Menlu Singapura Bicara Terkait Agama dan Politik

Kamis, 13 Juli 2017 - 20:33 WIB
Menlu Singapura Bicara Terkait Agama dan Politik
Menlu Singapura Bicara Terkait Agama dan Politik
A A A
JAKARTA - Seorang pemimpin agama jangan menjadi pemimpin politik. Sebaliknya, pemimpin politik jangan pula menjadi pemimpin agama.

Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura, Vivian Balakrishnan, ketika menerima sejumlah tokoh dan pemimpin agama Indonesia di Singapura, Rabu 13 Juli 2017.

"Anda tidak bisa menjadi pemimpin untuk keduanya pada saat yang bersamaan. Dan jangan gunakan agama untuk kepentingan politik," kata Vivian dalam siaran pers, Kamis (13/7/2017).

Menurut Vivian, pemerintah Singapura menjamin kebebasan masyarakat dalam beragama, namun kebebasan itu harus tetap menjaga keharmonisan, apalagi di dalam masyarakat yang beragam.

Pada kesempatan ini sejumlah tokoh agama Indonesia berada di Singapura dalam rangka The 1st Indonesia-Singapore Interfaith and Intercultural Dialogue yang diselenggarakan sekaligus dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Singapura.

Menteri Vivian didampingi oleh Menteri Negara Senior Urusan Pertahanan dan Luar Negeri Singapura, Mohamad Maliki Osman, yang sejak kedatangan delegasi Indonesia di Singapura terlihat aktif menyambut para tokoh agama Indonesia tersebut.

Sementara delegasi Indonesia dipimpin oleh Duta Besar Niniek Kun Naryatie, Plt. Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik, Kemenlu.

Pada kesempatan lain, ketika membuka dialog tokoh agama di Masjid Ba’alwie, Maliki Osman mengatakan bahwa agama sering disalahgunakan oleh beberapa pihak tertentu, seperti untuk menumbuhkan radikalisme dan terorisme.

Guna mengatasi hal tersebut dan memelihara harmoni di tengah kehidupan masyarakat yang multi-etnis dan multi-agama, pemerintah Singapura memiliki mitra non-pemerintah, seperti Inter-Religious Organization (IRO) yang telah terbentuk sebelum berdirinya negara Singapura.

Sementara itu, Duta Besar RI di Singapura, I Gede Ngurah Swajaya dalam sambutannya mengatakan bahwa interfaith dialogue Indonesia dan Singapura diharapkan dapat memperkuat kesadaran dan upaya masyarakat kedua negara untuk menjaga, memelihara, dan meningkatkan harmoni dan toleransi antar umat beragama serta mengatasi radikalisme dan terorisme.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3729 seconds (0.1#10.140)