Suhardi Alius Beberkan Perkembangan Konten Radikal

JAKARTA - Keberadaan konten radikal di dunia maya tidak terlepas dari tergerusnya wawasan kebangsaan. Tanpa adanya perimbangan, ancaman konten radikal akan luar biasa.

Apalagi saat ini pelajaran kebangsaan di sekolah banyak dilupakan. Contohnya sudah banyak anak muda tidak tahu pengetahuan umum kebangsaan, bagaimana dan siapa pahlawan bangsa, dan lain-lain.

"Melalui dunia maya tidak ada filter lagi, semua bisa ditelan begitu saja, itu bisa terjadi di mana-mana dan di sekitar kita," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius melalui keterangan persnya, Jumat (14/4/2017).

Dia mengakui, tugas duta damai dunia maya tidak mudah. Namun dia yakin para duta damai dunia maya yang notabene adalah anak muda, punya cara dan kiat sendiri untuk menghadapi penyebaran radikalisme dan terorisme di dunia maya.

"Saya atas nama pemerintah dan negara mohon bantuan kepada adik-adik untuk terlibat aktif dalam melakukan kontra radikalisasi di dunia maya," ucapnya. (Baca: Selama 2016, Pemerintah Blokir 800 Ribu Situs Abal-abal)

Pernyataan itu disampaikan juga oleh Suhardi Alius saat menutup acara pelatihan duta damai dunia maya 2017 wilayah Jawa Barat di Bandung, Kamis, 13 April 2017.