Profil Pahala Nugraha Mansury, Ekonom Jagoan BUMN yang Dikabarkan Jadi Wamenlu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pahala Nugraha Mansury dikabarkan ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu). Secara jabatan, Pahala hanya bergeser tempat.
Pahala merupakan lulusan S1 Akutansi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (UI) tahun 1994. Pahala kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan meraih gelar MBA dari NYU Stern School of Business.
Pria kelahiran Bogor, 8 April 1971 adalah seorang ekonom dan bankir ternama yang saat ini menjabat Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN). Pahala Nugraha dilantik sebagai Wakil Menteri BUMN I pada 23 Desember 2020 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 76/M Tahun 2020. Pahala saat itu menggantikan posisi Budi Gunadi Sadikin yang ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Kesehatan.
Selama kariernya, Pahala banyak berkecimpung di perusahaan BUMN. Sebelum menjabat Wamen BUMN I, ia merupakan Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) periode 2019-2020.
Sebelumnya, Pahala juga pernah menduduki posisi penting di perusaaan BUMN. Ia tercatat pernah menjabat Direktur Keuangan PT Pertamina (2018- 2019), Direktur Utama PT Garuda Indonesia (2017-2018, Direktur Treasury & Market PT Bank Mandiri (2015-2017), serta pengalaman profesional di berbagai konsultan internasional.
Pahala punya koleksi penghargaan sebagai ASEAN’s Best CFO pada 2021, Indonesia’s Best CFO pada 2013, dan menjadi Runner Up Finance Asia Indonesia CFO of the year pada 2007 dan 2009.
Pada tahun 1999 Pahala bergabung dengan Booz Allen Hamilton sebagai konsultan senior. Pada tahun yang sama, ia pemimpin sejumlah proyek perbankan Boston Consulting Group di Asia Tenggara.
Melihat prestasinya Pahala, Bank Mandiri lalu merekrutnya. Selam kurun waktu 2003-2006 Pahala pernah berganti-ganti posisi di Bank Mandiri sebagai group head corporate development, divisi change management office, divisi accounting, dan divisi economic research.
Pada tahun 2006 Pahala diangkat menjadi EVP Coordinator Finance & Strategy and Chief Financial Officer. Kegiatan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) Bank Mandiri merupakan buah pemikirannya.
Pada tahun 2017, Pahala pindah tugas menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia. Pada awal masa memimpin perusahaan penerbangan itu, kerugian Garuda sempat mencapai USD283,8 juta, dan angka tersebut bisa ditekan Pahala menjadi USD213,4 juta pada akhir tahun.
Pada kuartal pertama 2018, Garuda Indonesia kembali mengalami kerugian sebesar USD64 juta, padahal penumpang secara tahunan naik 5% dan kargo yang dimuat juga naik 3,2%. Pahala berdalih bahwa perusahaan terbebani dengan naiknya biaya operasional yang dipicu kenaikan harga minyak dunia.
Beberapa capaian positif dicatatkan Garuda Indonesia pada era Pahala. Di antaranya tingkat keterisian penumpang naik 71 persen dan kinerja ketepatan waktu penerbangan mencapai 88,8 persen atau meningkat dibandingkan OTP tahun sebelumnya sebesar 86.5 persen. Hal lain yang meningkat adalah aircraft utilization atau rata-rata pesawat mengudara dalam periode 24 jam, dari 9.19 jam menjadi 9.41 jam.
Pada 11 September 2018, Pahala digantikan Ari Askhara. Dari Garuda Indonesia ia dipindah menjadi Direktur Keuangan Pertamina. Setahun kemudian, Menteri BUMN Erick Thohir mempercayakan Pahala memimpin BTN.
Saat itu sempat terjadi kisruh jabatan dirut usai pencopotan Maryono dan digantikan oleh Suprajarto yang sebelumnya menjabat Direktur Utama BRI. Sebelum menjadi Dirut BTN, Pahala sempat masuk kandidat Dirut Bank Mandiri. Namun akhirnya yang terpilih adalah Royke Tumilaar.
Pahala merupakan lulusan S1 Akutansi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (UI) tahun 1994. Pahala kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan meraih gelar MBA dari NYU Stern School of Business.
Pria kelahiran Bogor, 8 April 1971 adalah seorang ekonom dan bankir ternama yang saat ini menjabat Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN). Pahala Nugraha dilantik sebagai Wakil Menteri BUMN I pada 23 Desember 2020 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 76/M Tahun 2020. Pahala saat itu menggantikan posisi Budi Gunadi Sadikin yang ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Kesehatan.
Selama kariernya, Pahala banyak berkecimpung di perusahaan BUMN. Sebelum menjabat Wamen BUMN I, ia merupakan Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) periode 2019-2020.
Sebelumnya, Pahala juga pernah menduduki posisi penting di perusaaan BUMN. Ia tercatat pernah menjabat Direktur Keuangan PT Pertamina (2018- 2019), Direktur Utama PT Garuda Indonesia (2017-2018, Direktur Treasury & Market PT Bank Mandiri (2015-2017), serta pengalaman profesional di berbagai konsultan internasional.
Pahala punya koleksi penghargaan sebagai ASEAN’s Best CFO pada 2021, Indonesia’s Best CFO pada 2013, dan menjadi Runner Up Finance Asia Indonesia CFO of the year pada 2007 dan 2009.
Perjalanan Karier Pahala
Pahala memulai karier sebagai change management consultant di Andersen Consulting Jakarta hingga tahun 1997. Setelah itu ia bekerja di sebuah perusahaan pengelolaan investasi di New York, Amerika Serikat.Pada tahun 1999 Pahala bergabung dengan Booz Allen Hamilton sebagai konsultan senior. Pada tahun yang sama, ia pemimpin sejumlah proyek perbankan Boston Consulting Group di Asia Tenggara.
Baca Juga
Melihat prestasinya Pahala, Bank Mandiri lalu merekrutnya. Selam kurun waktu 2003-2006 Pahala pernah berganti-ganti posisi di Bank Mandiri sebagai group head corporate development, divisi change management office, divisi accounting, dan divisi economic research.
Pada tahun 2006 Pahala diangkat menjadi EVP Coordinator Finance & Strategy and Chief Financial Officer. Kegiatan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) Bank Mandiri merupakan buah pemikirannya.
Pada tahun 2017, Pahala pindah tugas menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia. Pada awal masa memimpin perusahaan penerbangan itu, kerugian Garuda sempat mencapai USD283,8 juta, dan angka tersebut bisa ditekan Pahala menjadi USD213,4 juta pada akhir tahun.
Pada kuartal pertama 2018, Garuda Indonesia kembali mengalami kerugian sebesar USD64 juta, padahal penumpang secara tahunan naik 5% dan kargo yang dimuat juga naik 3,2%. Pahala berdalih bahwa perusahaan terbebani dengan naiknya biaya operasional yang dipicu kenaikan harga minyak dunia.
Beberapa capaian positif dicatatkan Garuda Indonesia pada era Pahala. Di antaranya tingkat keterisian penumpang naik 71 persen dan kinerja ketepatan waktu penerbangan mencapai 88,8 persen atau meningkat dibandingkan OTP tahun sebelumnya sebesar 86.5 persen. Hal lain yang meningkat adalah aircraft utilization atau rata-rata pesawat mengudara dalam periode 24 jam, dari 9.19 jam menjadi 9.41 jam.
Pada 11 September 2018, Pahala digantikan Ari Askhara. Dari Garuda Indonesia ia dipindah menjadi Direktur Keuangan Pertamina. Setahun kemudian, Menteri BUMN Erick Thohir mempercayakan Pahala memimpin BTN.
Saat itu sempat terjadi kisruh jabatan dirut usai pencopotan Maryono dan digantikan oleh Suprajarto yang sebelumnya menjabat Direktur Utama BRI. Sebelum menjadi Dirut BTN, Pahala sempat masuk kandidat Dirut Bank Mandiri. Namun akhirnya yang terpilih adalah Royke Tumilaar.
(thm)