Fahri Hamzah: KPK Kerjanya Setiap Hari Hanya Menghancurkan Nama DPR

JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menduga kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah menghancurkan nama DPR. Sebab, banyak tuduhan KPK terhadap anggota DPR yang dinilainya tidak terbukti.

Salah satu contohnya, mengenai beberapa nama politikus dalam surat dakwaan Irman dan Sugiharto terkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP). Kemudian, mengenai tuduhan bahwa sejumlah anggota DPR komisi III menekan Politikus Partai Hanura Miryam S Haryani.

Dalam video rekaman pemeriksaan terhadap Miryam yang diputar Jaksa Penuntut Umum (JPU) di sidang kasus dugaan korupsi E-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta, kemarin, Fahri mengaku tidak melihat adanya pengancaman dari sejumlah anggota komisi III DPR itu. "Kita kemarin menunggu mudah-mudahan ada video yang jelas menunjukkan Miryam ditekan," ujar Fahri di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Fahri menilai, video rekaman pemeriksaan Miryam oleh penyidik KPK yang diputar JPU di Pengadilan Tipikor Jakarta kemarin tidak utuh. Fahri menilai ada beberapa bagian dalam video rekaman itu dipotong.

Kemudian, suara rekaman yang terkadang kurang jelas terdengar pun dikritik Fahri. "Anda memeriksa orang dengan CCTV resmi kenapa dia (suara) bisa kabur? Jadi KPK itu kerjanya tiap hari itu menyerang anggota DPR, supaya kredibilitas hancur dan ini yang terjadi," ujar Fahri.

Lalu, lanjut Fahri, Miryam berkali-kali menyebut 'bukan Bamsoet (Bambang Soesatyo, red)' dalam rekaman yang diputar di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin.

"Kalau sampai lima kali, dugaan saya Miryam dipaksa penyidik supaya menyebut nama Bamsoet. Jadi, dugaan saya KPK kerjanya tiap hari menghancurkan nama DPR. Kasus E-KTP ini bukti sempurna bahwa fiksi itu tidak benar," pungkasnya.