Tak Rendahkan Profesi Jurnalis, Pangeran: Ganjar Bicara Ketimpangan Dunia Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Gerakan Langkah Anak Muda Republik Indonesia (LARI) Pangeran Siahaan meminta agar masyarakat mendengarkan secara utuh keterangan bakal calon presiden Ganjar Pranowo dalam acara Mata Najwa di Universitas Gadjah Mada. Dia menepis tudingan yang menyebut pernyataan Ganjar merendahkan profesi jurnalis.
"Di acara Mata Najwa, Pak Ganjar dituduh merendahkan profesi MC dan jurnalis, enggak benar itu. Inilah pentingnya untuk melihat sebuah diskusi dalam konteks yang lengkap," kata Pangeran dikutip dari unggahan video di akun Instagramnya, Sabtu (23/9/2023).
Pangeran menjelaskan bahwa pada diskusi tersebut, Ganjar dengan Najwa sedang membicarakannya mengenai ketidakcocokan antara dunia pendidikan dan sektor dunia kerja. Pangeran mengungkapkan bahwa beberapa waktu yang lalu Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut bahwa 80 persen hasil lulusan perguruan tinggi bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan apa yang mereka pelajari waktu kuliah.
"Bahkan lebih khusus secara jurnalistik dari UI, Undip, dan Remotivi yang mengatakan bahwa 65 persen mahasiswa dan 63 persen mahasiswi itu tidak menaruh bidang jurnalisme sebagai pilihan utama di tempat mereka mau berkarier. Ketidakcocokan apa yang dipelajari dengan apa yang dilakukan ketika bekerja," kata Pangeran.
"Bahkan kalau kita lihat beberapa jurnalis top Indonesia itu banyak yang belajarnya, kuliahnya bukan jurnalistik atau komunikasi ada yang kuliah hukum, ada yang kuliah sastra, ada yang kuliah psikologi, bahkan ada yang kuliah arsitektur," tambahnya.
Pangeran pun menegaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Ganjar bukan untuk merendahkan profesi jurnalis. "Tapi sedang membicarakan ketimpangan hasil lulusan dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja," tandasnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
"Di acara Mata Najwa, Pak Ganjar dituduh merendahkan profesi MC dan jurnalis, enggak benar itu. Inilah pentingnya untuk melihat sebuah diskusi dalam konteks yang lengkap," kata Pangeran dikutip dari unggahan video di akun Instagramnya, Sabtu (23/9/2023).
Pangeran menjelaskan bahwa pada diskusi tersebut, Ganjar dengan Najwa sedang membicarakannya mengenai ketidakcocokan antara dunia pendidikan dan sektor dunia kerja. Pangeran mengungkapkan bahwa beberapa waktu yang lalu Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut bahwa 80 persen hasil lulusan perguruan tinggi bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan apa yang mereka pelajari waktu kuliah.
"Bahkan lebih khusus secara jurnalistik dari UI, Undip, dan Remotivi yang mengatakan bahwa 65 persen mahasiswa dan 63 persen mahasiswi itu tidak menaruh bidang jurnalisme sebagai pilihan utama di tempat mereka mau berkarier. Ketidakcocokan apa yang dipelajari dengan apa yang dilakukan ketika bekerja," kata Pangeran.
"Bahkan kalau kita lihat beberapa jurnalis top Indonesia itu banyak yang belajarnya, kuliahnya bukan jurnalistik atau komunikasi ada yang kuliah hukum, ada yang kuliah sastra, ada yang kuliah psikologi, bahkan ada yang kuliah arsitektur," tambahnya.
Pangeran pun menegaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Ganjar bukan untuk merendahkan profesi jurnalis. "Tapi sedang membicarakan ketimpangan hasil lulusan dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja," tandasnya.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(rca)