Temuan Survei SMRC, Pendukung Jokowi Berpindah ke Ganjar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Riset Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Deni Irvani mengungkap, terdapat pola dukungan yang berbanding terbalik antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ganjar Pranowo . Hal tersebut terlihat dari hasil survei Lembaga Riset SMRC sejak 2021 hingga 2023.
Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa pendukung Presiden Jokowi berpindah ke bakal calon presiden (bacapres) PDIP Ganjar Pranowo.
"Semakin berkurang dukungan pada Jokowi, semakin menguat dukungan pada Ganjar, jadi pindahlah kira-kira pendukung Jokowi itu pada Ganjar," kata Deni Irvani saat memaparkan hasil surveinya secara daring, Rabu (23/8/2023).
"Walaupun di akhir ini, polanya tidak sekuat sebelum sebelumnya. Ketika Ganjar menguat dari 18,6 ke 22,7 persen, Pak Jokowi tidak banyak perubahan lagi, karena sudah hampir habis juga elektabilitas Pak Jokowi," sambungnya.
Berdasarkan hasil survei pada Mei 2021, Jokowi mendapat dukungan sebanyak 27,6 persen, dan Ganjar 5,9 persen. Selama 2021 hingga 2023, Jokowi terus mengalami penurunan dukungan seiring dengan bertambahnya dukungan kepada Ganjar.
Jumlah yang paling signifikan terlihat dalam survei SMRC yang dilakukan pada 2 hingga 11 Maret 2023. Jokowi mendapatkan persentase 10,8, sedangkan Ganjar 13,0 persen. Kemudian pada survei selanjutnya, angka tersebut terus melambung.
Seperti dalam survei 30 April hingga 7 Mei 2023, Jokowi turun ke angka 4,0 persen, sedangkan Ganjar 17,2 persen. Begitu pula pada suvei terbaru SMRC yang dilakukan sela 31 Juli hingga 11 Agustus 2023. Jokowi mengalami kenaikan menjadi 6,8 persen, namun Ganjar melompat jauh ke angka 20,8 persen.
Sebagai informasi, survei terbaru SMRC dilakukan pada 31 Juli hingga 11 Agustus 2023 dengan populasi seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sampel basis sebanyak 3.710 responden dipilih secara random (stratified multistage random sampling) dari populasi tersebut dengan jumlah yang proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa pendukung Presiden Jokowi berpindah ke bakal calon presiden (bacapres) PDIP Ganjar Pranowo.
"Semakin berkurang dukungan pada Jokowi, semakin menguat dukungan pada Ganjar, jadi pindahlah kira-kira pendukung Jokowi itu pada Ganjar," kata Deni Irvani saat memaparkan hasil surveinya secara daring, Rabu (23/8/2023).
"Walaupun di akhir ini, polanya tidak sekuat sebelum sebelumnya. Ketika Ganjar menguat dari 18,6 ke 22,7 persen, Pak Jokowi tidak banyak perubahan lagi, karena sudah hampir habis juga elektabilitas Pak Jokowi," sambungnya.
Berdasarkan hasil survei pada Mei 2021, Jokowi mendapat dukungan sebanyak 27,6 persen, dan Ganjar 5,9 persen. Selama 2021 hingga 2023, Jokowi terus mengalami penurunan dukungan seiring dengan bertambahnya dukungan kepada Ganjar.
Jumlah yang paling signifikan terlihat dalam survei SMRC yang dilakukan pada 2 hingga 11 Maret 2023. Jokowi mendapatkan persentase 10,8, sedangkan Ganjar 13,0 persen. Kemudian pada survei selanjutnya, angka tersebut terus melambung.
Seperti dalam survei 30 April hingga 7 Mei 2023, Jokowi turun ke angka 4,0 persen, sedangkan Ganjar 17,2 persen. Begitu pula pada suvei terbaru SMRC yang dilakukan sela 31 Juli hingga 11 Agustus 2023. Jokowi mengalami kenaikan menjadi 6,8 persen, namun Ganjar melompat jauh ke angka 20,8 persen.
Sebagai informasi, survei terbaru SMRC dilakukan pada 31 Juli hingga 11 Agustus 2023 dengan populasi seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sampel basis sebanyak 3.710 responden dipilih secara random (stratified multistage random sampling) dari populasi tersebut dengan jumlah yang proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
(maf)