Elektabilitas Ganjar Pranowo Melejit, Ketua DPP Jaman: Pribadi yang Disukai Rakyat

Selasa, 22 Agustus 2023 - 23:36 WIB
loading...
Elektabilitas Ganjar...
Ketua DPP Jaman Iwan Dwi Laksono mengatakan unggulnya elektabilitas Ganjar Pranowo di survei menandakan bahwa langkah strategis dan taktis berjalan dengan efektif seperti beberapa acara diskusi dengan milenial hingga silaturahmi dengan tokoh-tokoh. Foto/M
A A A
JAKARTA - Elektabilitas atau tingkat keterpilihan masyarakat terhadap Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (Capres) Partai Perindo di Pilpres 2024 kembali menunjukkan kenaikan. Hal ini terpotret dalam hasil survei yang dilakukan Litbang Kompas pada akhir hingga awal Agustus 2023 ini.

Dalam data survei itu, Ganjar Pranowo memperoleh elektabilitas sebesar 24,9%, Prabowo Subianto 24,6%, dan Anies Baswedan 12,7%. Angka ini diketahui ketika responden dibebaskan memilih siapa saja tokoh yang akan didukung sebagai capres atau biasa dikenal pertanyaan terbuka (top of mind).




Menanggapi hal itu, Ketua DPP Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman) Iwan Dwi Laksono mengatakan unggulnya elektabilitas Ganjar Pranowo di sejumlah lembaga survei menandakan bahwa langkah strategis dan taktis berjalan dengan efektif seperti beberapa acara diskusi dengan milenial hingga silaturahmi dengan tokoh-tokoh.

"Ini menandakan bahwa langkah-langkah strategis dan taktis berjalan sangat efektif, semisal diskusi interaktif bersama milenial, kunjungan silahturahmi kepada tokoh-tokoh masyarakat/umat. Jaman memandang ini harus tetap berjalan dan kembali digencarkan terkhusus untuk dapil-dapil yang dimana Jokowi kalah di 2 kali pilpres. Kita berkeyakinan dengan gaya elegan, komunikatif dan membuminya Ganjar Pranowo adalah pribadi yang disukai oleh rakyat," ujar Iwan dalam keterangannya, Selasa (22/8/2023).

Selain itu juga, lanjut Iwan, Jaman pun memberikan catatan bahwa basis militan Jokowi harus diberikan perhatian khusus karena diketahui saat ini Relawan Jokowi terbelah.

"Jaman juga memberi catatan bahwa basis militan Jokowi harus diberi perhatian khusus, dikarenakan situasi terbelahnya dukungan para Relawan Jokowi. Dan perlu dibangun narasi akan keberlanjutan program-program Jokowi melalui program genuine dari Ganjar Pranowo. Jangan dilupakan pula akan kekuatan relawan yang saat ini ada di dalam barisan pendukung Ganjar Pranowo," beber Iwan.

Namun, kata Iwan, yang terpenting saat ini adalah bagaimana caranya agar merebut hari rakyat agar Ganjar Pranowo bisa menang di Pilpres 2024 mendatang.

"Terpenting dari itu semua adalah mau merebut hati rakyat tentulah dengan bahasa rakyat. Kenali siapa rakyat, dengar mereka, keniscayaan akan luluhnya rakyat untuk memilih Ganjar Pranowo adalah menjadi nyata," pungkasnya.

Perlu diketahui, dalam data survei Litbang Kompas, Ganjar Pranowo memperoleh elektabilitas sebesar 24,9%, Prabowo Subianto 24,6%, dan Anies Baswedan 12,7%. Angka ini diketahui ketika responden dibebaskan memilih siapa saja tokoh yang akan didukung sebagai capres atau biasa dikenal pertanyaan terbuka (top of mind).

"Perolehan Ganjar kali ini kembali naik setelah pada Mei 2023 turun ke angka 22,8 persen. Posisi keterpilihannya sekarang mendekati elektabilitas pada Januari 2023 yang sebesar 25,3 persen," kata Peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan dalam keterangannya.

Elektabilitas Ganjar sempat tertinggal 1,7% dari Prabowo pada Mei 2023, kini Ganjar unggul tipis 0,3%. Meskipun tidak terlalu signifikan, tren kenaikan ini dapat berpengaruh terhadap pergerakan politik ke depan.

Di sisi lain, Ganjar juga masih bersaing ketat dengan Prabowo dalam simulasi terhadap 10 nama, lima nama, hingga tiga nama yang diajukan untuk dipilih. Dalam skema 10 nama, Ganjar mendapatkan 29,6% sedangkan Prabowo 27,1% dan Anies 15,2%. Adapun dalam skema lima nama, perolehan Ganjar 31,8%, Prabowo 27,8%, dan Anies 15,6%.

"Hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya suara Ganjar yang tampak menanjak," pungkasnya.



Survei ini dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023, melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia. Sementara, margin of error yang diterapkan dalam survei ini sebesar ±2,65%.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0766 seconds (0.1#10.140)