Usai Kunjungi RRT, Jokowi Bertolak ke Arab Saudi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Usai melakukan kunjungan kenegaraan selama tiga hari di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Iriana Joko Widodo bertolak menuju Riyadh, Kerajaan Arab Saudi.
Tampak melepas keberangkatan Presiden Jokowi di Beijing Capital International Airport adalah Menteri Perumahan dan Pembangunan Pedesaan RRT Ni Hong, Dubes RI untuk RRT Djauhari Oratmangun, dan Atase Pertahanan RI di Beijing Brigjen Mar. Benny P. Nadeak.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menghadiri High Level Forum yang mengangkat tema “Connectivity in an Open Global Academy” yang digelar di China National Convention Center, Beijing, pada Rabu (18/10/2023).
Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan terdapat empat hal penting dalam membangun konektivitas di sebuah negara. “Yang pertama, harus memberikan manfaat ekonomi. Yang kedua, harus dilakukan merata dan inklusif. Yang ketiga, harus memperhatikan aspek keberlanjutan, dan yang keempat, harus didukung pengembangan sumber daya manusia dan alih teknologi,” katanya.
Jokowi menilai keempat hal tersebut merupakan sebuah landasan dalam kerja sama Belt and Road Initiative (BRI) untuk pembangunan konektivitas. “Sehingga BRI ini dapat menjadi solusi bagi pengembangan konektivitas dan berkontribusi bagi perdamaian di kawasan untuk meciptakan kemakmuran bersama,” ujarnya.
Tampak melepas keberangkatan Presiden Jokowi di Beijing Capital International Airport adalah Menteri Perumahan dan Pembangunan Pedesaan RRT Ni Hong, Dubes RI untuk RRT Djauhari Oratmangun, dan Atase Pertahanan RI di Beijing Brigjen Mar. Benny P. Nadeak.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menghadiri High Level Forum yang mengangkat tema “Connectivity in an Open Global Academy” yang digelar di China National Convention Center, Beijing, pada Rabu (18/10/2023).
Baca Juga
Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan terdapat empat hal penting dalam membangun konektivitas di sebuah negara. “Yang pertama, harus memberikan manfaat ekonomi. Yang kedua, harus dilakukan merata dan inklusif. Yang ketiga, harus memperhatikan aspek keberlanjutan, dan yang keempat, harus didukung pengembangan sumber daya manusia dan alih teknologi,” katanya.
Jokowi menilai keempat hal tersebut merupakan sebuah landasan dalam kerja sama Belt and Road Initiative (BRI) untuk pembangunan konektivitas. “Sehingga BRI ini dapat menjadi solusi bagi pengembangan konektivitas dan berkontribusi bagi perdamaian di kawasan untuk meciptakan kemakmuran bersama,” ujarnya.
(cip)