Ganjar Pranowo Soroti Pentingnya Diversifikasi Pangan, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024 menyoroti pentingnya diversifikasi pangan. Menurutnya, langkah ini bukan hanya berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan, tetapi juga merupakan fondasi penting dalam upaya mencapai kedaulatan pangan yang berkelanjutan.
Ganjar juga menyoroti diversifikasi pangan ini penting untuk menjaga kelestarian lokal. Dalam (Rakernas) IV PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 29 September 2023, Ganjar menyoroti agar pangan lokal tetap dilestarikan. "Biarkan yang makan papeda tetap makan papeda, biarkan yang makan thiwul tetap makan thiwul, dan yang makan beras juga makan beras," ucap Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga pernah menyoroti bahwa diversifikasi pangan ini penting untuk meminimalkan risiko dari bencana alam yang berdampak pada produktivitas pertanian, seperti fenomena cuaca panas El Nino yang terjadi saat ini.
"Diversifikasi pangan, khususnya tanaman pangannya disiapkan yang tahan terhadap cuaca, khususnya cuaca yang kering. Juga siapkan cadangan pangan kita agar kelak kita betul-betul siap melayani masyarakat, karena kalau pasokannya berkurang, biasanya harga akan naik, inflasi akan tinggi," ungkap mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut ketika menyoroti potensi dampak El-Nino pada 15 Juni 2023 di Grobogan.
Kepedulian Ganjar pada pengembangan atau ketahanan pangan melalui diversifikasi ini bukan tanpa alasan. Ada banyak manfaat yang dapat dikelola oleh pemerintah atau untuk masyarakat apabila diversifikasi pangan ini digencarkan dan dilestarikan. Indonesia sebagai negara yang memiliki fauna yang beragam, tentu memiliki sumber makanan yang beragam juga. Sehingga, bagi Ganjar hal ini menjadi fokus ke depannya bagi kedaulatan pangan ketika menjadi Presiden RI 2024-2029.
Mengapa Diversifikasi Pangan Penting bagi Kedaulatan Pangan Indonesia?
Untuk melindungi sistem pangan Indonesia, diperlukan diversifikasi pangan secara berkelanjutan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kew Gardens dalam penelitiannya yang berjudul State of the Worlds Plants and Fungi 2020, ia menjelaskan bahwa secara global terdapat lebih dari 7.000 spesies tanaman yang dapat dimakan, namun kurang dari 200 spesies yang telah didomestikasikan secara luas. Di Indonesia, salah satunya sorgum yang masih jarang untuk didomestikasikan oleh masyarakat.
Dengan begitu banyak tanaman yang bisa dimakan oleh masyarakat sebagai bagian dari ketahanan pangan, mengapa diversifikasi pangan di Indonesia itu menjadi sangat penting? Mari kita bahas.
Pertama, bayangkan jika kita hanya mengandalkan beberapa jenis tanaman saja untuk memenuhi kebutuhan pangan kita. Nah, apabila salah satu tanaman tersebut terkena serangan hama atau penyakit atau bahkan krisis akibat bencana seperti kekeringan atau banjir, kita bisa kehilangan sumber makanan yang vital. Dengan diversifikasi pangan, kita punya lebih banyak pilihan tanaman yang bisa ditanam, sehingga jika satu tanaman mengalami masalah, kita masih punya pilihan lain untuk mengandalkannya. Jadi, dengan melakukan diversifikasi melalui penanaman beragam jenis tanaman, kita bisa memastikan bahwa stok makanan kita tetap aman dan terjaga.
Kedua, diversifikasi pangan juga dapat membuat hidup kita lebih berwarna. Bayangkan jika kita hanya makan nasi dan beberapa jenis sayuran atau buah yang sama setiap hari. Tentu akan terasa bosan dan kurang bergairah, bukan? Dengan memiliki lebih banyak pilihan makanan, kita bisa menikmati variasi cita rasa yang berbeda-beda setiap harinya. Hal ini tidak hanya membuat hidup lebih menarik, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan karena kita bisa mendapatkan nutrisi yang lebih beragam.
Terakhir, diversifikasi pangan juga dapat mendukung perekonomian lokal. Dengan menanam beragam tanaman lokal, kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor makanan dari luar negeri. Ini berarti kita bisa memajukan petani lokal dan membantu perekonomian di sekitar kita. Dengan membeli produk-produk lokal, kita juga ikut mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah kita sendiri. Jadi, dengan menerapkan diversifikasi pangan, kita tidak hanya menjaga ketersediaan makanan, tetapi juga memperkuat perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Ganjar juga menyoroti diversifikasi pangan ini penting untuk menjaga kelestarian lokal. Dalam (Rakernas) IV PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 29 September 2023, Ganjar menyoroti agar pangan lokal tetap dilestarikan. "Biarkan yang makan papeda tetap makan papeda, biarkan yang makan thiwul tetap makan thiwul, dan yang makan beras juga makan beras," ucap Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga pernah menyoroti bahwa diversifikasi pangan ini penting untuk meminimalkan risiko dari bencana alam yang berdampak pada produktivitas pertanian, seperti fenomena cuaca panas El Nino yang terjadi saat ini.
"Diversifikasi pangan, khususnya tanaman pangannya disiapkan yang tahan terhadap cuaca, khususnya cuaca yang kering. Juga siapkan cadangan pangan kita agar kelak kita betul-betul siap melayani masyarakat, karena kalau pasokannya berkurang, biasanya harga akan naik, inflasi akan tinggi," ungkap mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut ketika menyoroti potensi dampak El-Nino pada 15 Juni 2023 di Grobogan.
Kepedulian Ganjar pada pengembangan atau ketahanan pangan melalui diversifikasi ini bukan tanpa alasan. Ada banyak manfaat yang dapat dikelola oleh pemerintah atau untuk masyarakat apabila diversifikasi pangan ini digencarkan dan dilestarikan. Indonesia sebagai negara yang memiliki fauna yang beragam, tentu memiliki sumber makanan yang beragam juga. Sehingga, bagi Ganjar hal ini menjadi fokus ke depannya bagi kedaulatan pangan ketika menjadi Presiden RI 2024-2029.
Mengapa Diversifikasi Pangan Penting bagi Kedaulatan Pangan Indonesia?
Untuk melindungi sistem pangan Indonesia, diperlukan diversifikasi pangan secara berkelanjutan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kew Gardens dalam penelitiannya yang berjudul State of the Worlds Plants and Fungi 2020, ia menjelaskan bahwa secara global terdapat lebih dari 7.000 spesies tanaman yang dapat dimakan, namun kurang dari 200 spesies yang telah didomestikasikan secara luas. Di Indonesia, salah satunya sorgum yang masih jarang untuk didomestikasikan oleh masyarakat.
Dengan begitu banyak tanaman yang bisa dimakan oleh masyarakat sebagai bagian dari ketahanan pangan, mengapa diversifikasi pangan di Indonesia itu menjadi sangat penting? Mari kita bahas.
Pertama, bayangkan jika kita hanya mengandalkan beberapa jenis tanaman saja untuk memenuhi kebutuhan pangan kita. Nah, apabila salah satu tanaman tersebut terkena serangan hama atau penyakit atau bahkan krisis akibat bencana seperti kekeringan atau banjir, kita bisa kehilangan sumber makanan yang vital. Dengan diversifikasi pangan, kita punya lebih banyak pilihan tanaman yang bisa ditanam, sehingga jika satu tanaman mengalami masalah, kita masih punya pilihan lain untuk mengandalkannya. Jadi, dengan melakukan diversifikasi melalui penanaman beragam jenis tanaman, kita bisa memastikan bahwa stok makanan kita tetap aman dan terjaga.
Kedua, diversifikasi pangan juga dapat membuat hidup kita lebih berwarna. Bayangkan jika kita hanya makan nasi dan beberapa jenis sayuran atau buah yang sama setiap hari. Tentu akan terasa bosan dan kurang bergairah, bukan? Dengan memiliki lebih banyak pilihan makanan, kita bisa menikmati variasi cita rasa yang berbeda-beda setiap harinya. Hal ini tidak hanya membuat hidup lebih menarik, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan karena kita bisa mendapatkan nutrisi yang lebih beragam.
Terakhir, diversifikasi pangan juga dapat mendukung perekonomian lokal. Dengan menanam beragam tanaman lokal, kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor makanan dari luar negeri. Ini berarti kita bisa memajukan petani lokal dan membantu perekonomian di sekitar kita. Dengan membeli produk-produk lokal, kita juga ikut mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah kita sendiri. Jadi, dengan menerapkan diversifikasi pangan, kita tidak hanya menjaga ketersediaan makanan, tetapi juga memperkuat perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
(zik)