Kantor Pusat ACT Tutup Sementara, Layanan Kemanusiaan dan Kurban Tetap Optimal
loading...

Luasnya dampak multidimensi dari wabah tersebut menggerakkan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk berada di lini terdepan melayani jutaan masyarakat Indonesia dan dunia yang terdampak.
A
A
A
JAKARTA - Lima bulan sudah pandemi Covid-19 mendera Indonesia. Tidak hanya menyerang di aspek kesehatan, Covid-19 juga melumpuhkan sendi ekonomi bangsa. Luasnya dampak multidimensi dari wabah tersebut menggerakkan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk berada di lini terdepan melayani jutaan masyarakat Indonesia dan dunia yang terdampak.
Sejak Maret hingga akhir Juli ini, tercatat sekitar 250 ribu aksi kemanusiaan dilakukan dan menjangkau 26 provinsi di Indonesia dan 5 negara terdampak krisis kemanusiaan.
Aksi tersebut meliputi layanan kesehatan dan disinfeksi, rangkaian program pemenuhan kebutuhan pangan, hingga pemberdayaan bagi masyarakat yang terkena dampak sosial ekonomi dari pandemi.
Aksi ini melibatkan ratusan ribu dermawan, puluhan ribu relawan, dan ratusan karyawan di 43 kantor cabang ACT di 34 provinsi, dengan menaati peraturan pemerintah dalam menjalankan protokol penanganan Covid-19.
Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar menyampaikan, masifnya penanganan dampak Covid-19 tidak terlepas dari mendesaknya kebutuhan masyarakat selama pandemi, utamanya medis dan pangan. “Selama lima bulan terakhir ini, pandemi kian menggerogoti sektor medis dan ekonomi umat. Dampaknya sangat signifikan. Oleh karenanya kami terus berjuang membersamai perjuangan tim medis di garda terdepan hingga mendampingi masyarakat prasejahtera yang terdampak langsung resesi ekonomi akibat wabah corona. Kami gerakkan kepedulian masyarakat dan menyalurkannya melalui pendistribusian pangan hingga pemberdayaan usaha ultra mikro,” terang Ibnu, Kamis (30/7).
Sejak Maret hingga akhir Juli ini, tercatat sekitar 250 ribu aksi kemanusiaan dilakukan dan menjangkau 26 provinsi di Indonesia dan 5 negara terdampak krisis kemanusiaan.
Aksi tersebut meliputi layanan kesehatan dan disinfeksi, rangkaian program pemenuhan kebutuhan pangan, hingga pemberdayaan bagi masyarakat yang terkena dampak sosial ekonomi dari pandemi.
Aksi ini melibatkan ratusan ribu dermawan, puluhan ribu relawan, dan ratusan karyawan di 43 kantor cabang ACT di 34 provinsi, dengan menaati peraturan pemerintah dalam menjalankan protokol penanganan Covid-19.
Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar menyampaikan, masifnya penanganan dampak Covid-19 tidak terlepas dari mendesaknya kebutuhan masyarakat selama pandemi, utamanya medis dan pangan. “Selama lima bulan terakhir ini, pandemi kian menggerogoti sektor medis dan ekonomi umat. Dampaknya sangat signifikan. Oleh karenanya kami terus berjuang membersamai perjuangan tim medis di garda terdepan hingga mendampingi masyarakat prasejahtera yang terdampak langsung resesi ekonomi akibat wabah corona. Kami gerakkan kepedulian masyarakat dan menyalurkannya melalui pendistribusian pangan hingga pemberdayaan usaha ultra mikro,” terang Ibnu, Kamis (30/7).
Lihat Juga :