Jadi Jubir TPN GP, Bane Raja Manalu Sebut Kemenangan Ganjar untuk Indonesia

JAKARTA - Politikus muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bane Raja Manalu bangga ditunjuk menjadi salah satu Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP) . Bane berpendapat, tugas baru ini menambah spiritnya untuk lebih dalam melibatkan diri memenangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

"Saya semakin senang karena teman-teman juru bicara muda dan energik ini diajak gabung, bukan soal semata memenangkan capres bernama Ganjar Pranowo, tapi karena anak muda harus terlibat membangun Indonesia," kata Bane, yang saat ini menjadi calon anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Utara 3, Senin (16/10/2023).

Tim Juru Bicara dari kalangan milenial dan Gen Z itu sebelumnya diperkenalkan saat TPN GP meresmikan media center di Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/10/2023) malam.



Media Center di Jalan Cemara Nomor 19 itu menjadi bagian dari sejarah yang turut mengantarkan Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden pada Pemilu 2014 dan 2019. Juru Bicara TPN GP dari kalangan milenial dan Gen Z, berjumlah 47 orang dan berasal dari berbagai latar belakang.

Adapun Bane Raja Manalu berlatar belakang seorang jurnalis yang melanjutkan karier profesionalnya sebagai pakar komunikasi, pernah menjadi Komisaris PT Waskita Karya Realty, dan Staf Khusus Menkumham.

Bane sebagai kader PDIP sangat memegang teguh arahan dari Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri, bahwa berpolitik bukan sekadar elektoral, tetapi harus memberi dampak dan manfaat kepada masyarakat dan Indonesia.

"Saya pun berpandangan, anak muda harus terlibat dan juga melibatkan diri membangun Indonesia. Indonesia akan bergerak lebih cepat, lebih sat set jika anak mudanya melibatkan diri," ujar Bane.

"Terima kasih Mas Ganjar Pranowo untuk semangat sat set yang luar biasa ini. Saya dengan senang hati dan bangga dilibatkan sebagai juru bicara. Saya pasti melibatkan diri lebih aktif menyuarakan bahwa memilih Ganjar Pranowo sebagai Presiden bukan untuk Ganjar pribadi, tapi untuk Indonesia," pungkas alumni Universitas Indonesia tersebut.