memberikan jawaban yang menarik soal politik dinasti.
Wawancara tersebut berdurasi sekitar 30 menit, dan isi dari wawancara tersebut berisikan tentang diskusi dan jawaban dari Alam Ganjar mengenai politik dinasti terutama di Indonesia menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Alam Ganjar memberikan statement bahwa ia tidak pernah mempermasahkan isu terkait dengan politik dinasti selama politik dinasti tersebut dapat dijalankan dengan baik dan benar. Alam Ganjar bahkan memberikan sebuah contoh dinasti politik dari keluarga Kennedy dan Bush di Amerika Serikat yang tidak pernah tersorot oleh media dan masyarakat sebagai politik dinasti.
Alam hanya menyampaikan bahwa politik dinasti bisa dipermasalahkan apabila politik dinasti tersebut menghasilkan output yang buruk. "Orang yang tidak sesuai dengan porsinya menjadi sesuatu yang status di situ dan apabila terdapat proses-proses yang dikhianati, itu yang salah dari politik dinasti," ucap Alam, mengacu pada video di saluran YouTube dengan nama pengguna "gt.bodyshot" yang diunggah pada Jumat (27/10/2023).
Alam juga menjelaskan semua orang berhak untuk berpolitik. Ia bahkan juga memberikan contoh langsung seandainya dia yang merupakan anak dari Capres Ganjar ikut berpolitik, maka secara langsung Alam dan Ganjar akan dicap sebagai orang yang melakukan politik dinasti.
"Saya tidak bisa memilih anaknya Ganjar. Ayah saya Ganjar Pranowo dan ibu saya Siti Atiqoh, saya tidak memilih dalam kondisi itu. Saya tidak bisa memutuskan bagaimana bapak saya mau bekerja, bagaimana ibu saya mau bekerja. Saya tidak bisa memilih kondisi itu. Jadi dilahirkan sebagai anak seorang politisi," ucap Alam.
Kontroversi seputar dinasti politik kembali mencuat ketika Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, (Jokowi) mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden.
Hasil survei yang dilakukan oleh Indikator pada tanggal 16 hingga 20 Oktober 2023, dengan melibatkan 2.567 responden, menunjukkan keprihatinan masyarakat Indonesia terkait fenomena dinasti politik.
Survei tersebut meminta responden untuk menilai tingkat kekhawatiran mereka terhadap dinasti politik di Indonesia, apakah sangat mengkhawatirkan, cukup mengkhawatirkan, biasa-biasa saja, tidak terlalu mengkhawatirkan, atau sama sekali tidak mengkhawatirkan.
Hasilnya, sekitar 47,6% dari responden mengakui tingkat kekhawatiran yang cukup atau sangat tinggi. Persentase 14,6% responden menyatakan bahwa mereka sangat mengkhawatirkan, sementara 33% lainnya mengatakan cukup mengkhawatirkan.
Tetapi, di sisi lain, ada juga sekitar 33,7% responden yang merasa bahwa mereka biasa-biasa saja terhadap isu dinasti politik, sedangkan 5,9% respondenc menganggap tidak terlalu mengkhawatirkan, dan 1,6% responden mengklaim bahwa mereka sama sekali tidak mengkhawatirkan isu tersebut.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Wawancara tersebut berdurasi sekitar 30 menit, dan isi dari wawancara tersebut berisikan tentang diskusi dan jawaban dari Alam Ganjar mengenai politik dinasti terutama di Indonesia menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Alam Ganjar memberikan statement bahwa ia tidak pernah mempermasahkan isu terkait dengan politik dinasti selama politik dinasti tersebut dapat dijalankan dengan baik dan benar. Alam Ganjar bahkan memberikan sebuah contoh dinasti politik dari keluarga Kennedy dan Bush di Amerika Serikat yang tidak pernah tersorot oleh media dan masyarakat sebagai politik dinasti.
Alam hanya menyampaikan bahwa politik dinasti bisa dipermasalahkan apabila politik dinasti tersebut menghasilkan output yang buruk. "Orang yang tidak sesuai dengan porsinya menjadi sesuatu yang status di situ dan apabila terdapat proses-proses yang dikhianati, itu yang salah dari politik dinasti," ucap Alam, mengacu pada video di saluran YouTube dengan nama pengguna "gt.bodyshot" yang diunggah pada Jumat (27/10/2023).
Alam juga menjelaskan semua orang berhak untuk berpolitik. Ia bahkan juga memberikan contoh langsung seandainya dia yang merupakan anak dari Capres Ganjar ikut berpolitik, maka secara langsung Alam dan Ganjar akan dicap sebagai orang yang melakukan politik dinasti.
"Saya tidak bisa memilih anaknya Ganjar. Ayah saya Ganjar Pranowo dan ibu saya Siti Atiqoh, saya tidak memilih dalam kondisi itu. Saya tidak bisa memutuskan bagaimana bapak saya mau bekerja, bagaimana ibu saya mau bekerja. Saya tidak bisa memilih kondisi itu. Jadi dilahirkan sebagai anak seorang politisi," ucap Alam.
Kontroversi seputar dinasti politik kembali mencuat ketika Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, (Jokowi) mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden.
Hasil survei yang dilakukan oleh Indikator pada tanggal 16 hingga 20 Oktober 2023, dengan melibatkan 2.567 responden, menunjukkan keprihatinan masyarakat Indonesia terkait fenomena dinasti politik.
Survei tersebut meminta responden untuk menilai tingkat kekhawatiran mereka terhadap dinasti politik di Indonesia, apakah sangat mengkhawatirkan, cukup mengkhawatirkan, biasa-biasa saja, tidak terlalu mengkhawatirkan, atau sama sekali tidak mengkhawatirkan.
Hasilnya, sekitar 47,6% dari responden mengakui tingkat kekhawatiran yang cukup atau sangat tinggi. Persentase 14,6% responden menyatakan bahwa mereka sangat mengkhawatirkan, sementara 33% lainnya mengatakan cukup mengkhawatirkan.
Tetapi, di sisi lain, ada juga sekitar 33,7% responden yang merasa bahwa mereka biasa-biasa saja terhadap isu dinasti politik, sedangkan 5,9% respondenc menganggap tidak terlalu mengkhawatirkan, dan 1,6% responden mengklaim bahwa mereka sama sekali tidak mengkhawatirkan isu tersebut.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(cip)