Jelang AIPA ke-44, BKSAP DPR Dorong Stabilitas dan Kesejahteraan ASEAN
loading...
A
A
A
“Jangan sampai ada terjadi mungkin satu negara yang punya growth yang tinggi atau ASEAN lainnya, justru jomplang growthnya. Nah, rakyat satu negara di ASEAN itu mungkin tidak mendapatkan benefit dari peningkatan ekonomi, sementara rakyat negara ASEAN lain yang hanya mendapatkan kesejahteraan dari peningkatan ekonomi kawasan ASEAN,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Sukamta mengatakan, di tengah perubahan global, Eropa dan Amerika yang dulu menjadi kiblat dunia, kini tidak lagi di tengah perang Ukraina vs Rusia juga China vs Taiwan. Maka duniasedang dalam pembentukan poros baru dari satu raksasa barat ke multipolar dan ini berdampak pada tatanan sosial ekonomi dan politik global.
"Dulu mayoritas produk industri dikuasai AS tapi sekarang turun 50%, sehingga terjadi kemunduran ekonomi yang membuat banyak negara dan koorporasi mereka-reka tentang pertumbuhan ekonomi ke depan yang tidak lagi bergantung pada AS maka akan seperti apa?," ujarnya secara virtual.
Menurut Sukamta, kondisi yang menjadikan dunia menyeting ulang tatanan eknominya, di mana regionalisme ekonomi akan tumbuh kuat, dan ASEAN harus membuktikan itu.
"Indonesia sebagai saudara tua di ASEAN perannya sangat penting, seperti Jerman di Eropa," terang politisi PKS ini.
"Jadi, dalam konteks Keketuaan Indonesia harus meningkatkan perannya, baik eksekutif maupun legislatif. Seperti konflik Myanmar yang belum selesai, maka Indonesia harus mendorong lebih kuat lagi untuk mewujudkan demokrasi itu," tegas Sukamta.
Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Sukamta mengatakan, di tengah perubahan global, Eropa dan Amerika yang dulu menjadi kiblat dunia, kini tidak lagi di tengah perang Ukraina vs Rusia juga China vs Taiwan. Maka duniasedang dalam pembentukan poros baru dari satu raksasa barat ke multipolar dan ini berdampak pada tatanan sosial ekonomi dan politik global.
"Dulu mayoritas produk industri dikuasai AS tapi sekarang turun 50%, sehingga terjadi kemunduran ekonomi yang membuat banyak negara dan koorporasi mereka-reka tentang pertumbuhan ekonomi ke depan yang tidak lagi bergantung pada AS maka akan seperti apa?," ujarnya secara virtual.
Menurut Sukamta, kondisi yang menjadikan dunia menyeting ulang tatanan eknominya, di mana regionalisme ekonomi akan tumbuh kuat, dan ASEAN harus membuktikan itu.
"Indonesia sebagai saudara tua di ASEAN perannya sangat penting, seperti Jerman di Eropa," terang politisi PKS ini.
"Jadi, dalam konteks Keketuaan Indonesia harus meningkatkan perannya, baik eksekutif maupun legislatif. Seperti konflik Myanmar yang belum selesai, maka Indonesia harus mendorong lebih kuat lagi untuk mewujudkan demokrasi itu," tegas Sukamta.
(hab)