Kemlu Sebut Diplomasi Indonesia Diperhitungkan di Tingkat Global

Senin, 23 September 2024 - 20:09 WIB
loading...
Kemlu Sebut Diplomasi...
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Pahala Nugraha Mansury menyebut diplomasi Indonesia diperhitungkan di tingkat global. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Selama satu dekade terakhir, diplomasi Indonesia telah menorehkan berbagai pencapaian positif baik di kawasan maupun dunia. Hal itu dibuktikan dengan kepemimpinan Indonesia dalam berbagai forum dunia.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Pahala Nugraha Mansury menyampaikan, kebijakan luar negeri Indonesia berfokus pada prinsip bebas aktif yang dijalankan secara terukur dan terkalkulasi baik, serta berorientasi pada aksi dan hasil.

"Dalam kurun waktu 10 tahun ini, Indonesia telah membuktikan diri sebagai negara yang mampu berdiri di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi dunia," ujarnya dalam dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Satu Dasawarsa Diplomasi Indonesia Hadapi Dinamika Global', Senin (23/9/2024).



Salah satu pilar utama diplomasi Indonesia selama 10 tahun terakhir adalah diplomasi ekonomi. Dia pun menekankan Indonesia berhasil memperluas akses pasar dan meningkatkan arus investasi asing ke Tanah Air.

“Diplomasi ekonomi berjalan di tengah tantangan global seperti perang dagang, proteksionisme, dan krisis geopolitik. Namun, Indonesia berhasil memperluas akses pasar melalui 27 perjanjian perdagangan internasional, membuka akses pasar baru di Amerika Latin, Afrika, dan Karibia,” sebut dia.



Di samping itu, berkah diplomasi ekonomi juga berimbas pada investasi asing langsung (FDI) ke Indonesia meningkat signifikan dari USD28 miliar pada 2014 menjadi USD50 miliar pada 2023.

“Ini mencerminkan keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia dalam menarik investasi di sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, pangan, dan kesehatan,” katanya.

Selama periode 2019-2020, diplomasi Indonesia juga berbuah manis ketika menjabat anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB), serta menjadi pemimpin sejumlah inisiatif penting. Salah satunya mendorong resolusi mengenai perempuan dalam penjaga perdamaian serta memperbaiki metode kerja Komite Sanksi 1267.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2085 seconds (0.1#10.140)