Suara Hati dalam Dua Fiksi

Senin, 17 Juli 2023 - 12:23 WIB
loading...
A A A
Suara hati ini, antara lain berperan sebagai pedoman hidup bagi setiap orang dalam mengambil keputusannya pada momen tertentu. Jadi dia berfungsi etis karena mengarahkan seseorang untuk mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dalam tindakannya, dalam putusannya.

Dengan kata lain, suara hati menjadi pangkal otonomi manusia, karena ia merupakan kesadaran langsung tentang apa yang menjadi kewajibannya sebagai manusia dalam situasi konkret. Suara hati sekaligus menegaskan kebebasan manusia, yakni kemampuannya untuk menentukan diri lepas dari penentuan pihak luar atau orang lain.

Dalam dunia nyata, sering kita mendengar bahwa seseorang mengaku telah membuat keputusan yang keliru. Atau kita menghadapi situasi yang ragu-ragu. Dalam keadaan ragu-ragu, jika suatu keputusan masih dapat ditunda, maka sebaiknya orang tersebut pertama-tama wajib untuk mencari informasi lebih banyak untuk memperoleh kejelasan tentang situasi yang sedang dihadapinya. Namun, jika keputusan yang harus diambil tidak dapat ditunda, dan seseorang tetap ragu-ragu, maka sebaiknya ia mengikuti suara hatinya pada saat itu.

Akhirnya, bagaimana menurut Anda keputusan yang diambil Marti dalam novel Seno Gumira? Sudah benar? Lalu bagaimana jika Anda sebagai Bagus Burhan dalam novel Yudhistira?
(wur)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0752 seconds (0.1#10.140)