TikTok Shop Ancaman bagi Pedagang Pasar, Ganjar Pranowo Tawarkan 3 Solusi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo angkat bicara menanggapi maraknya perniagaan elektronik atau e-commerce berbasis media sosial yang kini menjadi ancaman bagi para pedagang pasar tradisional. Menurut Ganjar, pemerintah tidak bisa serta merta menutup TikTok live shop atau melarang artis berjualan.
Namun, negara bisa mengatur agar aktivitas seseorang tidak mengganggu pihak lain. "Kalau artis jualan sembako itu oke apa tidak? Ya okelah. Itu hak dia berjualan masa kita larang. Negeri ini tidak bisa melarang, yang bisa dilakukan adalah mengatur," kata Ganjar dalam Podcast Merry Riana yang tayang pada Jumat (22/9/2023).
Ganjar memaparkan, ada tiga hal yang harus dilakukan pemerintah. Pertama, pendekatan filosofis yakni melindungi pedagang kecil. Kedua, pendekatan sosiologis yakni mencermati akar permasalahan dan mencari solusi untuk membereskannya.
"Ini disrupsi sedang terjadi, dan ini soal sosiologis. Maka segera upskilling cepat, pemerintah harus turun tangan mengundang mereka, ayo duduk bareng," terangnya.
Ganjar mengatakan, proses duduk bersama harus benar-benar terbuka dan pemerintah harus mampu mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak. "Kita edukasi UMKM agar siap bersaing, karena kalau melarang artis berjualan kok sadis ya. Tidak semua artis itu kaya. Kita lagi belain mereka soal IP, soal royalti, soal karya mereka kalau karya dibajak kasihan," katanya.
Setelah pendekatan filosofi dan sosiologi itu, kata Ganjar, kemudian yang mendasari kemunculan regulasi. "Cara yang paling bagus adalah mendengarkan mereka semua. Sehingga representasinya itu akan betul-betul mewakili sampai membuat regulasi. Jadi, filosofi, sosiologis baru regulasi," tandasnya.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
Namun, negara bisa mengatur agar aktivitas seseorang tidak mengganggu pihak lain. "Kalau artis jualan sembako itu oke apa tidak? Ya okelah. Itu hak dia berjualan masa kita larang. Negeri ini tidak bisa melarang, yang bisa dilakukan adalah mengatur," kata Ganjar dalam Podcast Merry Riana yang tayang pada Jumat (22/9/2023).
Ganjar memaparkan, ada tiga hal yang harus dilakukan pemerintah. Pertama, pendekatan filosofis yakni melindungi pedagang kecil. Kedua, pendekatan sosiologis yakni mencermati akar permasalahan dan mencari solusi untuk membereskannya.
"Ini disrupsi sedang terjadi, dan ini soal sosiologis. Maka segera upskilling cepat, pemerintah harus turun tangan mengundang mereka, ayo duduk bareng," terangnya.
Ganjar mengatakan, proses duduk bersama harus benar-benar terbuka dan pemerintah harus mampu mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak. "Kita edukasi UMKM agar siap bersaing, karena kalau melarang artis berjualan kok sadis ya. Tidak semua artis itu kaya. Kita lagi belain mereka soal IP, soal royalti, soal karya mereka kalau karya dibajak kasihan," katanya.
Setelah pendekatan filosofi dan sosiologi itu, kata Ganjar, kemudian yang mendasari kemunculan regulasi. "Cara yang paling bagus adalah mendengarkan mereka semua. Sehingga representasinya itu akan betul-betul mewakili sampai membuat regulasi. Jadi, filosofi, sosiologis baru regulasi," tandasnya.
Lihat Juga: Teliti Langkah Cak Imin sebagai Cawapres 2024, Mahasiswa S2 Paramadina Ini Raih IPK 3,95
(rca)