Cerita Ganjar Berdebat dengan Menkes hingga Ditelepon Luhut Pandjaitan soal Data Covid-19

Senin, 18 September 2023 - 15:43 WIB
loading...
Cerita Ganjar Berdebat dengan Menkes hingga Ditelepon Luhut Pandjaitan soal Data Covid-19
Bacapres yang diusung Partai Perindo, Ganjar Pranowo menceritakan pengalamannya menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dalam menangani pandemi Covid-19. Foto/ANTARA
A A A
DEPOK - Bakal Calon Presiden (Bacapres) yang diusung Partai Perindo, Ganjar Pranowo menceritakan pengalamannya menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dalam menangani pandemi Covid-19 . Ganjar ketika itu memilih untuk transparansi terkait data Covid-19.

Hal itu disampaikan Ganjar saat mengisi Kuliah Kebangsaan FISIP UI bertajuk "Hendak ke Mana Indonesia Kita?" di Depok, Senin (18/9/2023) siang.



"Ketika publik tidak tahu apa yang harus kita lakukan. Anda mau pake isme yang mana? Kita tipu publik agar dia tenang atau kita berikan kejujuran dan dia akan cemas. Saya pilih yang kedua," ujar Ganjar.

Ganjar menuturkan kala itu ada sekitar dua juta kasus yang diinput oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Atas dasar itu, Ganjar mengaku sempat memprotes sebanyak empat kali.

"Apa yang terjadi pada saat pandemi saya lupa angka persisnya. Tapi kira-kira waktu itu ada 2 juta yang tidak diinput, coba digoogle. Saya protes keras 4 kali pengelola data yang ada di Kemenkes datang ke Jateng," tutur Ganjar.

"Saya sampaikan sampai begini bahasa saya, komunikasi saya mungkin buruk yah. Sampai saya bilang gini 'Pak kalau memang ada data kami yang belum masuk, masukan besok pagi.' 'Maaf Pak Ganjar kalau ini dimasukkan besok pagi Jateng akan tertinggi di seluruh dunia'. Saya tidak peduli dan saya akan jawab," sambung Ganjar sambil menirukan percakapan.

Atas dasar itu, kata Ganjar, dirinya sempat berdebat dengan Menteri Kesehatan (Menkes). Bahkan, ia mengaku sempat ditelepon Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

"Saat itulah terjadi perdebatan dengan Menkes dan akhirnya Pak Luhut telepon saya. 'Mas Ganjar menurut Anda data haru dibuka nggak?'. 'Pak jangan kita membohongi siapapun'. 'Aku setuju sama Anda', gitu Pak Luhut. 'Kalau gitu kita buka," ucapnya.

Menurutnya, transparansi data Covid-19 dapat dimanfaatkan untuk bahan riset. Di sisi lain, transparansi data juga dapat menumbuhkan rasa peduli masyarakat terhadap Covid-19.



"Pak ini untuk kepentingan riset juga loh Pak. Kalau kita melihat trend seperti ini agar juga publik tahu publik aware. Kalau suruh pake masker, pake masker. Kalau seluruh tinggal di rumah tinggal di rumah," tutupnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1144 seconds (0.1#10.140)