Kiai Said Ingatkan Bahaya Kontaminasi dari Penceramah Radikal

Senin, 28 Agustus 2023 - 21:56 WIB
loading...
A A A
"Indonesia ini bukan negara agama, tetapi negara kebangsaan yang berasal dari semua komponen yang ada, baik apa pun agamanya, suku atau etnasinya dan sebagainya. Itu sudah merupakan keputusan founding fathers kita, termasuk dari kalangan Nahdlatul Ulama," katanya.

Ketua Umum PBNU periode 2010-2011 ini mengaku heran kenapa di beberapa kantor BUMN ada yang berpemahaman radikal. Bahkan yang lebih mengherankan, ada khatib-khatib di BUMN yang khutbahnya menyerang pemerintah.

"Saya pernah dengar sendiri, salat Jumat (di BUMN), khatib malah menghantam pemerintah, menganggap pemerintah itu thogut, dan sebagainya. Selama tidak menegakkan hukum Islam maka negara thogut, pemerintah thogut, dan harus kita perangi. Itu khutbahnya di BUMN lho, tapi dia antipemerintah. Saya pernah dengar sendiri, ngeri sekali," katanya.

Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) itu meminta kepada seluruh instansi BUMN terus berperan untuk mengawasi dan benar-benar selektif dalam menerima pegawainya. "Ya harus benar-benar selektif dalam menerima pegawainya, kemudian setelah masuk tentunya harus ada juga pembinaan tidak hanya cukup dilakukan cuma sekali tapi harus terus-menerus," katanya.

Kiai Said juga berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama umat Islam bahwa radikalisme terorisme itu bertentangan agama Islam. Tidak dibenarkan dalam agama Islam.
(abd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4012 seconds (0.1#10.140)