Dukung Kesehatan Mental Anak Muda, Menpora Luncurkan Youth Mental Health Center
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo meluncurkan Youth Mental Health Center untuk mendukung kesehatan mental generasi muda Indonesia. Berdasarkan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), 1 dari 3 remaja Indonesia usia 10-17 tahun memiliki masalah kesehatan mental.
Peluncuran Youth Mental Health Center dilakukan dalam acara bertema Olah Rasa: Kuat Raganya Sehat Mentalnya di Media Center, Gedung Kemenpora, Jakarta, Selasa (2/8/2023). Menpora mendorong semua peserta berkontribusi dalam memperbaiki kesehatan mental generasi muda.
"Saat ini di Kemenpora sadar dan sudah menaruh perhatian lebih terkait pengembangan kejiwaan dan kesehatan mental. Kita juga ingin mengedukasi lebih banyak anak muda Indonesia lagi yang sadar, kalau sakit fisik ke dokter, kalau sakit mental ke psikolog atau psikiater. Dengan begini sehingga negara dan bangsa Indonesia akan semakin maju," kata Dito Ariotedjo dalam keterangan pers dikutip, Kamis (3/8/2023).
Hal ini sesuai dengan slogan terbaru Kemenpora yaitu, Olahraga yang berkaitan dengan kesehatan fisik, Olah Karya berkaitan dengan penciptaan karya bagi Indonesia, dan Olah Rasa yang berkaitan dengan kesehatan mental.
Dito berharap energi dalam menyebarkan pemahaman kesehatan mental ini bisa semakin digelorakan bersama-sama. "Saat ini kami sedang mengebut berbagai program-program riil untuk anak muda. Demi tercipta anak muda dengan fisik yang sehat, jiwanya sehat dan kuat," katanya.
Dalam kegiatan ini juga digelar talkshow bertema Memantik Perubahan Kesehatan Mental Anak Muda Indonesia. Sejumlah narasumber yang hadir antara lain Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Bayu Rahadian; Figur Publik & Tim Strategi dan Komunikasi Menpora Angela Gilsha; atlet aerobic Lody Lontoh; Psikolog Klinis Olphi Disya A, Figur Publik & Tenaga Ahli Menpora Bidang Komunikasi Publik Mikha Tambayong, dan Co-Founder & The Brain dari Menjadi Manusia Rhaka Ghanisatria.
Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional, Alia Laksono berharap perhatian soal kesehatan mental akan semakin meluas.
"Harapannya, pascaacara ini anak-anak muda bisa saling jaga antarsesama, memiliki self-awareness atau kesadaran diri terkait kesehatan mental dan jiwanya. Karena pada dasarnya self-awareness adalah suatu kesadaran memahami sifat, perilaku dan perasaan diri sendiri," katanya.
Alia menjelaskan, salah satu tujuan utama acara ini adalah menginisiasi pembentukan Youth Mental Health Center, sebuah wadah yang mendukung pemahaman dan memberikan solusi terbaik bagi kesehatan mental pemuda Indonesia. Youth Mental Health Center akan dikolaborasikan antara Kemenpora dengan wirausaha sosial seperti Able Indonesia, Menjadi Manusia, dan Genre Indonesia.
"Rencananya, Youth Mental Health Center yang pertama akan diimplementasikan di kota Bandung dengan bekerja sama dengan Pemkot dan Dispora Kota Bandung," katanya.
Selain itu, acara ini juga menampilkan sesi meditasi yang dipandu oleh Putra Wiramuda, seorang Mindfulness Practitioner. Sesi meditasi ini bertujuan untuk membantu peserta belajar meraih kedamaian dalam diri mereka dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental lewat aktivitas sederhana.
Peluncuran Youth Mental Health Center dilakukan dalam acara bertema Olah Rasa: Kuat Raganya Sehat Mentalnya di Media Center, Gedung Kemenpora, Jakarta, Selasa (2/8/2023). Menpora mendorong semua peserta berkontribusi dalam memperbaiki kesehatan mental generasi muda.
"Saat ini di Kemenpora sadar dan sudah menaruh perhatian lebih terkait pengembangan kejiwaan dan kesehatan mental. Kita juga ingin mengedukasi lebih banyak anak muda Indonesia lagi yang sadar, kalau sakit fisik ke dokter, kalau sakit mental ke psikolog atau psikiater. Dengan begini sehingga negara dan bangsa Indonesia akan semakin maju," kata Dito Ariotedjo dalam keterangan pers dikutip, Kamis (3/8/2023).
Baca Juga
Hal ini sesuai dengan slogan terbaru Kemenpora yaitu, Olahraga yang berkaitan dengan kesehatan fisik, Olah Karya berkaitan dengan penciptaan karya bagi Indonesia, dan Olah Rasa yang berkaitan dengan kesehatan mental.
Dito berharap energi dalam menyebarkan pemahaman kesehatan mental ini bisa semakin digelorakan bersama-sama. "Saat ini kami sedang mengebut berbagai program-program riil untuk anak muda. Demi tercipta anak muda dengan fisik yang sehat, jiwanya sehat dan kuat," katanya.
Dalam kegiatan ini juga digelar talkshow bertema Memantik Perubahan Kesehatan Mental Anak Muda Indonesia. Sejumlah narasumber yang hadir antara lain Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Bayu Rahadian; Figur Publik & Tim Strategi dan Komunikasi Menpora Angela Gilsha; atlet aerobic Lody Lontoh; Psikolog Klinis Olphi Disya A, Figur Publik & Tenaga Ahli Menpora Bidang Komunikasi Publik Mikha Tambayong, dan Co-Founder & The Brain dari Menjadi Manusia Rhaka Ghanisatria.
Staf Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional, Alia Laksono berharap perhatian soal kesehatan mental akan semakin meluas.
"Harapannya, pascaacara ini anak-anak muda bisa saling jaga antarsesama, memiliki self-awareness atau kesadaran diri terkait kesehatan mental dan jiwanya. Karena pada dasarnya self-awareness adalah suatu kesadaran memahami sifat, perilaku dan perasaan diri sendiri," katanya.
Alia menjelaskan, salah satu tujuan utama acara ini adalah menginisiasi pembentukan Youth Mental Health Center, sebuah wadah yang mendukung pemahaman dan memberikan solusi terbaik bagi kesehatan mental pemuda Indonesia. Youth Mental Health Center akan dikolaborasikan antara Kemenpora dengan wirausaha sosial seperti Able Indonesia, Menjadi Manusia, dan Genre Indonesia.
"Rencananya, Youth Mental Health Center yang pertama akan diimplementasikan di kota Bandung dengan bekerja sama dengan Pemkot dan Dispora Kota Bandung," katanya.
Selain itu, acara ini juga menampilkan sesi meditasi yang dipandu oleh Putra Wiramuda, seorang Mindfulness Practitioner. Sesi meditasi ini bertujuan untuk membantu peserta belajar meraih kedamaian dalam diri mereka dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental lewat aktivitas sederhana.
(abd)