Di Sidang AIPA, Ketua DPR Sahkan 30 Resolusi untuk Kepentingan ASEAN

Kamis, 10 Agustus 2023 - 02:14 WIB
loading...
Di Sidang AIPA, Ketua...
Ketua DPR sekaligus Presiden ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) 2023 Puan Maharani memimpin Sidang Paripurna terakhir perhelatan sidang umum forum parlemen negara-negara ASEAN. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Ketua DPR sekaligus Presiden ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) 2023 Puan Maharani memimpin Sidang Paripurna terakhir perhelatan sidang umum forum parlemen negara-negara ASEAN itu. Dalam sidang tersebut, disahkan 30 resolusi untuk kepentingan kawasan ASEAN.

"Berdasarkan Order of Business, Sidang Paripurna Kedua dalam rangkaian Sidang Umum ke-44 ASEAN Inter-Parliamentary Assembly atau AIPA kali ini memiliki 3 agenda utama,” kata Puan saat membuka sidang paripurna AIPA di lokasi acara, Rabu (9/8/2023).

Agenda tersebut adalah presentasi dan adopsi laporan Komisi-Komisi, pengumuman tanggal dan tempat sidang Umum AIPA ke-45 dan penandatanganan Komunike Bersama (Joint Communique). Puan kemudian mempersilakan ketua-ketua pertemuan komisi AIPA ke-44 untuk mempresentasikan hasil rapat-rapat yang dilakukan selama Sidang Umum AIPA ke-44 berlangsung.



Pertama adalah laporan dari Ketua Pertemuan Anggota Parlemen Wanita AIPA (WAIPA), Irine Yusiana Roba Putri. Dalam laporannya, Irine menyebut WAIPA menghasilkan 3 resolusi pada Sidang WAIPA kali ini. Salah satunya merupakan usul dari Indonesia yaitu ‘Enhancing Asean Resilience Through Women Leadership and Gender-Responsive Parliaments’ atau ‘Meningkatkan Ketahanan Asean Melalui Kepemimpinan Perempuan dan Parlemen yang Responsif terhadap Gender.

Usai laporan dari Irine, Puan meminta tanggapan dari anggota parlemen AIPA. Karena tidak ada masukan dan tanggapan, Puan lalu mengetuk palu tanda Resolusi dari WAIPA bisa disahkan dan menjadi point resolusi dalam Sidang Umum AIPA ke-44 di Indonesia.



Setelahnya, mantan Menko PMK tersebut meminta Ketua Pertemuan Parlemen Muda AIPA atau Young Parliamentarians of AIPA (YPA), Dyah Roro Esti Widya Putri untuk memberikan laporannya. Adapun komisi anggota parlemen muda AIPA itu menghasilkan dua resolusi.

Salah satu resolusi dari YPA juga usul dari Indonesia yakni soal ‘Advancing Youth Engagement for Inclusive Development, Economic Transformation, and Democratic Participation’ atau Memajukan Keterlibatan Pemuda untuk Pembangunan Inklusif, Transformasi Ekonomi, dan Partisipasi Demokrasi.

Puan kembali bertanya kepada seluruh anggota AIPA apakah ada masukan dan tanggapan terkait resolusi yang diberikan oleh YAPA. Sidang memutuskan untuk menyetujui resolusi YPA yang disahkan oleh Puan dengan tanda ketukan palu. "Saya lanjutkan ke presentasi Laporan Komisi Urusan Politik. Saya mengundang Bapak Dr. Fadli Zon, Ketua Komisi Urusan Politik, untuk menyampaikan laporannya," ucap Puan mempersilahkan Fadli Zon naik ke atas mimbar untuk menyampaikan laporan.

Komisi urusan politik menghasilkan 6 resolusi, dua di antaranya usul Indonesia yakni resolusi menjaga perdamaian, keamanan, dan stabilitas kawasan melalui dialog dan kerja sama dan resolusi kerja sama parlemen untuk mencapai perdamaian jangka panjang di Myanmar.

Selain itu, Fadli Zon juga menyatakan komisi urusan politik menyepakati pembentukan Komite Ad Hoc dalam upaya membantu Myanmar mencapai solusi damai dan berkelanjutan. Dua resolusi dari komisi urusan politik pun juga disetujui anggota parlemen AIPA.


Kemudian Puan mengundang Charles Honoris untuk melaporkan hasil dari Komisi Ekonomi AIPA yang menghasilkan 5 resolusi. Dalam laporan yang dibacakan Charles, resolusi yang dihasilkan mengedepankan ekonomi hijau dalam setiap agenda kerja sama ekonomi antar negara. "Mari kita lanjutkan ke laporan berikutnya. Perkenankan saya mengundang Bapak Sukamta, Ketua Komisi Urusan Sosial, untuk mempresentasikan laporannya," sambung perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Dalam persentasinya, Sukamta menyampaikan Komisi urusan sosial mengusulkan 3 resolusi, dua di antaranya adalah usul Indonesia terkait mobilisasi aksi parlemen dalam mempromosikan green jobs (pekerjaan yang ramah lingkungan) dan keahlian untuk mendukung transisi ekonomi hijau.

Satu resolusi lainnya adalah usulan Malaysia yakni dalam hal mengatasi tantangan ketenagakerjaan terkait pengangguran yang dihadapi oleh generasi muda dan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal.

"Selanjutnya Komisi Urusan Organisasi akan mempresentasikan Laporan Komisi Urusan Organisasi, saya mengundang Bapak Putu Supadma Rudana, Ketua Komisi Urusan Organisasi, untuk menyampaikan laporannya," ucap Puan yang diikuti dengan perwakilan Komisi Urusan Organisasi naik ke atas mimbar.

Adapun Komisi Organisasi AIPA mengusulkan 11 resolusi, di mana salah satunya adalah usulan Indonesia agar AIPA memperbarui lagu tema AIPA. Dengan begitu, anak muda dan seluruh Anggota AIPA bisa terlibat dalam pembuatan lagu anthem AIPA. Semua resolusi dari komisi organisasi mendapat persetujuan.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2270 seconds (0.1#10.140)