Capres Ganjar Ungkap Strategi Jitu Hadapi Krisis Pangan dan Air
loading...
A
A
A
LAMPUNG - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo mengatakan sudah mempunyai strategi untuk menghadapi krisis pangan dan air yang diprediksi dialami berbagai negara di dunia.
Hal itu dikatakan Ganjar merespons pertanyaan dari salah satu peserta ketika mengisi kuliah umum bagi mahasiswa se-Lampung yang bertajuk ‘Menyongsong Kepentingan Indonesia Emas 2045’ di Universitas Bandar Lampung, Mahligai Agung Convention Hall, Provinsi Lampung, Rabu (25/10/2023).
“Apa yang mesti dilakukan? Segera kita kembali pada posisi kondisi yang ada. Apa itu? Berapa mata air yang mesti kita konservasi, bagaimana lahan pertanian, pangan, berkelanjutan mesti disiapkan,” ujar Ganjar.
Ganjar menuturkan akan melibatkan berbagai pihak untuk mencegah terjadinya krisis pangan dan air di Indonesia. Semisalnya berkolaborasi antara lembaga pemerintah dengan universitas hingga perusahaan-perusahaan.
“Bicara hulunya, maka produktivitasnya mesti tinggi, kasih aja tugas universitas, perusahaan kasih tugas, lembaga penelitian kasih tugas,” jelas Ganjar.
Di samping menyiapkan langkah-langkah yang kongret, Ganjar juga mengingatkan pentingnya pemetaan dengan melibatkan masyarakat setempat sebelum dilakukan sebuah pembangunan.
“Ya udaranya, kualitas airnya, ya menjaga hutannya, mana mesti dikonservasi dan mana di skploitasi. Membalance ini adalah perencanaan yang dibutuhkan dan melibatkan masyarakat,” tutur Ganjar.
Kata Ganjar, pembangunan diharapkan tidak malah memberikan dampak yang malah membuat Indonesia menjadi krisis pangan dan air.
“Tidak ada yang ditinggalkan, representasi kelompok masyarakat menjadi begitu penting, ini yang betul-betul (diperhatikan),” imbuh Ganjar.
Hal itu dikatakan Ganjar merespons pertanyaan dari salah satu peserta ketika mengisi kuliah umum bagi mahasiswa se-Lampung yang bertajuk ‘Menyongsong Kepentingan Indonesia Emas 2045’ di Universitas Bandar Lampung, Mahligai Agung Convention Hall, Provinsi Lampung, Rabu (25/10/2023).
“Apa yang mesti dilakukan? Segera kita kembali pada posisi kondisi yang ada. Apa itu? Berapa mata air yang mesti kita konservasi, bagaimana lahan pertanian, pangan, berkelanjutan mesti disiapkan,” ujar Ganjar.
Ganjar menuturkan akan melibatkan berbagai pihak untuk mencegah terjadinya krisis pangan dan air di Indonesia. Semisalnya berkolaborasi antara lembaga pemerintah dengan universitas hingga perusahaan-perusahaan.
“Bicara hulunya, maka produktivitasnya mesti tinggi, kasih aja tugas universitas, perusahaan kasih tugas, lembaga penelitian kasih tugas,” jelas Ganjar.
Di samping menyiapkan langkah-langkah yang kongret, Ganjar juga mengingatkan pentingnya pemetaan dengan melibatkan masyarakat setempat sebelum dilakukan sebuah pembangunan.
“Ya udaranya, kualitas airnya, ya menjaga hutannya, mana mesti dikonservasi dan mana di skploitasi. Membalance ini adalah perencanaan yang dibutuhkan dan melibatkan masyarakat,” tutur Ganjar.
Kata Ganjar, pembangunan diharapkan tidak malah memberikan dampak yang malah membuat Indonesia menjadi krisis pangan dan air.
“Tidak ada yang ditinggalkan, representasi kelompok masyarakat menjadi begitu penting, ini yang betul-betul (diperhatikan),” imbuh Ganjar.
(thm)