Ganjar Sowan ke Tokoh NU, PPP: Target Raih 2/3 Suara Nahdliyin

Jum'at, 06 Oktober 2023 - 18:50 WIB
loading...
Ganjar Sowan ke Tokoh...
Ganjar Pranowo menemui mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj di Ponpes Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta, Kamis (5/10/2023) malam. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo menemui mantan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj di Ponpes Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta, Kamis (5/10/2023) malam. Kunjungan Ganjar tersebut sebagai sowannya seorang pemimpin kepada para ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU).

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy melihat wajar apabila Ganjar sowan kepada tokoh-tokoh NU yang ada di struktural PBNU maupun kiai kultural, salah satunya KH Said Aqil.

"Sesuai survei Litbang Kompas Mei 2023, warga NU di Indonesia ada 61%. Sebagai capres, tentu mas Ganjar memerlukan restu para ulama dan nasehat-nasehat objektif untuk memimpin Indonesia ke depan," katanya di Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Rommy mengungkapkan kunjungan Ganjar ke beberapa tokoh NU karena ingin menarik lebih banyak kaum Nahdliyin mendukung mantan Gubernur Jateng tersebut. Dia mengatakan NU adalah salah satu ormas pendiri Indonesia yang tegas komitmen kebangsaannya.

Menurut dia, dengan strategi yang dijalankan maka ditargetkan sebanyak 2/3 warga NU akan mendukung Ganjardi Pilpres 2024 . "Ganjar adalah keluarga besar PPP yang dilahirkan NU. Karena itu, kami menargetkan setidaknya 2/3 warga NU bisa memilih Mas Ganjar. Apalagi selama 5 tahun terakhir terbukti nyata duet harmonis dengan tokoh NU yaitu Gus Yasin Maimoen Zubair," ujarnya.

Rommy mengungkapkan kunjungan Ganjar ke tokoh-tokoh NU bukan hanya dilakukan baru-baru ini saja, namun sudah lama dilakukan. Dia mencontohkan pada Juli 2023, Ganjar berdiskusi dengan masyayikh NU di Ponpes Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah. "Ini menunjukkan betapa Mas Ganjar sangat hormat kepada ulama," lanjutnya.

Dia menilai Ganjar menyadari para ulama adalah tonggak moral penyangga sila pertama Pancasila. Khususnya di tengah serangan budaya asing, kampanye LGBT berskala internasional, dan judi online. "Kepada para ulama lah umara (penguasa) harus bersandar," tegasnya.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1771 seconds (0.1#10.140)