KSAU Resmikan Monumen Pesawat Latih di AAU Yogyakarta

Jum'at, 28 Juli 2017 - 19:24 WIB
KSAU Resmikan Monumen Pesawat Latih di AAU Yogyakarta
KSAU Resmikan Monumen Pesawat Latih di AAU Yogyakarta
A A A
YOGYAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meresmikan monumen pesawat latih di Akademi Angkatan Udara (AAU) di Sleman, Yogyakarta, Jumat (28/7/2017). Ada tiga jenis pesawat latih yang dimonumenkan, yaitu jenis AS Bravo 202, T 34 Charlie dan Helikopter Bell 47 G Soloy. Monumen ini akan melengkapi beberapa monumen pesawat yang sudah ada di AAU.

Peresmian diawali dengan pembacaan narasi monumen pesawat latih, pembukaan tirai yang menutup pesawat, pesan dan kesan dari penerbang senior Marsda TNI INT Aryasa yang merupakan alumni AAU tahun 1969.

Hadi Tjahjanto mengatakan, dengan diresmikannya monumen pesawat latih di AAU tersebut diharapkan dapat memberikan sarana pembelajaran seumur hidup bagi generasi penerus TNI AU. Khususnya taruna AAU bisa memberikan kebanggaan dan mampu memotivasi untuk terus belajar dan berlatih sehingga dapat menjadi pengawal dirgantara yang tangguh dan mampu menjadi sayap Tanah Air.

“Ini penting karena AU memiliki tanggung jawab yang tidak ringan,” papar Hadi saat peresmian monumen pesawat latih di AAU.

Sementara, Marsda TNI INT Aryasa mengatakan, sejarah AAU merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari tangan penjajah. Diawali dengan berdirinya sekolah penerbang pertama di Indonesia, yaitu di bumi maguwo Yogyakarta pada tahun 1946 sebagai embrio dari AAU.

Selanjutnya dengan memanfaatkan pesawat-pesawat tua seperti Chureng dan Hayabusha, sekolah penerbang tersebut berhasil meluluskan penerbang-penerbang yang handal dan telah menggoreskan tinta emas dalam sejarah perjuangan bangsa kita. Mereka itu adalah Prof dr Abdulrachman Saleh, Husein Sastranegara, Halim Perdanakusuma, Suharnoko Harbani, Iswahyudi, Soetardjo Sigit dan Moeljono.

“Bertolak dari sejarah tersebut, sebagai lembaga pendidikan yang melahirkan para perwira untuk mengawal dirgantara maka penanaman nilai-nilai sejarah sangat penting kiranya bagi para taruna sebagai bekal awal wawasan dan pengetahuan mereka akan peran pesawat-pesawat latih yang berjasa melahirkan penerbang-penerbang terbaik yang pernah dimiliki oleh TNI AU,” terangnya.

Hadir dalam kegiatan peresmian pesawat tersebut para pejabat Mabes AU, para mantan KSAU, purnawirawan dan sesepuh TNI AU yang pernah menjadi instruktur penerbang, para Wisudawan Purnapati, serta segenap pejabat AAU, Lanud Adisutjipto, RSPAU Hardjolukito, Denhanud 474 Paskhas dan Satrad Congot.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3413 seconds (0.1#10.140)