Buang Stigma Negatif! Profesi Bidan Vital Bagi Kesehatan Ibu dan Anak

Sabtu, 23 September 2023 - 00:14 WIB
loading...
A A A
Menurut dia, jika memberikan pelayanan dengan berlandaskan cinta kasih merupakan hal yang ingin dilakukan oleh setiap bidan termasuk dirinya.

Ikatan Bidan Indonesia wilayah Jawa Barat, menjadi rumah yang mewadahi ribuan bidan di Bandung Raya telah berperan besar dalam membangun jaringan perawatan kesehatan yang kuat. Mereka memberikan dukungan, pelatihan, dan panduan kepada anggotanya untuk menjaga kualitas perawatan yang tinggi.

Hal ini menjadi sangat penting karena bidan kerap bekerja di daerah-daerah terpencil di mana akses ke layanan kesehatan mungkin terbatas.

Ketua Ikatan Bidan Jawa Barat Eva Riantini mengatakan, terus berjuang untuk mengakui peran penting bidan dalam sistem perawatan kesehatan dan memastikan bahwa bidan mendapatkan pengakuan yang pantas atas kontribusi mereka. Upaya ini mencakup peningkatan regulasi, standar, dan peluang karier bagi bidan.

“IBI Jabar menjadi tempat untuk para bidan berkesempatan berbagi pengalaman, belajar dari satu sama lain, dan mendukung dalam situasi yang mungkin sulit. Ini tidak hanya memperkuat persaudaraan antarbidan, tetapi juga meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap profesi mereka,” ungkap Eva.

IBI Jabar adalah sumber daya, penghubung, dan advokat bagi para profesional yang tak kenal lelah menjaga kesehatan ibu dan bayi di negeri ini. “Melalui kerja keras IBI, perawatan ibu dan bayi di Indonesia, terutama di Bandung Barat dapat terus meningkat dan berjalan menuju masa depan yang lebih cerah,” ujarnya.

Baginya, bidan mempunyai peran dalam membantu masyarakat mengenali masalah gizi dan kesehatan di wilayahnya serta menentukan prioritas intervensi gizi dan kesehatan, mendampingi masyarakat untuk mengenali potensi pendukung gizi dan kesehatan di wilayahnya, sehingga tercipta inovasi daerah yang memanfaatkan kearifan lokal.

“Selain memberikan pelayanan kebidanan, para bidan juga berperan dalam mengelola pelayanan, menjadi penyuluh dan konselor, pendidik, pembimbing dan fasilitator klinik, penggerak serta ikut serta dalam usaha pemberdayaan masyarakat," kata Eva.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi bidan adalah menyampaikan edukasi dengan cara yang mudah dipahami dan dapat diterima oleh masyarakat. Menurut Eva, di wilayah Bandung Raya hingga saat ini masyarakatnya masih kurang menyadari dampak buruk dari konsumsi gula berlebihan terhadap kesehatan.

“Gula tambahan dalam makanan dan minuman, seperti kental manis yang diseduh, minuman boba, donut gula, dan masih banyak lainnya kerap tidak terlihat oleh mata telanjang. Inilah yang membuatnya semakin sulit untuk disadari individu,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1426 seconds (0.1#10.140)