Bincang Fesyen Indonesia di KJRI Cape Town Bikin Takjub Peserta Afrika Selatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bincang Fesyen Indonesia bertajuk Indonesian Fashion Talk (IFT) yang digelar di Konsulat Jenderal Republik Indonesia ( KJRI ), Cape Town, Afrika Selatan (Afsel) pada Selasa (12/9/2023) waktu setempat membuat takjub peserta Afsel. Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan promosi fesyen Indonesia melalui Thread of Indonesia yang merupakan kolaborasi antara Kedutaan Besar RI Pretoria, Konsulat Jenderal RI Cape Town, dan Indonesian Trade Promotion Center Johannesburg.
Dua desainer dihadirkan dalam acara tersebut, yakni Jessica Febiani (Jessica MoreToSee) dan Anita Gathmir (Puta Dino Kayangan). Jessica Febiani menampilkan desain batik kontemporer dengan tagline Act Globally-Love Locally.
Sedangkan Anita Gathmir menampilkan koleksi berbahan dasar tenun Tidore yang dinamai Motif Tuan Guru dengan hubungan historis erat dengan kaum Cape Malay di Afrika Selatan.
Dalam sambutannya, Konjen RI Cape Town Tudiono menyampaikan bahwa selain menyajikan pakaian yang cantik dan anggun Indonesia, kegiatan ini menjadi peluang untuk kolaborasi serta kemitraan bisnis dan berharap membuka jalan bagi pasar produk pakaian, tekstil, tenun Indonesia di Afrika Selatan.
“Para desainer menyampaikan latar belakang brand fesyen yang dimiliki oleh mereka, dan inspirasi mereka dalam berkarya. Mereka menyampaikan aspirasi pula untuk dapat membawa produk mereka ke dalam market fesyen Afrika Selatan,” ujar Tudiono dalam keterangan tertulis, Rabu (13/9/2023).
IFT kemudian dilanjutkan dengan Fashion Show yang menampilkan karya terkini para desainer. “Banyak peserta yang ungkapkan ketakjuban akan produk-produk fesyen yang ditampilkan kedua desainer terutama cerita-cerita, sejarah dan makna di balik keindahan karya-karyanya,” ujar Tudiono.
Hadir pada Indonesian Fashion Talk di antaranya perwakilan dari komunitas Cape Malay di wilayah Cape Town dan sekitarnya serta anggota organisasi International Woman’s Club (IWC) Cape Town, serta hadir secara virtual para diaspora Indonesia di berbagai belahan dunia dan pakar di bidang fesyen dan entertain, salah satunya Anwar Fuady, Ketua Umum Parsi dan Perfilman Nasional Indonesia.
IFT mendapat dukungan dari Sultan Tidore. Dalam pernyataan secara virtual, Sultan Tidore sangat mendukung kegiatan promosi tekstil dan kain tenun yang diselenggarakan oleh KBRI, KJRI, dan ITPC.
“Kegiatan ini diyakini akan semakin mempererat hubungan bilateral RI-Afsel mengingat warga Cape Malay keturunan Indonesia di Cape Town dan diplomasi kain tenun Tuan Guru nampak sangat menjanjikan,” ungkap Tudiono.
Setelah kegiatan berlangsung para tamu menghampiri meja promosi para desainer untuk melakukan pembelian, dengan beberapa distributor lokal menyatakan ketertarikannya untuk dapat menjual produk mereka di Cape Town.
Pada kesempatan kegiatan promosi ini, hadir pula Lenywati, pemilik Tirta Ayu Spa Indonesia. Melalui promosinya, Tirta Ayu memberikan sejumlah sampel produk spa dan demonstrasi pijat leher dan pundak.
Promosi tersebut kemudian menarik perhatian anggota IWC Cape Town yang memiliki jaringan kerja perhotelan, dan ingin memasukan brand Tirta Ayu dalam jaringan hotel di Cape Town.
Jessica Febriani dan Anita Gathmir sama-sama mengungkapkan rasa senang atas penyelenggaraan Fashion Talk terutama respons pasar produk fesyen Indonesia di Afsel yang menjanjikan. Bahkan, diaspora Indonesia di Australia dan di Paris berharap kegiatan semacam ini dapat dihadirkan di sana.
Hal ini melengkapi suksesnya penyelenggaraan Fashion Show dan Business Matching yang digelar sehari sebelumnya oleh KBRI Pretoria bersama KJRI Cape Town dan ITPC Johannesburg di hotel legendaris Moint Nelson Hotel di Cape Town.
KJRI Cape Town bakal terus melakukan kegiatan diplomasi promosi budaya dan potensi ekonomi Indonesia di wilayah kerja KJRI Cape Town yang meliputi empat dari sembilan provinsi Afrika Selatan (Western Cape, Northern Cape, Eastern Cape, dan Free State).
Sebagai upaya memperkuat promosi produk-produk Indonesia, KJRI berencana menyelenggarakan kegiatan Pasar Rakyat Indonesia di Cape Town pada 14 Oktober 2023.
Dua desainer dihadirkan dalam acara tersebut, yakni Jessica Febiani (Jessica MoreToSee) dan Anita Gathmir (Puta Dino Kayangan). Jessica Febiani menampilkan desain batik kontemporer dengan tagline Act Globally-Love Locally.
Sedangkan Anita Gathmir menampilkan koleksi berbahan dasar tenun Tidore yang dinamai Motif Tuan Guru dengan hubungan historis erat dengan kaum Cape Malay di Afrika Selatan.
Dalam sambutannya, Konjen RI Cape Town Tudiono menyampaikan bahwa selain menyajikan pakaian yang cantik dan anggun Indonesia, kegiatan ini menjadi peluang untuk kolaborasi serta kemitraan bisnis dan berharap membuka jalan bagi pasar produk pakaian, tekstil, tenun Indonesia di Afrika Selatan.
“Para desainer menyampaikan latar belakang brand fesyen yang dimiliki oleh mereka, dan inspirasi mereka dalam berkarya. Mereka menyampaikan aspirasi pula untuk dapat membawa produk mereka ke dalam market fesyen Afrika Selatan,” ujar Tudiono dalam keterangan tertulis, Rabu (13/9/2023).
IFT kemudian dilanjutkan dengan Fashion Show yang menampilkan karya terkini para desainer. “Banyak peserta yang ungkapkan ketakjuban akan produk-produk fesyen yang ditampilkan kedua desainer terutama cerita-cerita, sejarah dan makna di balik keindahan karya-karyanya,” ujar Tudiono.
Hadir pada Indonesian Fashion Talk di antaranya perwakilan dari komunitas Cape Malay di wilayah Cape Town dan sekitarnya serta anggota organisasi International Woman’s Club (IWC) Cape Town, serta hadir secara virtual para diaspora Indonesia di berbagai belahan dunia dan pakar di bidang fesyen dan entertain, salah satunya Anwar Fuady, Ketua Umum Parsi dan Perfilman Nasional Indonesia.
IFT mendapat dukungan dari Sultan Tidore. Dalam pernyataan secara virtual, Sultan Tidore sangat mendukung kegiatan promosi tekstil dan kain tenun yang diselenggarakan oleh KBRI, KJRI, dan ITPC.
“Kegiatan ini diyakini akan semakin mempererat hubungan bilateral RI-Afsel mengingat warga Cape Malay keturunan Indonesia di Cape Town dan diplomasi kain tenun Tuan Guru nampak sangat menjanjikan,” ungkap Tudiono.
Setelah kegiatan berlangsung para tamu menghampiri meja promosi para desainer untuk melakukan pembelian, dengan beberapa distributor lokal menyatakan ketertarikannya untuk dapat menjual produk mereka di Cape Town.
Pada kesempatan kegiatan promosi ini, hadir pula Lenywati, pemilik Tirta Ayu Spa Indonesia. Melalui promosinya, Tirta Ayu memberikan sejumlah sampel produk spa dan demonstrasi pijat leher dan pundak.
Promosi tersebut kemudian menarik perhatian anggota IWC Cape Town yang memiliki jaringan kerja perhotelan, dan ingin memasukan brand Tirta Ayu dalam jaringan hotel di Cape Town.
Jessica Febriani dan Anita Gathmir sama-sama mengungkapkan rasa senang atas penyelenggaraan Fashion Talk terutama respons pasar produk fesyen Indonesia di Afsel yang menjanjikan. Bahkan, diaspora Indonesia di Australia dan di Paris berharap kegiatan semacam ini dapat dihadirkan di sana.
Hal ini melengkapi suksesnya penyelenggaraan Fashion Show dan Business Matching yang digelar sehari sebelumnya oleh KBRI Pretoria bersama KJRI Cape Town dan ITPC Johannesburg di hotel legendaris Moint Nelson Hotel di Cape Town.
KJRI Cape Town bakal terus melakukan kegiatan diplomasi promosi budaya dan potensi ekonomi Indonesia di wilayah kerja KJRI Cape Town yang meliputi empat dari sembilan provinsi Afrika Selatan (Western Cape, Northern Cape, Eastern Cape, dan Free State).
Sebagai upaya memperkuat promosi produk-produk Indonesia, KJRI berencana menyelenggarakan kegiatan Pasar Rakyat Indonesia di Cape Town pada 14 Oktober 2023.
(rca)