Ini Komitmen Ganjar-Mahfud MD soal Penegakan Hukum
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD komitmen untuk menegakkan hukum. Komitmen ini dijalankan saat keduanya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden 2024-2029.
Diketahui, Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945 menegaskan status Indonesia sebagai negara hukum. Pakar hukum Leon Duguit menyatakan, hukum merupakan pedoman perilaku masyarakat yang perlu ditaati untuk melindungi kepentingan bersama. Jika hukum dilanggar, akan ada dampaknya.
Penegakan hukum adalah suatu sistem terorganisir dari aparatur pemerintah yang menegakkan hukum dengan mencari, menangkap, menangkap, dan menghukum mereka yang melanggar hukum dan norma hukum yang mengatur masyarakat di mana mereka ditempatkan.
Kemampuan suatu masyarakat untuk berhasil menegakkan hukum dan memastikan bahwa seluruh peraturan dipatuhi oleh semua orang merupakan tanda berfungsinya negara hukum.
Ketika mengevaluasi efektivitas penegakan hukum di suatu negara, aparat penegak hukum harus memainkan peran yang sangat penting. Namun di Indonesia, masyarakat sering menganggap penegakan hukum tidak memadai. Lemahnya penegakan hukum merupakan dampak dari ketidakpuasan masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia. Meskipun hukum seharusnya menjadi alat untuk mencapai keadilan, hukum sebenarnya justru memperburuk ketidakadilan di masyarakat.
Rendahnya kualitas penegakan hukum di Indonesia menjadi salah satu faktor penyebabnya. Penegakan hukum kurang profesional karena moralitasnya masih buruk. Alih-alih menegakkan hukum, penegak hukum justru melanggar hukum itu sendiri.
Salah satu bukti nyata lemahnya hukum di Indonesia adalah keyakinan bahwa individu yang melakukan korupsi tidak dapat dikecewakan oleh sistem peradilan yang ada di Indonesia saat ini. Selain itu, sistem hukum juga tidak mampu memberikan keadilan bagi seluruh masyarakat.
Anggota Dewan Kemitraan Nano melaporkan bahwa sistem peradilan di Indonesia lebih rendah dibandingkan sistem peradilan di Bangladesh, India, dan Pakistan. Sanksi tegas diterapkan ketiga negara tersebut kepada mereka yang melakukan tindakan korupsi pemerintah.
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Ganjar-Mahfud berkomitmen menegakkan hukum dengan teguh. Jika mereka berhasil memimpin di Indonesia, inilah salah satu wujud komitmen mereka.
Bagi Ganjar, pemerintah di masa depan perlu melakukan lebih banyak upaya, terutama dalam hal penegakan hukum. Ganjar mengklaim Mahfud MD merupakan sosok yang mampu menangani persoalan hukum.
"Pemerintahan yang mendatang harus bekerja jauh lebih keras lagi, pemerintahan mendatang harus bekerja lebih keras lagi, khususnya dalam hal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Tegas, hitam putih, benar salah, dan tidak abu-abu," kata Ganjar saat berpidato di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Penerapan hukum harus dilakukan dengan benar. Hal ini terlihat signifikan dalam sejumlah aspek kehidupan bernegara dan berbangsa.
Dalam sambutannya, Mahfud MD mengutarakan sejumlah janji sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo. Salah satunya adalah penegakan hukum yang efektif.
Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini, penegakan hukum harus dilakukan secara benar. Hal ini terlihat signifikan dalam sejumlah aspek kehidupan bernegara dan berbangsa.
"Prioritas pemberantasan korupsi, kepastian hukum, dan konsistensi implementasi penegakannya memberi jaminan bagi investasi dan jaminan pembangunan ekonomi serta memberikan perlindungan bagi masyarakat," kata Mahfud MD.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Diketahui, Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945 menegaskan status Indonesia sebagai negara hukum. Pakar hukum Leon Duguit menyatakan, hukum merupakan pedoman perilaku masyarakat yang perlu ditaati untuk melindungi kepentingan bersama. Jika hukum dilanggar, akan ada dampaknya.
Penegakan hukum adalah suatu sistem terorganisir dari aparatur pemerintah yang menegakkan hukum dengan mencari, menangkap, menangkap, dan menghukum mereka yang melanggar hukum dan norma hukum yang mengatur masyarakat di mana mereka ditempatkan.
Kemampuan suatu masyarakat untuk berhasil menegakkan hukum dan memastikan bahwa seluruh peraturan dipatuhi oleh semua orang merupakan tanda berfungsinya negara hukum.
Ketika mengevaluasi efektivitas penegakan hukum di suatu negara, aparat penegak hukum harus memainkan peran yang sangat penting. Namun di Indonesia, masyarakat sering menganggap penegakan hukum tidak memadai. Lemahnya penegakan hukum merupakan dampak dari ketidakpuasan masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia. Meskipun hukum seharusnya menjadi alat untuk mencapai keadilan, hukum sebenarnya justru memperburuk ketidakadilan di masyarakat.
Rendahnya kualitas penegakan hukum di Indonesia menjadi salah satu faktor penyebabnya. Penegakan hukum kurang profesional karena moralitasnya masih buruk. Alih-alih menegakkan hukum, penegak hukum justru melanggar hukum itu sendiri.
Salah satu bukti nyata lemahnya hukum di Indonesia adalah keyakinan bahwa individu yang melakukan korupsi tidak dapat dikecewakan oleh sistem peradilan yang ada di Indonesia saat ini. Selain itu, sistem hukum juga tidak mampu memberikan keadilan bagi seluruh masyarakat.
Anggota Dewan Kemitraan Nano melaporkan bahwa sistem peradilan di Indonesia lebih rendah dibandingkan sistem peradilan di Bangladesh, India, dan Pakistan. Sanksi tegas diterapkan ketiga negara tersebut kepada mereka yang melakukan tindakan korupsi pemerintah.
Komitmen Ganjar-Mahfud dalam Penegakan Hukum di Indonesia
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Ganjar-Mahfud berkomitmen menegakkan hukum dengan teguh. Jika mereka berhasil memimpin di Indonesia, inilah salah satu wujud komitmen mereka.
Bagi Ganjar, pemerintah di masa depan perlu melakukan lebih banyak upaya, terutama dalam hal penegakan hukum. Ganjar mengklaim Mahfud MD merupakan sosok yang mampu menangani persoalan hukum.
"Pemerintahan yang mendatang harus bekerja jauh lebih keras lagi, pemerintahan mendatang harus bekerja lebih keras lagi, khususnya dalam hal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Tegas, hitam putih, benar salah, dan tidak abu-abu," kata Ganjar saat berpidato di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Penerapan hukum harus dilakukan dengan benar. Hal ini terlihat signifikan dalam sejumlah aspek kehidupan bernegara dan berbangsa.
Dalam sambutannya, Mahfud MD mengutarakan sejumlah janji sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo. Salah satunya adalah penegakan hukum yang efektif.
Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini, penegakan hukum harus dilakukan secara benar. Hal ini terlihat signifikan dalam sejumlah aspek kehidupan bernegara dan berbangsa.
"Prioritas pemberantasan korupsi, kepastian hukum, dan konsistensi implementasi penegakannya memberi jaminan bagi investasi dan jaminan pembangunan ekonomi serta memberikan perlindungan bagi masyarakat," kata Mahfud MD.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(zik)