Sekjen PDIP Tegaskan Pemenangan Ganjar Pranowo Kerja Bersama Parpol dan Relawan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa pemenangan bakal calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo merupakan kerja bersama partai politik dan relawan yang bergerak baik ke akar rumput maupun melalui jalur udara.
Hal tersebut disampaikan Hasto saat menghadiri pembekalan lebih dari 300 Juru Kampanye Partai Politik dan Relawan Pendukung Ganjar Pranowo di MNC Conference Hall, Gedung iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023).
"Kerja sama parpol pendukung Ganjar Juga diperluas di dalam pemilu legislatif sehingga pemetaan di setiap pemilihan itu juga dilakukan bersama-sama," ujar Hasto.
Ia menyebutkan Presiden terpilih dalam Pilpres 2024 nantinya memerlukan topangan dari parlemen 50% + 1 sehingga kebersamaan antar partai politik pendukung Ganjar Pranowo perlu lebih dipererat.
"Sehingga pemerintahan dengan diharapkan dengan dukungan rakyat kepada Pak Ganjar Pranowo dapat melaju cepat untuk kemajuan Indonesia raya kita," kata dia.
Untuk melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi, Hasto menyebutkan diperlukan berbagai aspek-aspek strategi komunikasi politik kemudian teknik-teknik penggalangan di dalam pelatihan juru kampanye.
"Termasuk bagaimana membangun persepsi positif tanpa black campaign di dalam mendorong agar Pak Ganjar Pranowo yang sekarang ini elektoralnya sudah meroket itu dapat di sambut oleh pemuda Indonesia," jelasnya.
Ia melihat generasi muda saat ini mayoritas memang menginginkan pemimpin yang visioner, pemimpin yang merakyat, yang jujur, punya pengalaman yang luwes di pemerintahan.
Hasto juga menegaskan pelatihan Juru Kampanye Ganjar Pranowo tersebut tidak ada kaitannya dengan acara siaga apel perubahan yang dilakukan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
"Tidak ada kaitannya, karena acara ini dilakukan di dalam koordinasi dengan para Sekjen sebelumnya tidak ada kaitannya dengan mobilisasi yang dilakukan partai Nasdem," tegas Hasto.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan pihaknya bukanlah mobilisasi namun pemberdayaan. "Kalau kami kan bukan mobilisasi, kami ini politiknya pemberdayaan. Mereka (kader dan relawan pendukung Ganjar Pranowo) datang karena kesadaran bahwa Pak Ganjar Pranowo adalah pemimpin yang tepat dengan pengalaman yang sangat luas," tutup Hasto.
Sebagaimana diketahui, Capres Ganjar Pranowo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah menjalin kerja sama setidaknya dengan tiga partai politik yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Sedangkan Capres Prabowo Subianto diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang bekerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai Bulan Bintang dan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) diketahui juga telah menyatakan keinginannya untuk bergabung bekerja sama untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.
Kemudian bakal Capres Anies Baswedan diusung Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menjalin kerja sama politik dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kemudian untuk Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN) diketahui belum mengusung atau menjalin kerja sama dengan bacapres lainnya. Meskipun demikian, Partai Golkar ingin mengusung Ketum Airlangga Hartarto sebagai bakal capres.
Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) menawarkan sosok Erick Thohir sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) kepada partai politik lainnya khususnya untuk mendampingi Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Hal tersebut disampaikan Hasto saat menghadiri pembekalan lebih dari 300 Juru Kampanye Partai Politik dan Relawan Pendukung Ganjar Pranowo di MNC Conference Hall, Gedung iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023).
"Kerja sama parpol pendukung Ganjar Juga diperluas di dalam pemilu legislatif sehingga pemetaan di setiap pemilihan itu juga dilakukan bersama-sama," ujar Hasto.
Ia menyebutkan Presiden terpilih dalam Pilpres 2024 nantinya memerlukan topangan dari parlemen 50% + 1 sehingga kebersamaan antar partai politik pendukung Ganjar Pranowo perlu lebih dipererat.
"Sehingga pemerintahan dengan diharapkan dengan dukungan rakyat kepada Pak Ganjar Pranowo dapat melaju cepat untuk kemajuan Indonesia raya kita," kata dia.
Untuk melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi, Hasto menyebutkan diperlukan berbagai aspek-aspek strategi komunikasi politik kemudian teknik-teknik penggalangan di dalam pelatihan juru kampanye.
"Termasuk bagaimana membangun persepsi positif tanpa black campaign di dalam mendorong agar Pak Ganjar Pranowo yang sekarang ini elektoralnya sudah meroket itu dapat di sambut oleh pemuda Indonesia," jelasnya.
Ia melihat generasi muda saat ini mayoritas memang menginginkan pemimpin yang visioner, pemimpin yang merakyat, yang jujur, punya pengalaman yang luwes di pemerintahan.
Hasto juga menegaskan pelatihan Juru Kampanye Ganjar Pranowo tersebut tidak ada kaitannya dengan acara siaga apel perubahan yang dilakukan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
"Tidak ada kaitannya, karena acara ini dilakukan di dalam koordinasi dengan para Sekjen sebelumnya tidak ada kaitannya dengan mobilisasi yang dilakukan partai Nasdem," tegas Hasto.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan pihaknya bukanlah mobilisasi namun pemberdayaan. "Kalau kami kan bukan mobilisasi, kami ini politiknya pemberdayaan. Mereka (kader dan relawan pendukung Ganjar Pranowo) datang karena kesadaran bahwa Pak Ganjar Pranowo adalah pemimpin yang tepat dengan pengalaman yang sangat luas," tutup Hasto.
Sebagaimana diketahui, Capres Ganjar Pranowo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah menjalin kerja sama setidaknya dengan tiga partai politik yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Sedangkan Capres Prabowo Subianto diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang bekerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai Bulan Bintang dan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) diketahui juga telah menyatakan keinginannya untuk bergabung bekerja sama untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.
Kemudian bakal Capres Anies Baswedan diusung Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menjalin kerja sama politik dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Kemudian untuk Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Amanat Nasional (PAN) diketahui belum mengusung atau menjalin kerja sama dengan bacapres lainnya. Meskipun demikian, Partai Golkar ingin mengusung Ketum Airlangga Hartarto sebagai bakal capres.
Baca Juga
Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) menawarkan sosok Erick Thohir sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) kepada partai politik lainnya khususnya untuk mendampingi Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(kri)