Putin, Kampanye Multipolar, dan Indonesia

Senin, 23 Oktober 2023 - 05:03 WIB
loading...
Putin, Kampanye Multipolar,...
Ilustrasi: Masyudi/SINDOnews
A A A
PRESIDEN Rusia Vladimir Putinmemandang dunia sedang berkembang ke arah banyak kutub pusat kekuatan, atau multipolar. Perubahan ini didorong pertumbuhan pesat negara seperti China, Rusia, Brazil. Putin pun menyebut Indonesia sebagai bagian negara pendorong multipolarisme dunia. Menurut Putin, pergerakan dunia itu adalah manivestasi proses objektif.

baca juga: Putin: Rusia Tak Akan Terkalahkan

Sebagai contoh, Putin menyebut pertumbuhan China dan inisiatif yang disuguhkan seperti pada bidang keamanan, pembangunan, dan pembentukan peradaban global. Belt and Road Initiative yang diusulkan Xi Jinping tahun 2013 diarahkan untuk meningkatkan proyek investasi ekonomi dan perdagangan dengan melibatkan sebanyak mungkin negara. Dan kini, lebih dari 150 negara dan lebih dari 30 organisasi internasional telah bergabung dan membangun cita-citabersama China.

Apa yang disampaikan Putin terang sebagai kampanye mendorong terbentuknya dunia multipolar. Lantas apa urgensinya? Langkah Putin tidak lain dipicu realitas kuatnya hegemoni Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, dan sepak terjangnya selama ini dalam hubungan antarnegara. Dalam perspektif Putih, tatanan dunia unipolar dengan sentrum kekuasaan di tangan AS harus dihentikan.

Kampanye pembentukan dunia multipolar sebelumnya juga didengungkan Putin saatberbicara pada Konferensi Keamanan Internasional ke-21 di Moskow (15/8). Kala itu, ia dengan lantang Putin me-warning Asia akan kemungkinan NATO memasukkan pakta keamanan yang dibentuk AS dengan Inggris dan Australia di Asia Pasifika atau AUKUS menjadi bagiannya. Ujungnya, AS akan memformat ulang sistem interaksi kawasan Asia-Pasifik demi memenuhi ambisi globalnya.

Putin mengingatkan, pengembangan strategi Indo-Pasifik pada dasarnya ditujukan untuk menciptakan asosiasi militer-politik yang dikendalikan Washington. Lebih vulgar lagi, Putin menganggap langkah AS mengintengrasikan NATO dan AUKUS sebagai upaya membangun neo-kolonial barat, dan di sisi lain menunda pembentukan dunia multipolar dengan mendestabilisasi dan memicu ketegangan di berbagai wilayah.

Putin lalu menuturkan sebagian besar negara siap mempertahankan kedaulatan dan kepentingan nasional, tradisi, budaya, dan cara hidup mereka. Selaras dengan itu, muncul pusat-pusat ekonomi dan politik baru dan semakin menguat.Dalam pandangannya, tren ini adalah modal dasar penting untuk pembangunan global yang stabil dan progresif.

baca juga: Putin: Barat Mencoba Melenyapkan BRICS

Sedangkan di sisi lain, AS dan sekutunya memiliki tujuan jelas, yakni mengabadikan keuntungan dari tragedi kemanusiaan, mengadu domba orang satu sama lain, memaksa negara tunduk pada sistem neo-kolonial, dan mengeksploitasi sumber daya.Untuk mencapai tujuan demikian, AS dan NATO terus membangun dan memodernisasi kemampuan ofensif mereka. Mereka berusaha menyebarkan konfrontasi militer ke luar angkasa dan ke domain informasi, menggunakan sarana militer serta non-militer.

Di bagianlain, Putin menegaskan komitmennya mengurangi konfrontasi di tingkat global dan regional, dan terus berjuang untuk pengembangan tatanan dunia multipolar, berdasarkan prioritas norma dan prinsip hukum internasional, serta kerja sama dan kepercayaan yang konstruktif.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Idulfitri dan Nyepi...
Idulfitri dan Nyepi sebagai Momentum Energi Cinta dan Perdamaian Umat
PMII dan Tantangan Kaderisasi...
PMII dan Tantangan Kaderisasi di Era Ketidakpastian
Nasib Pengawas Sekolah...
Nasib Pengawas Sekolah di Ujung Tanduk?
Ruh Perlawanan dan Tanda-Tanda...
Ruh Perlawanan dan Tanda-Tanda Zaman
BPI Danantara: Peluang...
BPI Danantara: Peluang atau Tantangan untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?
Dari Deflasi menuju...
Dari Deflasi menuju Resesi: Lampu Kuning Ekonomi Indonesia
Ijtihad Tepuk Nyamuk:...
Ijtihad 'Tepuk Nyamuk': Logika Radikal-Terorisme
Gebrakan Efisiensi Anggaran...
Gebrakan Efisiensi Anggaran Prabowo-Gibran, Jantung Ekonomi Kerakyatan
Integritas
Integritas
Rekomendasi
Dustin Poirier Pilih...
Dustin Poirier Pilih Max Holloway di Laga Perpisahan Epik: Trilogi Perebutan Gelar BMF!
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
Pasar SUV Ladder Frame...
Pasar SUV Ladder Frame Memanas, Ini Spesifikasi, Harga, dan Fitur Next-Gen Ford Everest Sport 2025
Berita Terkini
Kejagung Tetapkan 4...
Kejagung Tetapkan 4 Tersangka Suap Penanganan Perkara CPO, Ada Ketua PN Jaksel
3 jam yang lalu
Prabowo dan El-Sisi...
Prabowo dan El-Sisi Sepakat Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia dan Mesir
3 jam yang lalu
Prabowo Tegaskan Evakuasi...
Prabowo Tegaskan Evakuasi Warga Gaza Palestina Bukan Bentuk Relokasi
4 jam yang lalu
BMKG: Waspadai Cuaca...
BMKG: Waspadai Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur Akibat Bibit Siklon Tropis
5 jam yang lalu
Group 2 Kopassus Gelar...
Group 2 Kopassus Gelar Sertijab Komandan Batalyon 22 dan 23, Ini Sosoknya
7 jam yang lalu
130 Orang Lolos Seleksi...
130 Orang Lolos Seleksi Calon Petugas Haji PPIH Arab Saudi 2025
7 jam yang lalu
Infografis
9 Negara Asia Lolos...
9 Negara Asia Lolos Piala Dunia U-17 2025, Indonesia Wakil ASEAN
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved