Survei: Ganjar Masih Dapat Aliran Suara Terbesar dari Pemilih Jokowi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ganjar Pranowo menjadi bakal calon presiden (Bacapres) yang masih mendapatkan aliran suara terbesar dari pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres sebelumnya. Hal ini terpotret dalam survei Litbang Kompas pada akhir Juli hingga awal Agustus 2023 ini.
Litbang Kompas sengaja momotret hal tersebut lantaran menjadi salah satu isu yang menarik dalam dinamika perpolitikan terkait perebutan suara pemilih Presiden Jokowi yang dilakukan para Bacapres.
"Sejauh tertangkap dalam survei periodik Litbang Kompas, Ganjar masih mendapatkan aliran suara terbesar dari pemilih Jokowi, yakni 63,6 persen, jika Ganjar hanya berhadapan dengan Prabowo," kata peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).
Kendati demikian kata dia, ada kecenderungan tentang semakin membesarnya suara pemilih Jokowi yang mengalir ke Prabowo.
"Pada Januari 2023 masih di angka 27,7 persen, kemudian menjadi 33,9 persen pada Mei, dan kini naik ke angka 36,4 persen," ujarnya.
Survei ini dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023, melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia. Sementara, margin of error yang diterapkan dalam survei ini sebesar ±2,65 persen.
Litbang Kompas sengaja momotret hal tersebut lantaran menjadi salah satu isu yang menarik dalam dinamika perpolitikan terkait perebutan suara pemilih Presiden Jokowi yang dilakukan para Bacapres.
"Sejauh tertangkap dalam survei periodik Litbang Kompas, Ganjar masih mendapatkan aliran suara terbesar dari pemilih Jokowi, yakni 63,6 persen, jika Ganjar hanya berhadapan dengan Prabowo," kata peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).
Kendati demikian kata dia, ada kecenderungan tentang semakin membesarnya suara pemilih Jokowi yang mengalir ke Prabowo.
"Pada Januari 2023 masih di angka 27,7 persen, kemudian menjadi 33,9 persen pada Mei, dan kini naik ke angka 36,4 persen," ujarnya.
Survei ini dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023, melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia. Sementara, margin of error yang diterapkan dalam survei ini sebesar ±2,65 persen.
(maf)