Hadapi Bonus Demografi, Ganjar Pranowo dan Ulama NTB Sepakat Bangun SDM Santri Unggul
loading...
A
A
A
LOMBOK - Bakal Calon Presiden (Bacapres) yang diusung Partai Perindo, Ganjar Pranowo akan fokus membangun sumber daya manusia (SDM) unggul. Ganjar mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk para ulama di pondok pesantren terlibat.
Hal itu disampaikan Ganjar saat sowan ke sejumlah pondok pesantren di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (15/10/2023). Bersama Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Ganjar mengunjungi Ponpes Nurul Muhsinin dan Ponpes Darul Habibi NWDI.
Di dua ponpes itu, Ganjar berdiskusi dengan para Tuan Guru Haji, ulama dan masyayikh NTB terkait pendidikan. Ganjar dan ulama NTB sepakat untuk mewujudkan SDM santri unggul guna menghadapi bonus demografi.
"Kita menghadapi bonus demografi pada 2045. Bonus itu bisa jadi menguntungkan kalau kita kelola dengan baik, namun bisa jadi bencana kalau tidak dikelola dengan baik. Salah satu cara mengelolanya adalah dengan menyiapkan SDM unggul, dan itu lewat pendidikan," ujar Ganjar.
Pendidikan lanjut mantan Gubernur Jateng dua periode itu tidak hanya di sekolah formal. Pondok pesantren juga memiliki peran yang sangat penting untuk mewujudkan itu.
Lewat pendidikan di pesantren, maka generasi penerus bangsa bisa menjadi insan yang cerdas secara intelektual, emosional, dan juga spiritual. Selain cerdas, mereka juga memiliki adab dan budi pekerti yang baik.
"Waktu kita hanya 13 tahun lagi. Kalau kita gagal, maka kita tidak akan mendapatkan dividen demografi. Maka yok para ulama, kita didik anak-anak kita memiliki pengetahuan hebat. Ponpes bisa ambil peran untuk itu," jelasnya.
Apa yang disampaikan Ganjar mendapat respons positif dari kalangan pesantren. Pengasuh Ponpes Nurul Muhsinin, Tuan Guru Haji Daud Muhsin mengatakan apa yang disampaikan Ganjar adalah wujud kepeduliannya pada dunia pesantren.
"Kami yakin Pak Ganjar bisa mewujudkan itu, menjadikan insan yang sejahtera dan amanah untuk Indonesia ke depannya," paparnya.
Hal senada disampaikan Pengasuh Ponpes Darul Habibi NWDI, Tuan Guru Haji Ahmad Tantowi. Dalam sambutannya, TGH Tantowi mengatakan Ganjar serius mengembangkan SDM dan menggandeng pondok pesantren karena ia adalah keluarga santri.
"Istri Pak Ganjar ini cucu seorang kiai besar di Purbalingga bernama Kiai Hisyam Kalijaran. Jadi beliau ini cucu dan mantu seorang kiai yang punya pondok pesantren. Beliau ini santri, maka beliau dekat dengan pondok pesantren," ucapnya.
Dia juga sepakat dengan Ganjar bahwa pondok pesantren harus menjadi pendukung dalam mendidik anak bangsa. Tidak hanya ilmu agama, namun juga ilmu pengetahuan umum lainnya.
"Kami Ponpes Darul Habibi ini tergabung dalam Nahdlatul Watan Diniyah Islamiyah. Jadi kami juga mengembangkan sekolah umum selain kegiatan mengaji, untuk menyiapkan santri yang cerdas secara intelektual, spiritual dan emosional generasi kita," pungkasnya.
Hal itu disampaikan Ganjar saat sowan ke sejumlah pondok pesantren di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (15/10/2023). Bersama Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Ganjar mengunjungi Ponpes Nurul Muhsinin dan Ponpes Darul Habibi NWDI.
Di dua ponpes itu, Ganjar berdiskusi dengan para Tuan Guru Haji, ulama dan masyayikh NTB terkait pendidikan. Ganjar dan ulama NTB sepakat untuk mewujudkan SDM santri unggul guna menghadapi bonus demografi.
"Kita menghadapi bonus demografi pada 2045. Bonus itu bisa jadi menguntungkan kalau kita kelola dengan baik, namun bisa jadi bencana kalau tidak dikelola dengan baik. Salah satu cara mengelolanya adalah dengan menyiapkan SDM unggul, dan itu lewat pendidikan," ujar Ganjar.
Pendidikan lanjut mantan Gubernur Jateng dua periode itu tidak hanya di sekolah formal. Pondok pesantren juga memiliki peran yang sangat penting untuk mewujudkan itu.
Lewat pendidikan di pesantren, maka generasi penerus bangsa bisa menjadi insan yang cerdas secara intelektual, emosional, dan juga spiritual. Selain cerdas, mereka juga memiliki adab dan budi pekerti yang baik.
"Waktu kita hanya 13 tahun lagi. Kalau kita gagal, maka kita tidak akan mendapatkan dividen demografi. Maka yok para ulama, kita didik anak-anak kita memiliki pengetahuan hebat. Ponpes bisa ambil peran untuk itu," jelasnya.
Apa yang disampaikan Ganjar mendapat respons positif dari kalangan pesantren. Pengasuh Ponpes Nurul Muhsinin, Tuan Guru Haji Daud Muhsin mengatakan apa yang disampaikan Ganjar adalah wujud kepeduliannya pada dunia pesantren.
"Kami yakin Pak Ganjar bisa mewujudkan itu, menjadikan insan yang sejahtera dan amanah untuk Indonesia ke depannya," paparnya.
Hal senada disampaikan Pengasuh Ponpes Darul Habibi NWDI, Tuan Guru Haji Ahmad Tantowi. Dalam sambutannya, TGH Tantowi mengatakan Ganjar serius mengembangkan SDM dan menggandeng pondok pesantren karena ia adalah keluarga santri.
"Istri Pak Ganjar ini cucu seorang kiai besar di Purbalingga bernama Kiai Hisyam Kalijaran. Jadi beliau ini cucu dan mantu seorang kiai yang punya pondok pesantren. Beliau ini santri, maka beliau dekat dengan pondok pesantren," ucapnya.
Dia juga sepakat dengan Ganjar bahwa pondok pesantren harus menjadi pendukung dalam mendidik anak bangsa. Tidak hanya ilmu agama, namun juga ilmu pengetahuan umum lainnya.
"Kami Ponpes Darul Habibi ini tergabung dalam Nahdlatul Watan Diniyah Islamiyah. Jadi kami juga mengembangkan sekolah umum selain kegiatan mengaji, untuk menyiapkan santri yang cerdas secara intelektual, spiritual dan emosional generasi kita," pungkasnya.
(kri)